Sholat tarawih di malam-malam bulan Ramadhan sangat istimewa. Pahala berlimpah sekaligus keutamaan lain akan dirasakan bagi para pelakunya. Berikut ini keutamaan sholat tarawih yang perlu diketahui.
5 Keutamaan Sholat Tarawih
1. Menggugurkan Dosa
Dosa-dosa pelaku sholat tarawih akan diampuni. Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”.
Baca juga: Wajib Dihafal, Ini Bunyi Bacaan Doa Sholat Tarawih
Umroh.com merangkum, penyebutan ‘qiyam Ramadhan’ untuk menjelaskan ibadah sholat malam di bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat tarawih, Imam Nawawi menjelaskan bahwa dosa-dosa kecil akan diampuni oleh Allah. Sementara dosa-dosa besar juga akan diampuni, dengan syarat pelakunya benar-benar bertaubat dan menjaga diri dari dosa-dosa kecil di kemudian hari. Keutamaan itu akan didapatkan jika kita benar-benar melakukannya karena iman dan mengharap pahala hanya kepada Allah SWT.
2. Berpeluang Mendapatkan Lailatul Qadar
Momen yang paling diharapkan oleh seorang mukmin di bulan Ramadhan adalah lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, dimana para malaikat turun dan mengatur urusan manusia. Keutamaan lailatul qadar tercantum dalam surat Al Qadr ayat 3-5. Allah berfirman, “Malam kemuliaan (lailatul qadar) itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”.
Baca juga: Yuk Lihat Jadwal Sholat untuk Daerah Anda di Sini!
Mereka yang melaksanakan sholat tarawih akan berkesempatan mendapatkan lailatul qadar. Rasulullah bersabda dalam riwayat Imam Bukhari, “Barangsiapa melaksanakan sholat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”.
3. Menghidupkan Sunnah Rasulullah
Rasulullah semakin giat beribadah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya.
Aisyah r.a juga menuturkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya (HR.Bukhari dan Muslim). Karena itu, menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan adalah sunnah yang sangat utama, dan salah satu caranya dengan sholat tarawih.
4. Menjadi Sholat Sunnah yang Paling Utama
Tingkat keutamaan sholat tarawih berada persis setelah sholat fardhu, dan hanya muncul selama bulan Ramadhan. Bulan mulia dimana Allah menganugerahkan pahala berlimpah bagi mereka para pelaku ibadah amal soleh.
Rasulullah bersabda, “sholat yang paling utama (afdhol) setelah sholat fardhu adalah sholat malam”. Keutamaan sholat tarawih pasti akan kita terima apabila dilakukan bertepatan dengan lailatul qadar.
Baca juga: Punya Rencana untuk Pergi Haji Bersama Keluarga? Yuk Wujudkan Rencana Anda di Sini!
5. Bagai Sholat Semalam Penuh
Sholat berjamaah di masjid hingga selesai bisa menghadirkan pahala berlimpah. Nilai sholat demikian setara dengan sholat semalam penuh. Rasulullah bersabda, “Siapa yang sholat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh”. Terlebih jika dilakukan di malam-malam di bulan Ramadhan dan bertepatan dengan lailatul qadar, maka keutamaan sholat tarawih yang tak terhingga akan kita dapatkan.
Hadist Tentang Keutamaan Sholat Tarawih di Tiap Malam
Memasuki bulan Ramadhan biasanya beredar informasi hadist yang menjelaskan tentang keutamaan sholat tarawih di setiap harinya. Mulai hari pertama hingga hari terakhir.
Sayangnya, hadist-hadist tersebut dikategorikan dalam hadist palsu. Ada beberapa keganjilan. Pertama, saat Rasulullah masih hidup tidak ada istilah sholat tarawih. Banyak diriwayatkan dalam hadist shahih, bahwa yang dilakukan Rasulullah adalah sholat di malam hari di bulan Ramadhan. Dituturkan oleh Aisyah, Rasulullah keluar rumah di tengah malam untuk sholat di masjid, kemudian para Sahabat mengikutinya. Kejadian itu berlangsung selama tiga malam, hingga malam berikutnya Rasulullah tak lagi keluar di malam hari untuk sholat di masjid. Padahal para Sahabat telah menunggu beliau untuk sholat berjamaah.
Ketika ditanya oleh para Sahabat, mengapa beliau tidak lagi keluar rumah seperti malam-malam sebelumnya, Rasulullah menjelaskan bahwa sesungguhnya beliau mengetahui keberadaan para Sahabat yang menunggunya. Akan tetapi, beliau sengaja tidak keluar karena takut bahwa amalan sholat malam (di bulan Ramadhan) dianggap wajib di kemudian hari. Kala itu penyebutannya adalah ‘Qiyam Ramadhan’, bukan ‘Tarawih’.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Jumlah Rakaat Sholat Tarawih
Istilah ‘Tarawih’ baru muncul pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa hadist-hadist yang menyatakan penjelasan Rasulullah atas fadhilah sholat tarawih adalah palsu.
Kedua, Rasulullah juga sempat menghentikan qiyam Ramadhan-nya karena khawatir jika amalan tersebut dianggap wajib. Sementara hadist tentang keutamaan sholat tarawih mensyariatkan agar umat muslim tarawih setiap hari. Hadist palsu yang beredar jelas bertentangan dengan Rasulullah.
Kejanggalan ketiga, hadist tentang keutamaan sholat tarawih menunjukkan fadhilah yang berlebihan. Misalnya, bagaikan sholat di Masjidil Haram, atau seperti khatam Al Quran empat kali, atau dianugerahkan pahala seperti ibadah para Nabi, dan sebagainya. Kandungan hadist yang berlebihan seperti ini sangat ganjil dan biasanya menjadi ciri-ciri hadist palsu. Kemudian jika ditelisik lebih dalam, hadist-hadist tersebut tidak memiliki sanad.
Jadi dalil yang bisa dijadikan pegangan mengenai keutamaan sholat tarawih hanya hadist tentang keutamaan sholat malam. Karena sejatinya, sholat tarawih merupakan sholat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan (qiyam Ramadhan).