1
Sejarah Islam

Inilah Pesan Luar Biasa dari Peristiwa Ashabul Kahfi

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Sebuah kisah menakjubkan tercantum di dalam Al Quran. Kisah tentang sekelompok pemuda yang menyelamatkan diri bersembunyi di sebuah gua. Mereka menghindari penguasa dzalim yang memaksa mereka meninggalkan keimanan terhadap Allah. Kisah ini diabadikan melalui surat Al Kahfi. Dan mereka terkenal dengan sebutan Ashabul Kahfi. 

Mau bonus tabungan umroh? Download Apps Umroh.com di sini.

Kisah Ashabul Kahfi

Umroh.com merangkum, kisah Ashabul Kahfi juga diyakini oleh kaum Yahudi. Pertanyaan tentang Ashabul Kahfi pernah diajukan kaum Yahudi untuk menguji kenabian Rasulullah SAW. Pemuda-pemuda tersebut lari dari kaum yang telah tersesat dalam kesyirikan. Kaum yang tidak lagi mempercayai keesaan Allah, dan tidak percaya terhadap hari kebangkitan. Para pemuda yang beriman ini kemudian lari demi menyelamatkan keyakinannya. Mereka pun menuju sebuah gunung dan bersembunyi di dalam gua.

Baca juga: Inilah Makna Surga yang Sebenarnya di Dalam Al Quran

Menariknya, Allah menolong mereka dengan cara di luar nalar. Allah menidurkan mereka selama 309 tahun, sebagai bukti pertolonganNya bagi orang-orang beriman. Di surat Al Kahfi ayat 25-26, Allah berfirman, “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”

Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan”. 

Diceritakannya kisah Ashabul Kahfi dalam Al Quran bukan tanpa tujuan. Ada beragam hikmah yang bisa kita petik dari kisah Ashabul kahfi. Berikut penjelasannya.  

Anjuran untuk Berpegang Teguh pada Keimanan 

Kisah Ashabul Kahfi membuat kita belajar untuk senantiasa berpegang teguh pada prinsip dan keimanan. Mereka memutuskan untuk lari dan bersembunyi di gua karena tidak bersedia merelakan keimanan yang telah dipegang teguh. 

Baca juga: Jangan Lupa untuk Mengaji Hari Ini, Yuk Buka Al Qurannya di Sini!

webinar umroh.com

Mereka bersembunyi di gua agar selamat dari orang-orang yang menentang keimanan mereka, termasuk penguasa kala itu. Sang Raja bahkan mewajibkan setiap rakyatnya untuk menyembah berhala. Jika menolak, hukuman kejam siap menanti.

Dengan sifat kejamnya, Sang Raja sering berkeliling wilayah secara sengaja untuk mencari orang-orang yang tidak mau menyembah berhala. Jika menemukan pembangkang, maka dia akan dibunuh.

Suatu hari Sang Raja sempat menemukan para pemuda yang menolak menyembah berhala. Namun mereka diberi kesempatan untuk merundingkan keyakinannya, dan kembali menghadap raja pada batas waktu yang ditentukan jika ingin selamat.  

kisah ashabul kahf (source flickr)

Para pemuda ini sejak awal tak ingin berkompromi dengan keyakinan mereka. Setelah berunding, mereka akhirnya memutuskan untuk lari. Dengan bekal seadanya, mereka menuju ke sebuah gunung. Turut bersama mereka seekor anjing yang setia.  

Mempercayai Kekuasaan Allah 

Kisah Ashabul Kahfi merupakan bukti kekuasaan Allah. Secara logika, tentu mustahil manusia mampu tidur selama 309 tahun. Namun inilah kehendak Allah. Sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa peristiwa itu nyata dan bagian dari kekuasaanNya. 

Baca juga: Punya Rencana untuk Pergi Umroh? Anda Bisa Umroh Gratis di Sini!

Allah sejatinya selalu menunjukkan kekuasaanNya kepada manusia. Tanda-tanda kebesaran Allah bisa kita saksikan di bumi dan langit. Dengan begitu, manusia bisa membedakan mana benar dan mana bathil. Kemampuan untuk merenungi tanda-tanda kebesaran Allah merupakan kunci menuju iman.

Meminta Petunjuk dan Pertolongan Hanya kepada Allah 

Dari kisah Ashabul Kahfi, kita belajar tentang hal yang seharusnya dilakukan orang beriman, yaitu meminta pertolongan hanya kepada Allah.  

Surat Al Kahfi menceritakan bahwa pemuda-pemuda tersebut berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Di ayat 10 disebutkan, “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.

Para ulama menjelaskan bahwa kondisi pemuda Ashabul Kahfi mencerminkan beberapa hal penting, diantaranya:

  1. Usaha untuk lari dari fitnah.
  2. Menuju tempat baru untuk menyelamatkan keimanan.
  3. Dengan penuh ketundukan, hanya berharap pada Allah agar urusan mereka dimudahkan.

Dengan izin Allah, para Ashabul Kahfi tertidur selama ratusan tahun dan kondisi mereka tetap bugar ketika terbangun. Surat Al Kahfi ayat 11-12 menyatakan, “Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)”.

Saat bangun, mereka sempat berselisih pendapat tentang lama tidur mereka. Di surat Al Kahfi ayat 18, Allah berfirman, “Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)”. Mereka menjawab: “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun”. 

Baca juga: Kisah Telaga Nabi yang Ada di Akhirat

Sesungguhnya kebenaran mengenai lama waktu mereka tidur di gua, hanya Allah yang mengetahui. Sebagaimana hanya Allah yang bisa memberi pertolongan kepada mereka. Surat Al Kahfi ayat 26 menjelaskan, “Katakanlah: “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan”.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.