1
Muslim Lifestyle

Kewajiban Suami Sesuai dengan Al Quran dan Hadist

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Keluarga bahagia yang sakinah mawadah warahmah sangat dambakan setiap pasangan. Kelengkapan kebahagiaan tersebut tak terlepas dari tanggung jawab dan kewajiban individu antar pasangan. Untuk mencapainya tentu diperlukan peran dari dua belah pihak suami dan istri. Biasanya, hanya kewajiban istri terhadap suamilah yang sering ditekankan. Sedangkan kewajiban suami terhadap istri jarang sekali dibahas.

Baca juga: Kewajiban Seorang Istri Sesuai dengan Al Quran dan Hadist

Ada hak dan kewajiban bagi  mereka termasuk yang berkaitan dengan adab. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab seorang suami terhadap istri sebagai berikut,

“Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri”.  

Baca juga: Pilih Paket Umroh Sesuai Kantong Anda, Cuma di Sini

Untuk itu, perlu diketahui dan dipahami dengan baik beberapa kewajiban suami terhadap istri yang telah dijelaskan sesuai dengan Al Quran dan Hadist, sebagai berikut:

Memberi nafkah

Nafkah adalah hak wajib seorang istri dari suaminya. Ajaran Islam menetapkan bahwa suami bertanggung jawab untuk menafkahi istrinya, baik nafkah lahir maupun nafkah batin.

kewajiban suami
source: shutterstock

Nafkah lahir, ketika menikah maka seorang laki-laki secara otomatis bertanggung jawab atas kelangsungan hidup istrinya. Karenanya, suami wajib memberikan nafkah secara cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, termasuk juga biaya anak-anak.

webinar umroh.com

Baca juga: Sudah Sholat Hari Ini? Yuk Cek Jadwal Sholat untuk Daerah Anda di Sini

Walaupun memberi nafkah itu merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang suami yang merupakan kepala rumah tangga, tetapi sesuai dengan dalil yang di atas, memberi nafkah itu tidak boleh berlebih-lebihan, dalam artian melewati batas kemampuan suami itu, yang nantinya akan membuat suami itu sengsara. Dan tidak boleh juga kurang, yang nantinya akan berakibat memberatkan sang istri.

Nafkah batin / Pergaulan Suami Istri, tidak dapat dipungkiri bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki nafsu syahwat, dengan adanya nafsu syahwat itu maka setiap orang ingin memiliki keturunan, yang akhirnya disyariatkanlah perkawinan. Ada ulama berpendapat bahwa hukum memberikan nafkah batin (hubungan suami istri) bagi seorang suami apabila tidak ada halangan adalah wajib. 

Dalam memenuhi kebutuhan keluarga hendaklah seorang suami mencari nafkah dengan cara yang halal agar diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala dan mendapat pahala karena telah memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca juga: Tips Menjadi Istri yang Sabar

Menjaga Aib Istri

Jangan sekali-kali menceritakan kehidupan pribadi istri atau rumah tangga Anda kepada orang lain, terutama yang sifatnya cukup privat. Sebagai suami, sudah sepatutnya Anda juga menjaga marwah istri dengan tidak menceritakan kejelekan atau keburukannya di hadapan orang lain. Selain tidak etis, hal ini juga akan sangat menyakiti perasaan istri Anda sebagai pasangannya. Bagaimanapun, aib istri adalah aib suami juga.

kewajiban suami
source: shutterstock

Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata; “Aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia istrinya.” [HR. Muslim]

Membimbing dan mendidik mereka

Suami adalah imam (pemimpin) bagi istri dan keluarga. Maka sudah sepatutnya Anda memberikan contoh yang baik dan membimbing keluarga ke jalan yang benar dan sesuai dengan tuntutan syairat. Selain mencukupi kebutuhan pendidikan keluarganya, suami/ayah juga wajib membimbing keluarga dengan ilmu agama.

Al-Imam As-Sa‟di Ra, berkata: “Tidak akan selamat seorang hamba kecuali jika ia telah menunaikan perintah Allah terhadap dirinya dan terhadap siapa saja yang dibawah tanggung jawabnya dari para istri dan putra-putrinya, serta yang lainnya yang dibawah kewenangan dan pengaturannya. Engkau sebagai kepala rumah tangga, wajib menjaga dirimu dan keluargamu, istri dan putra- putrimu dari dahsyatnya api neraka jahannam. Dengan menegakkan amar ma’rûf nahî munkar dalam rumah tanggamu, mengajak mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kejelekan. Engkau harus berupaya semaksimal mungkin dalam mengondisikan keluargamu untuk menjalankan kewajiban yang Allah perintah kepada mereka. Diantaranya kewajiban shalat, maka kepala rumah tangga harus memerintahkan keluarganya untuk melaksanakannya”.

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman :

“Perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan shalat”.

Bergaul dengan Mereka Secara Baik

Hendaknya seorang suami dalam membina keluarganya dengan cara yang baik, lemah lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan kekerasan. Allah Subhanahu wa Ta‟ala telah memerintahkan yang demikian itu dalam firmanNya,

“bergaullah dengan mereka secara patut.”

Berkata Al-Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat tersebut, “Maniskanlah perkataan kalian terhadap mereka, baguskanlah perbuatan dan penampilan kalian sebagaimana kalian senang jika istri-istri kalian seperti itu, maka berbuatlah engkau untuk dia seperti itu pula.”

kewajiban suami
source: shutterstock

Menikahi seorang perempuan artinya Anda siap mengambil alih tanggung jawab dari orang tuanya. Oleh karena itu suami diwajibkan untuk selalu memperlakukan istri sebaik mungkin, menjaganya dengan penuh kasih sayang, serta mencukupi kebutuhannya.

Sedikit catatan, jangan melimpahkan segala urusan rumah tangga kepada istri, misalnya mencuci, memasak, mengurus anak, dan sebagainya. Ringankan bebannya dengan bersama-sama melakukan tugas rumah tangga. Niscaya ia akan semakin bahagia dan mencintai Anda.

Demikian pula, suami harus membersihkan rumah tangga dari berbagai sarana yang dapat merusak aqidah, akhlak, dan juga sarana yang membuat mereka lalai dari berdzikir kepada Allah.

Baca juga: Hadiah Terindah untuk Keluarga, Pilih di Sini

Memuliakan dan Menghormati keluarga istri 

Secara naluri seorang istri umumnya memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan keluarganya. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu seorang suami hendaknya bersikap baik terhadap keluarga istrinya dengan menghormati mereka.  Sikap sebaliknya akan melukai perasaan istri.  Apalagi jika ada hubungannya dengan orangtua.  Orang tua istri adalah orang tua Anda juga. Jadi belajarlah untuk menaruh rasa hormat dan berbakti kepada keduanya. Perlakukan mereka selayaknya orang tua Anda sendiri. Meskipun mungkin ada sifat dan perilaku mereka yang kurang Anda sukai, jangan sekali-kali berkata atau berperilaku kasar kepadanya.

Nah, demikian beberapa kewajiban seorang suami kepada istri. Semoga ini bermanfaat sebagai bekal tambahan bagi Anda untuk menuju keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.