1
Muslim Lifestyle

Kiat – Kiat Memiliki Sifat Qanaah yang Diajarkan Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Dalam hidup, kita harus memahami bahwa ketenteraman bukan semata – mata bersumber dari banyaknya harta benda yang dimiliki. Namun ketenteraman bersumber dari seberapa besar sikap kita dalam menerimanya. Semakin kita merasa cukup atas apa yang kita terima, maka semakin tentramlah diri kita dalam menjalani kehidupan. Di dalam islam setiap umat islam diajarkan untuk mengetahui kiat memiliki sifat qanaah yang terasa sulit dimiliki.

Manusia dalam perjalanan hidupnya tak luput dari ujian dan godaan. Keimanan seseorang akan ditimpa berbagai cobaan baik berupa kekayaan, kemiskinan, atau bahkan musibah. Dari sinilah kualitas iman manusia akan tampak. Nah, beberapa diantara manusia ada yang dapat bersikap qanaah namun tak jarang pula ada yang bersifat rakus. Beruntunglah orang – orang yang memilih untuk bersikap qanaah. Karena merekalah yang nantinya akan mendapatkan derajat mulia disisi Allah SWT.

Baca juga : Ini Manfaat Tawakal yang Perlu Anda Ketahui

Pengertian Qanaah Dalam Islam

Dalam hidup, kita diwajibkan untuk senantiasa memiliki sifat qanaah.  berarti merasa cukup atas pemberian Allah SWT. salah satu ciri orang yang mempunyai sifat qanaah ialah mampu menjauhkan diri dari sifat selalu merasa kurang. Bila nafsu yang selalu merasa kurang ini terus dipelihara, maka orang tersebut akan menjadi rakus dan serakah. Namun demikian orang yang bersifat qanaah bukan berarti pemalas alias tidak mau bekerja dan berusaha. Sebaliknya orang yang bersifat qanaah sebenarnya ialah orang yang rajin berusaha, namun setelah mendapatkan hasil, berapa pun jumlahnya diterima dengan ikhlas dan penuh syukur kepada Allah SWT.

Lalu bagaimana jika orang yang senantiasa memiliki sifat qanaah ketika suatu saat belum berhasil dalam usahanya ? Dia tidak akan mengeluh dan tidak pula berputus asa. Dia akan tetap sabar dan sembari mencari jalan keluar agar mendapati keberhasilan. Di dalam hatinya selalu yakin bahwa semua ketentuan serta keputusan yang harus Dia jalani dalam hidup merupakan kehendak Allah SWT.

Hadis Rasulullah saw :

“ Dari Abdullah bin Amr bin Ash, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “ Sungguh beruntung orang yang beragama islam dan dicukupkan rezekinya, kemudian merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya.” ( H.R Muslim/1746 ).

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Kiat Memiliki Sifat Qanaah

Qana’ah artinya selalu merasa cukup dengan nikmat yang Allah beri dan Anda bisa memiliki sifat tersebut, Begini caranya :

webinar umroh.com

1. Dengan Memperkuat Keimanan Kita Kepada Allah SWT

Dengan memperkuat dan mempertebal keimanan kita pada Allah SWT, maka kita otomatis akan mampu mengurangi rasa tamak pada dunia dan seisinya ini. Tingkat keimanan seseorang pada Allah SWT akan berbanding lurus dengan sikap Qanaahnya (semakin tinggi tingkat keimanan seseorang tersebut, maka semakin memuncak pula tangga Qanaahnya tersebut).

2. Membaca Kehidupan Para Salaf

Maksudnya adalah kita melihat bagaimana keadaan mereka dalam menyikapi kehidupan dunia ini, bagaimana menyikapi kezuhudan dan sikap Qanaah mereka terhadap apa yang mereka peroleh meskipun hanya sedikit. Diantara mereka ada yang memperoleh harta melimpah, Namun mereka justru memberikannya kepada yang lain dan yang lebih membutuhkan.

Contoh yang baik dalam hal ini adalah kisah tatkala ‘Umar bin al-Khaththab mengunjungi rumah ‘Ubaidah ‘Aamir bin al-Jarraah. ‘Umar menangis ketika memasuki rumah ‘Ubaidah. Beliau menangis dikarenakan di rumah ‘Ubaidah hanya terdapat pedang, perisai dan tas yang sering digunakan beliau. Padahal ‘Ubaidah adalah seorang komandan pasukan, seorang yang digelari amiinu hadzihi al-ummah, orang yang paling amanah di umat ini.

