Christchurch adalah salah satu kota besar di Selandia Baru. Kota ini juga memiliki banyak destinasi wisata. Pemandangan alam yang indah membuat Christchurch menjadi tujuan para turis. ASda berbagai macam spot liburan yang bisa dikunjungi, seperti hiking di Godley Head, menaiki jet boat di Sungai Waimakariri, menikmati kebun botanic, skydiving, dan sebagainya. Kota di pesisir timur pulau selatan Selandia Baru ini adalah surga bagi para pecinta alam.
Beragam Kebudayaan Hidup Berdampingan
Selain terkenal karena alamnya yang indah, Christchurch juga terkenal sebagai kota dengan beragam kebudayaan. Kota yang juga pernah diterpa gempa bumi di tahun 2011 ini, didiami oleh orang-orang dengan beragam agama dan latar belakang. Christchurch dikenal dengan ketenangan dan kedamaiannya. Orang-orang dengan beragam latar belakang ini hidup berdampingan dengan rukun dan penuh kasih sayang.
Ketenangan Itu Terusik Jumat Lalu
Akan tetapi, ketenangan Kota Christchurch terusik. Jumat, 15 Maret 2019, terjadi penembakan di dua masjid di kota tersebut. Penembakan terjadi pada saat salat Jumat di Masjid Al Noor, di Canterbury Islamic Center, dan Masjid Linwood. Serangan teroris tersebut menewaskan 49 orang serta melukai puluhan lainnya.
Pelaku penembakan telah ditangkap. Ada empat orang yang diamankan, namun salah seorang dibebaskan karena ternyata tidak terkait dengan aksi ini. Salah satu dari pelaku merupakan warga negara Australia berusia 28 tahun dan bernama Brendon Tarrant. Mereka melakukan aksi keji tersebut karena memiliki pandangan ekstrim terhadap supremasi kulit putih. Pandangan rasis tersebut yang membuat mereka mempersiapkan serangan teroris pada dua masjid di Selandia Baru.
Pemerintah Selandia Baru Mengutuk Serangan Tersebut
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengecam keras tindakan penembakan ini. “Kami adalah negara dengan lebih dari 200 etnis dan 160 bahasa. Dan dalam perbedaan tersebut, kami berbagai nilai yang sama. Dan hingga malam ini, kami sangat menjunjung tinggi kasih sayang dan akan memberikan dukungan terhadap mereka yang terdampak dalam tragedi ini. Kutukan paling keras kami berikan kepada ideologi dari orang yang melakukan ini”, ujar Jacinda Ardern dengan berapi-api, dalam pidatonya setelah insiden terjadi.
Lebih lanjut, Jacinda mengatakan bahwa teroris yang memiliki pandangan ekstrim tersebut tidak akan memiliki tempat di Selandia Baru, bahkan di dunia. “Kalian bisa ‘memilih’ kami. Tetapi kami amat sangat menolak dan mengutuk kalian”, tegas Jacinda.
Bukan hanya Selandia Baru yang bereaksi keras terhadap insiden ini. Perdana Menteri Australia juga sangat mengutuk aksi terorisme ini . Pemerintah Australia bahkan menyerukan pada warganya untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka.
Simpati dari Seluruh Warga, Potret Kerukunan di Christchurch
Duka masyarakat muslim di Christchurch juga dirasakan oleh warga lainnya. Mereka mengirimkan simpati dan dukungan kepada teman dan kerabat muslim mereka yang sedang berduka. Berbagai karangan bunga diletakkan di sekitar masjid, dan disertai dengan pesan-pesan dukungan kepada keluarga muslim yang menjadi korban. Bahkan beberapa warga di Christchurch datang mengunjungi masjid-masjid yang diserang walaupun keadaannya masih terkunci.
Warga, yang juga termasuk non muslim ini, datang untuk memberikan bantuan. Bahkan beberapa warga memberikan teh chamomile kepada keluarga korban agar lebih tenang. Warga yang non muslim juga berjaga di sekitar masjid, terutama pada waktu sholat. Jika ada jamaah yang hendak keluar untuk membeli sesuatu, mereka akan menawarkan untuk membelikannya.
Penganut Islam di Selandia Baru memang merupakan minoritas. Data di tahun 2010 menjelaskan bahwa keluarga Islam di Selandia Baru berjumlah 0,9%. Kebanyakan dari mereka adalah keluarga imigran dari Asia Selatan dan Eropa Timur. Walaupun umat muslim menjadi minoritas, mereka tidak pernah menerima perlakuan buruk dari warga sekitar. Sebaliknya, komunitas warga di Christchurch, dan Selandia Baru, sangat hangat dan menjunjung tinggi kerukunan.
Semoga para korban diterima di sisi Allah, dan tidak ada lagi tragedi seperti ini, ya.