Di sekitar Mekkah, kira-kira 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram, terdapat sebuah gunung yang bernama Jabal Tsur atau Gunung Tsur. Gunung Tsur dan gua yang ada di dalamnya adalah salah satu dari dua gunung yang bersejarah bagi Islam. Gunung dengan ketinggian 1405 m ini menyimpan peristiwa bersejarah yang dialami oleh Muhammad SAW dan Abu Bakar. Untuk mendaki ke Gua Tsur, diperlukan waktu 1,5 jam.
Kebencian Kaum Kafir Quraisy
Saat dakwah Islam di Mekkah semakin berkembang, muncul rasa tidak suka dan benci dari kaum kafir Quraisy. Apalagi saat itu Islam telah memiliki basis yang kuat di Yatsrib (kini bernama Madinah). Rasa benci itu kemudian menuntun pada suatu musyawarah oleh para pemuka Quraisy. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah Muhammad SAW.
Menyiapkan Pasukan untuk Membunuh Rasulullah
Pemuda-pemuda tangguh dari tiap kabilah sudah diperintah untuk mempersiapkan diri untuk membunuh Rasulullah. Bahkan mereka telah menyiapkan pedang yang sangat tajam. Pemuda-pemuda itu diperintah untuk membunuh secara bersamaan. Tujuannya adalah agar tampak bahwa seluruh kabilah Quraisy terlibat, sehingga Bani Hasyim dan Bani Muthallib (kabilah asal Rasulullah) tidak berani membalas.
Rasulullah Hijrah ke Madinah
Dengan ijin Allah, rencana tersebut akhirnya sampai ke telinga Rasulullah SAW. Allah kemudian mengijinkan Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Rasulullah kemudian memilih Abu Bakar untuk menyertainya. Abu Bakar sendiri merasa sangat bahagia saat Rasulullah SAW memilihnya.
Di suatu malam, di waktu yang telah para pemuda Quraisy untuk menyerang Rasulullah, Ali bin Abi Thalib mengajukan diri untuk menggantikan beliau di tempat tidurnya. Sementara itu, Rasulullah SAW berjalan untuk hijrah bersama Abu Bakar.
Rasulullah dan Abu Bakar Bersembunyi di Gua Tsur
Di tengah perjalanan, keduanya kemudian bersembunyi dan beristirahat di dalam gua di Jabal Tsur. Tempat persembunyian Rasulullah SAW ini hanya diketahui oleh Abdullah bin Abu Bakar, Asma’ binti Abu Bakar, Aisyah binti Abu Bakar, dan seorang pembantu bernama Amir bin Fuhaira. Merekalah yang kemudian bertugas mencari informasi, menghapus jejak, dan menyiapkan makanan untuk Rasulullah SAW dan Abu Bakar.
Sementara itu, pasukan kaum kafir Quraisy yang kehilangan Rasulullah SAW kemudian mengerahkan tenaga untuk mencarinya.
Pasukan Kafir Quraisy Berada di Depan Gua Tsur
Pasukan kafir Quraisy akhirnya tiba di mulut Gua Tsur. Mereka berkeliling di sekitar gua sambil menghunuskan pedangnya. Rasulullah dan Abu Bakar melihat situasi tersebut dari dalam gua. Situasi tersebut kemudian membuat Abu Bakar merasa takut. Beliau takut Rasulullah SAW akan celaka. Apalagi saat itu pasukan kafir Quraisy sangat mungkin akan melihat mereka jika melihat ke bawah.
Keyakinan Rasulullah kepada Allah
Saat itulah, Rasulullah berkata pada Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar, jika kau berpikir kita hanya berdua, ketahuilah yang ketiga adalah Allah. Jangan bersedih, Allah bersama kita”. Kalimat Rasulullah SAW tersebut seketika membuat hati Abu Bakar yakin dan tenang. Dengan keyakinan mereka, akhirnya dengan ijin Allah, tidak ada pasukan kafir Quraisy yang menemukan mereka.
Allah Menurunkan Pertolongan untuk Rasulullah dan Abu Bakar
Dengan ijin Allah, Gua Tsur tampak tidak berpenghuni dari luar. Mereka tidak melihat ke dalam gua karena melihat sarang laba-laba yang tampaknya sudah sangat lama, serta burung dara di lubang gua itu, dan dua cabang batang pohon yang mebghalangi pintu masuk.
Ketika akhirnya pasukan kafir Quraisy berlalu, Rasulullah Muhammad SAW dan Abu Bakar akhirnya bersyukur dan tidak henti-hentinya memuji Allah SWT. Kisah ini mengajarkan bahwa keyakinan kepada Allah akan membuatNya menurunkan pertolongan yang tidak disangka-sangka.