Ada beberapa faktor dahsyat yang sesungguhnya dapat menjerumuskan seseorang untuk berbuat murtad atau berpindah keyakinan agama. Diantaranya ialah karena harta atau uang, karena kedudukan, karena cinta, dan terakhir karena nafsu. Keempat faktor inilah pemicu paling besar seseorang untuk berbuat murtad dengan sadar ataupun tanpa disadari.
Mengenal Sosok Abdah bin Abdirrahim
Dahulu pada masa tabi’in, atau masa hidup orang – orang islam yang tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad, pernah dikisahkan seorang mujahid Abdah bin Abdirrahim yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya dikabarkan melakukan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah swt. Yaitu murtad.
Baca juga: Ini Kata Kaum Quraisy soal Ajaran Nabi Muhammad
Sebagian orang yang hidup pada zaman itu pun tak menyangka dan tak meyakini akan berita tersebut. Apakah betul seorang Abdah bin Abdirrahim murtad pada saat menjelang akhir hayat nya? lalu apa yang membuat ia sampai tega hati mengkhianati agamanya?
Detik-detik Abdah bin Abdirrahim Mengkhianati Agama
Umroh.com merangkum, diceritakan pada saat memasuki negeri Romawi bersama rombongan, ada seorang pemuda yang selalu melewati harinya dengan penuh ketaqwaan dan keimanannya serta selalu membaca al-Quran, sholat malam dan berpuasa sepanjang hidupnya. Pemuda ini termasuk orang yang paling berilmu tentang hukum warisan dan fiqh.
Suatu saat kami melewati suatu benteng yang sebenarnya kami tidak diperintah untuk berhenti di sana. Pemuda itu kemudian menuju sudut benteng, turun dari kudanya dan buang air kecil. Tak sengaja Ia kemudian melihat seorang wanita cantik yang menarik hatinya. Pesona nya yang aduhai membuat pemuda itupun jatuh hati tak tahan bukan kepalang. Akhirnya Ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu dan berkata dalam bahasa Romawi yang apabila diartikan kurang lebih sebagai berikut: Bagaimana caranya untuk bisa mendapatkanmu. Wanita itu berkata: Mudah. Jadilah seorang Nashrani. Aku akan bukakan pintu untukmu dan aku menjadi milikmu. Syahwat telah memenuhi relung hati pemuda tersebut sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. Dia lupa bahwa maksiat dan pandangan haram adalah gerbang kekufuruan. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam.
Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Jika Belum, Yuk Simak Jadwal Lengkapnya di Sini
Akhirnya Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an dengan mudah nya meninggalkan Allah swt.
Kami pun menyelesaikan pertempuran kami kemudian kami pulang. Tidak berapa lama kami pun keluar untuk pertempuran yang lain. Kami melewati benteng itu. Kami melihat pemuda itu sedang melihat keluar bersama kaum Nashrani. Kami berkata kepadanya: Wahai fulan, apa yang terjadi dengan bacaan Quranmu? Apa yang terjadi dengan puasa dan sholatmu? Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa.
Ia pun menjawab : “Aku telah lupa semua isi Al-Qur’an kecuali 2 ayat saja, yaitu” :
رُّبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ (الحجر٢)
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (الحجر٣)
“Biarkanlah mereka (di dunia) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)” (QS AlHjr : 2-3)
Seolah kedua ayat ini adalah hujjah (pernyataan) untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia merasa bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama dengan kaum nasrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati dan dalam keadaan MURTAD.
Dari kisah di atas, untuk Meluruskan kisah yang beredar , sesungguhnya yang murtad sehingga memutuskan menjadi nasrani itu adalah pemuda yang tidak disebut namanya. Dia adalah pengikut dari Abdah bin Abdurrahim. Sedangkan Abdah bin Abdirrahimsendiri adalah sebagai periwayat Kisah tersebut, bukanlah pelakunya. Abdah bin Abdirrahim adalah termasuk guru al-Imam anNasaai yg dinilai shoduq oleh sebagian Ulama. Dan beliau wafat pada tahun 244 H. Wallâhu a’lam.
Baca juga: Inilah Kepedulian Rasulullah pada Kesehatan Rakyatnya
Semoga Allah swt lindungi kita dari Fitnah Wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda :
“Sesungguhnya pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun diantara anak panah iblis, maka barangsiapa yang meninggalkan karena takut kepada Allah, maka Allah akan gantikan dengan kelezatan iman di dalam dadanya”.