1
Motivasi Muslim Lifestyle

Kisah Istri & Kado Dari Suami (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Pagi itu ketika merapikan rumah, seorang istri menemukan sebuah kotak berhias pita tersimpan di atas meja makan. Di atasnya terdapat kertas bertuliskan .Hadiah untuk Bunda.Sang istri langsung berpikir, “Ini pasti dari suamiku”. Sontak langsung saja ia buka kotak itu, di dalamnya terdapat beberapa set gamis longgar dan kerudung lebar.

Sang istri merasa heran dengan hadiah dari suaminya yang aneh.
Kok modelnya gini? Eh, jangan-jangan mau diajak umroh jadi dikasih baju seperti orang-orang Arab? sang istri coba berpikir. Masih dalam keadaan penasaran, dia pun menemukan secarik kertas, surat dari suamiku.


Ini isinya:
Bunda sayang, pasti bunda kaget ya Ayah kasih hadiahnya kali ini beda. Bukan baju modis dan juga bukan perhiasan kesukaan bunda. Tas yang sudah lama bunda minta, belum juga Ayah belikan sampai saat ini, dan malah justru hadiah ini yang Ayah ingin berikan untuk bunda kali ini. Bunda pasti kecewa saat membukanya ya?Ttapi tunggu dulu. Ayah ingin ceritakan sesuatu pada Bunda. Senyum dulu ya Bunda. Ayah kan bisa lihat senyum bunda dari kantor. Ada cctv di hati Ayah, hehehe..


Bunda sayang, Ayah rupanya salah selama ini. Ayah bangga memperkenalkan Bunda ke teman kantor Ayah, relasi bisnis, dan apalagi ke atasan Ayah. Bangga rasanya punya istri yang cantik dan berpenampilan menarik. Berjalan di samping bunda, lalu melihat banyak mata melirik memperhatikan Bunda.


Pikir Ayah saat itu, siapa dulu dong suaminya. Ayah yang selama ini membiarkan bunda bergaul bebas dengan teman laki-laki ataupun perempuan. Bunda yang banyak keluar rumah sendiri tanpa didampingi Ayah dan berinteraksi dengan banyak orang.


Ayah pikir, yaa Bunda kan juga harus maju dan menjadi wanita masa kini yang mandiri dan supel. Makanya Ayah percaya saja setiap kali bunda ada urusan sampai pulang larut malam, dan pulang diantar teman dekat laki-laki yang bisa jaga Bunda di perjalanan.


Kemarin itu salah seorang teman kantor yang Ayah kenalkan ke Bunda tempo hari, datang dengan membawa istrinya. Di luar dugaan Ayah, istrinya memakai pakaian yang lebar, kerudungnya panjang sampai pada betis. Polos dan sederhana sekali terlihatnya. Melihatnya hadiah dari teman ayah pada istrinya itu, ayah langsung menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Bicara tanpa berani melihatnya.


Di antara teman kantor yang lain, hanya Pak Jimmy ini yang belum pernah membawa istrinya di acara-acara kantor. Hari itu pun karena kebetulan Pak Jimmy izin cuti untuk menengok ibunya yang sakit kemudian mampir ke kantor bersama istrinya untuk mengambil beberapa barang miliknya yang tertinggal.

webinar umroh.com


Kok Ayah refleks bersikap hormat dan malu melihatnya ya? Begitupun teman kantor yang lain, hanya menyapa saja tanpa berani untuk melihatnya. Padahal kalau boleh jujur nih Bunda, Ayah dan teman-teman kantor itu, setiap hari ada saja menjadikan perempuan sebagai sebuah bahan guyonan. Apalagi kalau lagi kedatangan SPG rokok yang sesekali datang ke kantor Ayah. Sudah deh, heboh langsung seisi kantor otaknya langsung mendidih semua. Kecuali Ayah lhoo bunda. Hehehe..


Ayah jadi mikir, berarti selama ini Bunda pun Ayah biarkan dilihat dan dinikmati mata laki-laki atas kecantikan Bunda. Kok beda ya rasanya, ternyata bukan bangga tapi seharusnya ayah cemburu membiarkan bunda tidak menutup aurat.

(bersambung ke part 2)