Umroh.com – Apakah mungkin seseorang yang mengenal utusan Allah menghindar dari kematian? Peristiwa semacam ini pernah terjadi di zaman Nabi Sulaiman. Berikut kisah tak terduga dari Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut.
Nabi Sulaiman Menjamu Tamunya
Umroh.com merangkum, alkisah, Nabi Sulaiman sedang menjamu tamu-tamu beliau. Di tengah perjamuan makan itu, sesosok lelaki menghampiri Nabi Sulaiman. Lelaki yang menghadap Nabi Sulaiman itu rupanya adalah Malaikat Izrail.
Usai menemui Nabi Sulaiman, Malaikat Izrail tampak menatap lekat ke arah seseorang di antara tamu-tamu yang hadir. Mata Malaikat Izrail mengikuti orang tersebut, lalu tidak lama kemudian ia pergi.
Baca juga: Hikmah yang Dapat Diambil dari Wafatnya Nabi Muhammad
Sang Tamu Merasa Gelisah
Orang yang ditatap oleh sang Malaikat Maut rupanya menyadari tatapan itu. Lelaki, yang juga tamu Nabi Sulaiman itu, menunjukkan sikap resah, hingga Nabi Sulaiman menghampirinya.
“Wahai Saudaraku, apakah yang menyebabkanmu tampak sangat resah? Apakah ada yang tidak memuaskanmu dari jamuan ini?”, tanya Nabi Sulaiman pada tamunya.
“Bukan. Bukan begitu, Saudaraku”, jawab sang tamu. “Jamuan yang engkau berikan sungguh lebih dari yang aku harapkan. Engkau memang orang yang sangat mulia”.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Lelaki yang Tahu Bahwa Ia Sedang Diincar Malaikat Maut
Nabi Sulaiman mengangguk paham. “Lalu, apa yang membuatmu resah? Sampaikan padaku, mungkin aku bisa membantumu untuk mencari jalan keluarnya”.
Tamu Nabi Sulaiman itu lalu bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Wahai, Nabi Sulaiman. Siapakah dia?”. Sang tamu kemudian menceritakan seseorang yang sedari tadi menatapnya saat sedang berbincang, namun kemudian menghilang saat sang tamu melihat ke arahnya.
Nabi Sulaiman kemudian menjawab, “Dia adalah sahabatku, Sang Malaikat Maut”.
Sang tamu itu menceritakan apa yang dirasakannya kepada Nabi Sulaiman. “Wahai Nabi Allah, tadi aku melihat orang itu selalu menatapku. Sampai-sampai aku merasa takut dibuatnya”, ujarnya. “Apakah ia hendak mencabut nyawaku? Tolong selamatkan aku darinya, Wahai Nabi”, kata lelaki itu dengan cemas.
Nabi Sulaiman Membantu Tamunya
Nabi Sulaiman kemudian bertanya kepada tamunya itu, “Bagaimana cara agar aku bisa menyelamatkanmu?”.
“Suruh saja angin untuk membawaku pergi hingga ke India. Dengan begitu, mungkin saja ia akan kehilangan jejakku sehingga tidak bisa mencabut nyawaku”, usul sang tamu.
Nabi Sulaiman kemudian memanggil angin untuk membantunya. Nabi Sulaiman memang bisa mengendalikan angin, sebagaimana yang Allah firmankan di surat Al Anbiya ayat 81:
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Tak hanya menjadi tamu Allah, Umroh juga melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paketnya di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Angin Membawa Lelaki Itu ke Negeri India
Sang angin diperintahkannya mengantar tamu itu hingga ke bagian paling ujung negeri India. Nabi Sulaiman memberi pesan agar angin membawanya pergi secepat mungkin.
Sang angin mengangguk patuh, dan ia memenuhi perintah Nabi Sulaiman. Diantarkannya lelaki itu hingga ke negeri India. Nabi Sulaiman yang sudah berada di istananya kemudian dihampiri oleh Malaikat Maut.
Saat Malaikat Maut menghadap Nabi Sulaiman, Nabi bertanya padanya, “Wahai Malaikat Maut, mengapa tadi engkau melihat ke arah tamuku dengan tatapan tajam, hingga membuatnya takut?”.
Malaikat Maut yang Sempat Heran, Akhirnya Melaksanakan Tugasnya dengan Baik
Malaikat Maut kemudian menjawab, “Sebenarnya aku merasa sangat heran. Allah memerintahkan padaku untuk mencabut nyawa orang itu di negeri India. Namun saat kutemui ia berada sangat jauh dari tempat yang telah ditentukan itu”. Malaikat melanjutkan ceritanya kembali, ia menuturkan bahwa akhirnya diputuskan untuk menunggu dan mengawasi tamu itu hingga ia sampai di India.
“Kemudian ada angin yang sangat cepat membawanya ke negeri India. Aku mengikutinya, lalu kucabut nyawa orang itu di negeri India, sesuai dengan yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan kepadaku”, lanjut Malaikat Maut.
“Jadi kau temui orang itu di India?”, tanya Nabi Sulaiman kepada Malaikat Maut.
“Iya, benar. Apa yang Allah perintahkan memang tidak salah. Tugas itu sudah kulaksanakan”, pungkas Malaikat Maut.
Hikmah Kisah Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut
Dari kisah Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut itu, ada hal menggetarkan yang bisa kita pelajari. Bahwa ke manapun kita pergi, kita tidak akan bisa menghindar dari kematian. Jika Malaikat Maut telah menjemput, maka saat itulah ajal kita tiba.
Allah berfirman, “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Al Jumuah : 8).
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Kematian yang akan datang tidak terduga itu membuat kita menyadari satu hal, bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan adalah amal yang kita lakukan. Yaitu dengan mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal sholeh, karena kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dikerjakan semasa hidup di dunia.