Umroh.com – Dalam Islam, semua ibadha memiliki ganjaran dan keistimewaannya masing-masing. Baik itu ibadah wajib maupun sunnah tetap memiliki nilai di mata Allah azza wa jalla, dan manfaat berupa ganjaran yang berbeda-beda bagi hamba yang melakukannya. Berikut akan dijelaskan beberapa keutamaan sholat sunnah fajar yang jarang diketahui.
Tim Umroh.com memaparkan, di antara sholat-sholat sunnah misalnya, ada satu amalan yang ganjarannya begitu besar, saking besarnya Raulullah salallahu’alayhi wa salam tidak pernah meninggalkan semasa hidupnya, bahkan meski sedang safar.
Sholat sunnah ini hanya dua rakaat, tetapi tidak bisa dianggap sepele. Tidak tanggung-tanggung Allah subhanahu wa ta’ala mengganjarnya dengan “dunia dan seisinya”, ialah sholat sunnah fajar atau yang biasa dilakukan sebelum sholat subuh.
Baca juga: Pengertian, Doa, dan Tata Cara Sholat Witir
Dalil Sholat Sunnah Fajar
Dikisahkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu sholat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat sholat sunnah subuh.” (HR Bukhari 1093 dan Muslim 1191)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Ketika safar (perjalanan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap rutin dan teratur mengerjakan sholat sunnah fajar dan sholat witir melebihi sholat-sholat sunnah yang lainnya. Tidak dinukil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau melaksankan sholat sunnah rawatib selain dua sholat tersebut selama beliau melakukan safar. (Dalam kitab Zaadul Ma’ad I/315).
Keutamaan sholat sunnah fajar
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sholat sunnah ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Seperti yang tertulis dalam hadist riwayat Muslim, bahwa sholat sunnah sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda
“Dua rakaat sholat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim725)
Keutamaan ini disebutkan merupakan salah satu rahmat dan karunia Allah subahanahu wa ta’ala bagi hambanya. Layaknya seorang hamba yang sangat butuh rahmat-Nya, sangat rugi jika Anda melewati sholat sunnah ini.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Bahkan para sahabat pun tidak rela sholat ini ditukar dengan perdagangan, harta, dan yang lainnya, dikarenakan keutamaan tersebut. Bagitu pun harusnya kita, jika saat fajar atau sebelum sholat subuh ada kepentingan dunia, maka tinggalkan lah, karena dunia dan seisinya tidak bisa ditukar hanya dengan harta sedikit.
Lalu bagaimana dengan sholat subuh, apakah keutamaan sholat fajar ini mengalahkan shalah subuh?
Umroh.com merangkum, para ulama sepakat bahwa sholat sunnah tidak akan mengalahkan keutamaan dan pahala sholat wajib. Lalu jika sholat sunnahnya saja memiliki keutamaan yang begitu besar, bagaimana dengan sholat wajibnya? Ketika Anda masih mengantuk bahkan terlelap, Allah memberikan keutamaan dunia dan seisinya hanya dengan bangun melaksanakan sholat dua rakaat yang khusyuk dan ikhlas karena-Nya.
Sunnah tata cara sholat fajar
Agar ibadah kita diterima Allah subhanahu wa ta’ala dan mendapatkan keutamaanya, perlu memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam.
Di antara petunjuk dan contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan dua rakaat sholat sunnah subuh adalah dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaannya, dengan syarat tidak melanggar perkara-perkara yang wajib dalam sholat.
Hal ini ditunjukkan dalam kisah berikut:
Dari Ibnu Umar, beliau berkata bahwasanya Hafshah ummul mukminin telah menceritakan kepadanya bahwa, “Dahulu bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk sholat subuh dan telah masuk waktu subuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan sholat sunnah dua rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan sholat subuh.” ( HR Bukhari 583)
Diceritakan juga oleh ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha :
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat dua rakaat ringan antara adzan dan iqamat sholat subuh.”(HR. Bukhari 584)
‘Asiyah radhiyallahu ‘anha juga menjelaskan ringannya sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyatakan :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meringankan dua rakaat sholat sunnah subuh sebelum sholat fardhu subuh, sampai-sampai aku bertanya: “Apakah beliau membaca surat Al-Fatihah?” (HR Bukhari 1095 dan Muslim 1189)
Hadits-hadits di atas menunjukkan sunnahnya memperingan sholat ketika melaksanakan sholat sunnah subuh. Tentu saja yang dimaksud meringankan sholat di sini dengan tetap menjaga rukun dan hal-hal yang wajib dalam sholat.
Melancarkan rezeki Anda, yuk temukan paket umrohnya di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]Bacaan pada setiap rakaat
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bacaan surat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah membaca surat Al Fatihah dalam sholat sunnah subuh.
Pertama, hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca dalam dua rakaat sholat sunnah subuh surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas”. (H.R Muslim 726)
Kedua, hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang berbunyi,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dua rakaat sholat sunnah subuh membaca ayat قُولُواْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا (Al Baqarah 136) pada rakaat pertama dan membaca آمَنَّا بِاللّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (Ali Imran 52) pada rakaat kedua”. ( HR. Muslim 727)
Ketiga, hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang berbunyi,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dua rakaat sholat sunnah subuh membaca firman Allah قُولُواْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا (Al Baqarah 136) dan membaca تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ (Ali Imran 64)”. (HR. Muslim 728)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Jadi dalam kesimpulan hadist-hadist di atas, ada tiga jenis variasai yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sholat sunnah subuh, yaitu:
Rakaat pertama membaca surat Al Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al Ikhlas. Selain itu rakaat pertama membaca ayat dalam surat Al Baqarah 136:
قُولُواْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Lalu di rakaat kedua membaca ayat dalam surat Ali Imran 52:
فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللّهِ آمَنَّا بِاللّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Cara ke tiga ialah pada rakaat pertama membaca ayat dalam surat Al Baqarah 136:
ُولُواْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Lalu rakaat kedua membaca ayat dalam surat Ali Imran ayat 64:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْاْ إِلَى كَلَمَةٍ سَوَاء بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئاً وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضاً أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ اشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Itulah tiga contoh surat yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sholat sunnah fajar. Itulah beberapa ayat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sholat sunnah subuh. Namun demikian tetap dibolehkan juga membaca selain ayat-ayat di atas.
Rasulullah mencontohkan sholat ini dengan ringkas, yang maksudnya lebih ringan jika dibanding sholat-sholat malam dan sholat subuh yang membaca surat-surat panjang.
