Stress bukan hanya milik orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Adanya aktivitas di sekolah, ujian, lingkungan pergaulan, dan kebiasaan menggunakan gadget berlebihan, bisa membuat anak rentan terhadap stress.
Stress pada anak biasanya tampak dari emosinya yang tidak stabil. Ia gampang rewel dan gampang merajuk, serta menunjukkan minat yang rendah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Ketika anak menunjukkan tanda-tanda stress, orang tua sebaiknya tidak meminta mereka untuk mengabaikan perasaan yang sedang dialaminya.
Stress merupakan hal yang natural dialami oleh manusia. Peran kita sebagai orang tua adalah membantu mereka tumbuh menjadi anak yang tangguh, yang bisa mengatasi stress dengan baik.
Di bawah ini adalah cara yang bisa digunakan oleh orang tua untuk membantu anak-anak menghadapi stress yang dialaminya.
Bantu Mereka Mencari Sisi Positif dari Stress
Stress bisa menjadi satu hal yang menyakitkan bagi beberapa anak. Pikiran yang penat, badan yang terasa lemas, hingga perasaan yang tidak menentu membuat anak merasa tidak nyaman dan sakit.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda stress, bantu mereka mencari sisi positif dari stress yang sedang mereka rasakan. Pandu mereka untuk melihat bahwa stress adalah salah satu cara untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Yakinkan pada mereka bahwa stres tidak akan berlangsung lama.
Bantu mereka untuk memahami bahwa stress adalah respon tubuh ketika kita menghadapi tantangan tertentu. Suatu hari nanti, ketika kita sudah terbiasa, tubuh akan lebih mahir untuk menghadapi tantangan dan tidak lagi merasa stress. Saat itulah mereka akan menjadi anak yang lebih kuat dan lebih pandai.
Bantu Anak Mencari Hal yang Bisa Ditingkatkan untuk Mengatasi Stres
Jika anak mengalami stress, cobalah untuk mencari tahu penyebab stressnya. Misalnya ia stress karena jadwal sekolah yang semakin padat. Waktu di sekolah yang semakin bertambah, pelajaran yang semakin sulit, serta berkurangnya waktu untuk bermain dan beristirahat, membuat anak merasa lelah dan stress.
Jika hal ini terjadi pada anak, bantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan jadwal sekolah yang padat. Misalnya dengan menyusun jadwal yang memudahkan mereka dan menyelipkan waktu luang untuk bermain dan beristirahat. Pastikan pada mereka bahwa jadwal yang mereka buat harus dipatuhi dan dibereskan tepat waktu agar mereka bisa beristirahat dan bermain.
Ajak mereka dalam proses membuat jadwal. Dengan begitu, anak akan menyadari bahwa mereka telah mengembangkan kemampuan baru, yaitu mengatur waktu. Tekankan hal tersebut pada anak. Bahwa dengan adanya stress, mereka bisa mempelajari atau mencari celah untuk mempelajari kemampuan baru.
Hibur Mereka
Sambil mendampingi mereka memahami dan menghadapi stress, jadilah orang tua yang membantu mereka meringankan efek stress. Hibur mereka dengan memasak hidangan favorit, mengajak mereka berjalan-jalan, atau mendengarkan cerita mereka. Anak akan merasa lebih tenang dan bahagia ketika orang tua mereka hadir dan meringankan stress yang dihadapinya.