Ketika ‘Umar bertanya mengapa dia tidak membeli perabot untuk menghias rumah seperti yang dilakukan orang lain, ‘Ubaidah hanya menjawab bahwa apa yang dia miliki sekarang, itulah yang akan mampu menghantarkannya kepada surga, tempat peristirahatan kelak. Semoga Allah meridlai mereka berdua.

Padahal ‘Ubaidah adalah seorang komandan pasukan, seorang yang digelari amiinu hadzihi al-ummah, orang yang paling amanah di umat ini. Ketika ‘Umar bertanya mengapa dia tidak membeli perabot untuk menghias rumah seperti yang dilakukan orang lain, ‘Ubaidah hanya menjawab bahwa apa yang dia miliki sekarang, itulah yang akan mampu menghantarkannya kepada surga, tempat peristirahatan kelak. Semoga Allah meridlai mereka berdua.

Bila banyak alasan dan pembenaran menunda ke Baitullah, maka ketaatan takkan maksimal. Dan kehadiran Umroh.com akan menyempurnakan ibadah Anda!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

3. Sederhana dalam kehidupan dan lembut dalam berinfak

Umroh.com merangkum, barang siapa yang ingin merasa puas menjalani kehidupan, ia harus menutup  nafsunya dari hal-hal yang melebihi kebutuhannya. Tidak mengikuti gaya hidup orang kafir yang melelahkan jiwa. Sederhana dalam makan, pakaian dan tempat tinggal, walaupun harta melimpah. Di samping itu, dia senantiasa menginfakkan hartanya di jalan Allah.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Tiga hal yang menyelamatkan: takut kepada Allah ketika sendirian atau di tengah banyak orang, mengambil sikap terbaik ketika kaya atau miskin, dan adil ketika sedang ridha dan murka.”—diriwayatkan Abu Asy-Syaikh dan Ath-Thabrani; dihasankan oleh Albani. Maksud mengambil sikap terbaik ketika kaya adalah berusaha untuk selalu bersyukur, tidak berlebihan, dan menjalankan kewajiban harta. Sedangkan bentuk sikap terbaik ketika miskin adalah ridha terhadap takdir Allah dan berusaha untuk sabar.

4.  Tidak takut dengan masa depan

Jika telah mendapatkan kemudahan dengan kecukupan, tidak perlu terlalu goncang karena menghadapi masa yang akan datang. Karena rasa takut menghadapi masa datang dan rezekinya akan berkurang adalah angan-angan yang dihembuskan setan dengan kefakiran, sementara Allah akan mencukupkan rezekinya sempurna sebelum mencabut nyawa hambanya sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shallallu alaihi wa sallam,

“Sesungguhnya Jibril membisikkan dalam hatiku bahwa suatu jiwa tidak akan mati hingga sempurna ajalnya dan menghabiskan jatah rezekinya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan baguskanlah dalam mencarinya. Jangan sekali-kali lambatnya rezeki datang kepadamu menjadikanmu mencari rezeki dengan cara maksiat kepada Allah. Karena rezeki yang halal dari Allah tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan ketaatan kepadanya-Nya’.—diriwayatkan Al-Bazzat dan Abu Na’im; dishahihkan oleh Albani

5. Menyadari bahwa sifat qanaah merupakan kebanggaan diri

Dengan merasa cukup terhadap semua pemberian Allah. Sedangkan ketamakan dan kerakusan merupakan kehinaan. Perasaan itu berupa kesabaran ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan dan harta yang melebihi kebutuhan, disertai harapan untuk mendapatkan pahala akhirat. Barangsiapa yang kebanggaan terhadap harta telah menguasai hatinya  berarti dia orang yang lemah akal dan kurang iman.

6. Meneladani kehidupan masyarakat di zaman Rasul

Merenungkan akhir kehidupan orang kafir dan meneladani kehidupan para nabi serta orang-orang shalih. Akhir kehidupan orang-orang kafir, walaupun dia telah menguasai perekonomian dunia, namun mereka dalam kehinaan dunia dan akhirat. Sebaliknya, kehidupan para nabi dan orang–orang shalih, mereka berada dalam kemuliaan dan di akhirat mereka mendapat kebahagiaan.

manfaat memiliki sifat qanaah

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

7. Memahami bahwa menimbun harta merupakan tindakan berbahaya

Islam melarang menimbun harta dan sebaliknya mendorong jalannya harta diantara semua bagian masyarakat. Misalnya orang – orang yang suka menyimpan emas dan perak dari pada menafkahkannya.  Mereka diingatkan untuk tidak menyimpan, menimbun atau menumpuk – menumpuk harta demi kepentingan diri sendiri tapi dengan sukarela menggunakannya demi kemaslahatan, dirinya maupun masyarakat. Tentu hal ini sudah menjadi dasar dari kiat memiliki sifat qanaah.