1
Sejarah Islam

Kisah Nabi Muhammad dan Anggur yang Masam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Bagi seorang muslim tentunya sudah tidak asing lagi mendengar nama Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir bagi umat muslim dan tentunya banyak sekali akhlak yang patut kita tiru dan perbuatan yang Nabi Muhammad ajarkan kepada umatnya. Sesungguhnya didalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat banyak budi pekerti yang luhur, sehingga sebagai pengikutnya Nabi Muhammad SAW kita harus bisa terus meneladani dan juga menerapkan apa-apa yang dicontohnya oleh Nabi Muhammad SAW. Terdapat satu riwayat yang dapat dijadikan contoh untuk kita semua terutama dalam kehidupan kita sehari-hari tentang bagaimana menghargai sebuah pemberian dari seseorang, walau mungkin dapat dikatakan bahwa pemberian dari seseorang tersebut tidak mengenakan untuk kita.

Baca juga: Bisa Dicontoh, Ini Cara Rasulullah Memberantas Kemiskinan

Umroh.com merangkum, suatu hari hiduplah seorang lelaki yang miskin, walaupun beliau miskin tetapi beliau tidak pelit dan beliau suka berbagi, hingga akhirnya lelaki miskin ini pergilah ke Rasulullah SAW untuk membelikannya buah anggur, ketika membeli buah anggur tersebut, lelaki miskin ini tidak mengetahui bahwa buah anggur yang dia beli memiliki sebuah rasa yang masam atau tidak manis. Pada akhirnya lelaki miskin ini pun membawa buah anggur yang dia beli dari pasar tersebut kerumahnya dia, buah anggur tersebut dia beli dari pasar, dan dia hanya mampu belikan Rasulullah buah hanya hanya segenggam buah anggur saja, tidak lebih dari itu, karena keterbatasan harta yang dia punya, sehingga hanya membelikan Rasulullah SAW segenggam buah anggur saja.

Lelaki miskin ini sudah membawanya pulang kerumah, ketika sampai dirumah, maka dia akan mengantarkan anggur tersebut kepada Rasulullah SAW kerumahnya sebagai bentuk dari hadiah dia kepada Rasulullah SAW. Dalam perjalanan menuju rumah Rasulullah SAW, lelaki miskin ini sangatlah bahagia, dia tidak bisa membayangkan betapa akan senangnya Rasulullah SAW menerima pemberian buah anggur yang dia bawakan sebagai hadiah dari uang yang dia kumpul kan sehari-hari.

Baca juga: Jangan Lupa untuk Menambah Pahala dengan Membaca Al Quran di Sini

Dan tibalah lelaki miskin ini dikediaman atau rumah Rasulullah SAW, ketika dia sudah sampai dirumah Rasulullah SAW, Rasulullah SAW melihat kedatangannya dan segera lelaki tua ini menyimpan buah anggur di samping Rasulullah SAW sambil mengatakan “Wahai Rasulullah, terimalah hadiah kecil ini dariku” ketika mengatakan seperti itu, wajah lelaki ini sangatlah berseri-seri dengan penuh kebahagiaan, dia berharap bahwa Rasulullah SAW akan senang menerima pemberiah buah anggur tersebut serta segera memakan buah anggur pemberiannnya sebagai bentuk hadiah kecil yang dia berikan kepada Rasulullah SAW. Nabi Allah yang begitu dia cintai ini, dan lelaki tua ini sangatlah mencintai Rasulullah SAW, sehingga dia melakukan hal tersebut dengan harapan bahwa Rasulullah SAW akan menyukai buah anggur tersebut.

Terlihat jelas diwajah Rasulullah SAW bahwa Rasulullah SAW sangat menghargai pemberian buah anggur lelaki tersebut, ketika menerima buah anggur tersebut Rasululah SAW pun tidak lupa mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada lelaki miskin tersebut, dengan penuh khidmad karena telah membawakannya buah anggur dengan penuh keikhlasan yang terlihat diwajah lelaki miskin tersebut. Kemudian Rasulullah SAW mengambil satu buah anggur ditangannya, dan Rasulullah SAW pun memakan buah anggur tersebut. Ketika Rasulullah SAW memakan buah anggur tersebut terdapat banyak para sahabatnya, dan mereka hanya bisa saling bertatap-tapan memandangi Rasulullah SAW yang sedang memakan buah anggur tersebut, mereka pun juga berharap bahwa buah anggur yang diberikan oleh lelaki miskin ini memiliki rasa yang manis, sehingga Rasulullah SAW akan menyukai buah anggur tersebut.

Baca juga: Tertarik dengan Kisah Nabi Lainnya? Datang ke Tempat Ini untuk Mencari Tahu Lebih Lanjut

webinar umroh.com

Ketika Rasulullah sudah selesai menghabiskan satu buah anggur tersebut, maka diluar dugaan semua orang, Rasulullah SAW menggambil dan memakan buah anggur lainnya dengan penuh semangat dan Rasulullah SAW pun tidak menawarkan buah anggur tersebut kepada para sahabatnya, Rasulullah terus memakan buah anggur tersebut sampai habis, tetapi beliau masih tetap tidak menawarkan satu buah anggur pun kepada para sahabatnya ini. 

Lelaki miskin yang membawakan buah anggur tersebut sangat senang dan bahagia, bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai hadiah buah anggur yang dia berikan, hingga akhirnya lelaki miskin ini pamit untuk pulang kerumahnya, karena dia sudah melihat Rasulullah SAW sudah memakan buah anggur yang dia bawa, maka dia berpamitan pulang kerumahnya. Ketika lelaki miskin ini pulang, maka para sahabatanya yang saat itu masih bersama Rasulullah SAW mulai bertanya-tanya dan mulai bingung, tidak seperti biasanya Rasulullah melakukan hal tersebut karena biasanya Rasulullah SAW akan selalu membagikan apapun kepada orang yang tengah bersamanya dengan tujuan untuk dimakan bersama-sama, baik berupa makanan atau apapun itu bentuknya. Biasanya Rasulullah SAW akan mulai pertama kali, sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah memberinya sebuah hadiah. Namun setelah memakannya, maka Rasulullah SAW akan menawarkannya kepada orang lain, tetapi kali ini berbeda, Rasulullah SAW tidak menawarkan buah anggur tersebut kepada siapapun, Rasulullah SAW menghabiskan buah anggur tersebut seorang diri.

Baca juga: Kisah Imam Ahmad Bin Hanbal dan Wanita Miskin Penjual Roti

Salah satu sahabat akhirnya bertanya kepada Rasulullah dengan hormat “Wahai Rasulullah, kenapa kau makan semua buah anggur tersebut itu sendirian dan engkau sama sekali tidak menawarkan buah anggur tersebut kepada salah satu dari kami?” Rasullah SAW tersenyum dan berkata “Aku makan semua buah anggur tersebut sendirian karena buah anggur itu masam, aku khawatir jika kalian memakannya, wajah kalian akan menampakkan ekspresi tidak suka pada buah anggur tersebut, itu akan menyakiti perasaannya, jadi kupikir lebih baik aku makan semuanya dan menyenangkan sipemberi. Aku tidak ingin menyakiti perasaan orang itu.”