Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru seharusnya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nabi Muhammad saw adalah seorang Nabi akhir zaman dan tidak ada Nabi lagi setelahnya. Oleh karena itu mengetahui tentang sejarah Nabi Muhammad SAW sangat penting untuk diketahui khususnya bagi umat muslim di dunia.
Baca juga: Alasan Halimah Berhenti Mengasuh Nabi Muhammad
Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul awal di Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang tengah ingin merobohkan Ka’bah.
Setelah menempuh perjalan hidup panjang, Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu pertamanya pada saat berusia 40 tahun. Pada malam 17 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masehi, Muhammad didatangi oleh Jibril saat berdiam diri di Gua Hira, menurunkan wahyu yang pertama, Qur’an Surat Al-‘Alaq ayat 1 – 5.
Nabi Muhammad saw kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya adalah Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.
Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, turunlah perintah Allah SWT dalam surat al-hijr ayat 94 dan memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Dengan dorongan dan semangat dari sang istri, yang menjadi pemeluk Islam pertama, Nabi Muhammad SAW mulai mensyiarkan ajaran baru yang dibawanya. Dimulai dengan keluarga dan sahabat dekatnya. Rasulullah kemudian mengundang keluarganya dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib untuk berkumpul di suatu tempat. pada pertemuan itu Rasulullah hendak menyampaikan apa yang diterimanya dari Allah. Tentang ajaran agama tauhid yaitu Islam.
Baca juga: Sudahkah Anda Mengaji? Yuk Baca Al Quran dengan Mudah di Sini
Sempat di tentang oleh paman nya yang bernama Abu Lahab tak membuat Rasulullah saw patah semangat. Ia terus mencoba mengumpulkan masyarakat Mekkah dan Rasulullah berhasil menyampaikan khutbahnya. Ini menjadi khutbah pertamanya setelah menerima risalah kenabian. Rasulullah memulai khutbah pertamanya dengan menyebut kalimat tauhid yang berbunyi : Tidak ada Tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya.
“Sesungguhnya seorang pemimpin tidak mungkin membohongi keluarganya sendiri. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah (Rasulullah) yang datang kepada kalian secara khusus dan kepada manusia secara umum,” kata Rasulullah.
“Demi Allah, sungguh kalian akan mati sebagaimana kalian tidur dan kalian akan dibangkitkan sebagaimana kalian bangun tidur. Sungguh kalian akan dihisab terhadap apa yang kalian lakukan. Sesungguhnya yang ada hanya surga yang abadi atau neraka yang abadi,” lanjutnya.
Khutbah Rasulullah saw pada saat itu membuat orang – orang yang hadir dan menyaksikan tercengang serta timbulah ragam komentar baik itu yang positif dan tak sedikit pula yang negatif. Salah satu yang paling menolak keras khutbah Rasulullah kala itu tentu saja Abu Lahab. Hal itu berbeda dengan Abu Thalib yang sangat menerima dan meminta Rasulullah saw untuk tetap melanjutkan dakwah nya tersebut. Tidak hanya itu, Abu Thalib juga siap memberikan pembelaan dan perlindungan bagi Rasulullah.
Baca juga: Anda Bisa Memilih Cara Mudah untuk Pergi Umroh di Sini!
Meskipun menyetujui dan membenarkan apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah, tak lantas membuat Abu Thalib langsung mengikuti ajaran yang diserukan oleh Rasulullah. Abu Thalib masih tetap berpegang teguh dengan agama yang telah ia anut.
Sesungguhnya tutur kata yang paling baik adalah Kitab Allah. Sungguh beruntung orang yang Allah hiasi hatinya dengan Kitab-Nya, memasukkannya ke dalam Islam setelah sebelumnya kafir dan menomor satukan Al-Qur’an daripada perkataan-perkataan manusia. Karena Al-Qur’an adalah tutur kata yang paling baik dan paling sempurna.
Perlahan namun pasti, satu persatu pemeluk Islam bertambah dan bertambah. Hal ini disebabkan karena akhlak dan budi pekerti Nabi Muhammad SAW yang tidak bercela dan tidak mungkin berkata bohong. Dan khutbah pertama Rasulullah di hadapan masyarakat Quraisy di Makkah ini menjadi penanda bahwa dakwah Islam telah dilakukan secara terang-terangan.