1
Sejarah Islam

Kisah Penaklukan Khaibar yang Begitu Luar Biasa

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Khaibar merupakan wilayah yang dihuni kaum Yahudi setelah terusir dari Madinah. Perang Khaibar terjadi karena kaum Yahudi membantu kaum kafir Quraisy melawan kaum muslimin di perang Khandaq. Langkah kaum Yahudi ini jelas-jelas telah melanggar perjanjian antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi. Rasulullah SAW pun mengusir kaum Yahudi dari Madinah karena mereka melanggar perjanjian damai yang telah disepakati sebelumnya.  

Baca juga: Kisah Rasulullah Mengelola Kekayaan Alam

Terjadi di Tahun Ketujuh Hijriah 

Umroh.com merangkum, sebelum terusir, kaum Yahudi memang merencanakan penyerangan untuk membalas dendam kepada Rasulullah dan kaum muslimin. Mereka merasa dendam karena rentetan peristiwa, seperti Bani Qainuqa dan Bani Nadhir yang terusir, serta terbunuhnya Bani Quraizhah dan tokoh-tokoh Yahudi. 

Mau tabungan umroh? Cukup dengan download aplikasi ini, tabungan umroh menjadi milik Anda!

Di tahun ketujuh Hijriah, Rasulullah akhirnya berangkat menuju Khaibar bersama sekitar 1.400 Sahabat. Pasukan berangkat dari Hudaibiyah. Di sana, terjadi perjanjian antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy. Usai disepakatinya perjanjian Hudaibiyah, pasukan kaum muslimin memutuskan untuk mengepung kaum Yahudi di Khaibar. 

Baca Selengkapnya di Apps

[read_more id=”1″ more=”Lihat Semua” less=”Tutup Kembali”]

Janji Allah kepada Kaum Muslimin 

Sepulang dari Hudaibiyah, Allah menurunkan ayat 20 surat Al Fath, “Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus”.

Ini merupakan perintah bagi kaum muslimin untuk memerangi kaum Yahudi, serta memuat janji Allah kepada kaum muslimin. Allah berjanji akan memberi harta rampasan perang yang banyak, dimulai dari Perang Khaibar.

Orang-orang munafik juga mendengar ayat tersebut. Sehingga mereka sengaja ikut berperang demi mendapatkan bagian dari harta rampasan perang.  

webinar umroh.com

Mengetahui niat mereka, Allah kemudian menurunkan ayat 15 surat Al Fath. Allah berfirman, “Orang-orang Badui yang tinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, “Biarkan kami, niscaya kami mengikuti kamu.’ Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, ‘Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya.’ Mereka mengatakan, ‘Sebenarnya kamu dengki kepada kami.’ Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali”.  

Punya rencana umroh bersama keluarga, tapi kendala biaya? Jangan khawatir, impian Anda segera terwujud di sini.

Allah menyampaikan bahwa harta rampasan perang di perang Khaibar hanya untuk kaum muslimin. Sebagai balasan atas kesabaran dan keikhlasan mereka dalam berjihad. Berbekal janji Allah ini, kaum muslimin berangkat dan bertekad menembus benteng pertahanan kaum Yahudi.  

Wilayah Khaibar sendiri diketahui merupakan pemukiman Yahudi dengan benteng berlapis, serta persediaan senjata yang kuat. Namun informasi tersebut tidak menggetarkan semangat kaum muslimin dalam memerangi kaum Yahudi di Khaibar.  

Kaum muslimin sempat berjalan sambil bertakbir dan tahlil dengan suara lantang. Akan tetapi, Rasulullah memperingatkan mereka untuk merendahkan suara. Rasulullah bersabda bahwa Allah Maha Dekat dan bersama mereka, serta tidak tuli dan tidak jauh. 

Kaum Muslimin Tiba di Khaibar 

Pasukan kaum muslimin tiba di Khaibar sebelum subuh. Kedatangan mereka tidak diketahui oleh kaum Yahudi. Mereka baru mengetahui kehadiran pasukan kaum muslimin ketika hendak bekerja dan beraktivitas. Melihat serombongan pasukan itu, mereka berkata “Itu Muhammad bersama pasukan perang”.  

Kaum Yahudi akhirnya kembali masuk ke dalam benteng Khaibar karena takut. Melihat hal itu, Rasulullah bersabda, “Allahu Akbar, binasalah Khaibar. Sesungguhnya jika kami datang di tempat musuh maka hancurlah kaum tersebut”.  

Kaum Muslimin Mulai Menyerang 

Kaum muslimin mulai menyerang dan mengepung benteng Khaibar. Akan tetapi, Sahabat yang bertugas membawa bendera perang tidak berhasil mengalahkan kaum Yahudi. Mengetahui situasi tersebut, Rasulullah berkata, “Besok akan kuserahkan bendera perang kepada seseorang yang Allah dan Rasul-Nya mencintai dan dia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya. Allah akan memenangkan kaum muslimin lewat tangannya”. 

Mendengar hal ini, para Sahabat sangat antusias dan berharap bendera perang akan diserahkan kepadanya. Bahkan Umar juga sangat ingin menjadi pembawa bendera perang. Umar berkata, “Aku tak pernah menginginkan kebesaran, kecuali pada Perang Khaibar”. 

Saat pagi tiba, para Sahabat bergegas berkumpul dan menghadap Rasulullah. Mereka berharap menjadi orang yang akan diberi amanah membawa bendera perang. 

Bendera Perang Diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib 

Melihat para Sahabat berkumpul, Rasulullah bertanya, “Di mana Ali?”. Para Sahabat menjawab, “Dia sedang sakit mata, sekarang ia ada di dalam tendanya”. Rasulullah kemudian meminta para Sahabat untuk memanggil Ali.  

Ali kemudian menghadap Rasulullah dalam keadaan sakit mata. Melihat kondisi Ali, Rasulullah meludahi mata Ali sehingga sakitnya sembuh seketika. Ali pun merasa sangat sehat, seakan tak pernah merasakan sakit sebelumnya. 

Bendera perang kemudian diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib. Rasulullah meminta Ali untuk terlebih dahulu mengajak kaum Yahudi memeluk Islam. Beliau bersabda, “Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab, demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu lebih baik bagimu dari pada unta merah (harta bangsa Arab yang paling mewah ketika itu)”.  

Mau dapat kesempatan umroh gratis? Dapatkan dengan cuma-cuma, cukup download aplikasinya di sini!

Duel Antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi 

Kaum muslimin kembali mengepung benteng Yahudi. Dalam kondisi terkepung, salah seorang pahlawan Yahudi maju dan mengajak kaum muslimin untuk bertanding satu lawan satu. Dari kaum muslimin, Amir bin Akwa kemudian maju namun akhirnya ia syahid karena mati terbunuh. Setelah itu, giliran Ali yang maju dan melawan Marhab. Kali ini, Marhab yang terbunuh hingga kaum Yahudi merasa takut dan mental mereka tidak sekuat sebelumnya.  

Kaum Yahudi Tersudut dan Kalah 

Kondisi demikian membuat kaum muslimin berani merangsek ke dalam benteng Khaibar yang berlapis-lapis. Ketika kaum Yahudi kalah di satu lapisan benteng, mereka berlindung di lapisan benteng berikutnya dan begitu seterusnya. Kaum Yahudi kian terdesak hingga akhirnya kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.  

Baca juga: Inilah Penampakan Khaibar yang Berhasil Ditaklukkan Rasulullah

Ada banyak korban dari kaum Yahudi dalam perang Khaibar. Puluhan orang tewas, sementara anak-anak dan wanita menjadi tawanan. Salah satu yang menjadi tawanan adalah Shofiyah binti Huyai, yang kemudian menjadi istri Rasulullah setelah diajak masuk Islam.  

Sementara dari sisi kaum muslim, ada belasan orang yang mati syahid. Salah satunya dari kaum Badui yang mendatangi Rasulullah untuk masuk Islam dan memohon ikut berhijrah.

[/read_more]

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.