Ketika umat muslim ditanya, apakah engkau tidak merindukan Rasulullah SAW? tentunya umat Muslim akan mengatakan bahwa sangat merindukan sosok baginda Rasulullah SAW. Siapa yang tidak mengenal dengan sosok Rasulullah SAW tersebut, beliau sangat memiliki akhlaq yang terpuji, nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menjadi Nabi Terakhir yang membawa sebuah umat Islam untuk menuju jalan yang benar dan menjauhi larangan dari Allah SWT.
Baca juga: Inilah Penampakan Kebun Kurma di Madinah
Zaman dahulu bahkan terdapat kisah yang sangat menyentuh hati, bahwa bukan hanya umat muslim yang merindukan Rasulullah SAW, tetapi ada sebuah pohon yaitu pohon kurma yang ikut menangis karena dia sangat merindukan Rasulullah SAW. Di sini penulis akan menceritakan bagaimana kisah mengenai pohon kurma yang juga sangat merindukan Rasulullah SAW.
Umroh.com merangkum, kisah ini tepatnya terjadi pada hari jumat, warga Madinah yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, tiba-tiba dibuat gempar oleh suara tangisan yang jika didengar tangisan tersebut sangatlah pilu dan tangisannya juga tak kunjung berhenti. Suara tangisan tersebut seperti rengekan bayi, ketika dicari suara tangisan tersebut oleh warga Madinah, maka suara tersebut seperti berasal dari Masjid Nabawi. Para sahabat Rasulullah SAW yang sedang berkumpul di dalam masjid untuk melakukan shalat jumat pun dibuat bingung oleh suara tangisan tersebut dan mereka pun bertanya-tanya, siapakah gerangan yang menangis itu?
Diriwayatkan dalam hadist dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, Ia berkata “Rasulullah SAW biasa berdiri di atas sebatang pohon kurma tersebut seperti suara teriakan unta yang hamil, hal tersebut tentunya menjadi perhatian Nabi Muhammad SAW, sehingga Nabi Muhammad SAWpun turun untuk memastikan apa yang sedang terjadi, ketika sampai didepan pohon kurma tersebut, Nabi Muhammad SAW segera meletakkan tangannya pada batang pohon kurma tersebut, ketika tangan Nabi Muhammad SAW sudah menyentuhnya maka batang pohon kurma pun diam dan tidak menangis lagi.
Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Jika Belum, Yuk Cek Jadwal Selanjutnya di Sini
Riwayat lan juga menyebutkan “Ketika hari jumat tiba, Nabi Muhammad SAW sedang duduk di posisi di atas mimbar, ketika sedang duduk tersebut, beliau mendengar bahwa ada batang kurma yang biasa beliau sedang berkhutbah di sana itu berteriak sekencang-kencangnya, sehingga hamper membuat batang kurma tersebut terbelah.” Adapun dalam riwayat Bukhari juga disebutkan, “lalu batang kurma itu berteriak seperti teriakannya anak kecil yang sedang menangis sejadi-jadinya, maka Nabi Muhammad SAW segera turun dan yang beliau lakukan adalah dengan memegang batang pohon kurma tersebut dan memeluknya, ketika sudah dipeluk oleh Nabi Muhammad SAW, Mulailah batang pohon kurma tersebut mengerang seperti erangan anak kecil yang sudah diredakan tangisannya oleh orang tuanya, sehingga membuat tangisan tersebut redam dan batang pohon kurma pun terdiam.” Nabi Muhammmad SAW lalu bersabda dan menyampaikan sebuah pesan kepada sahabatnya “Ia menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar.” (HR. Bukhari no. 2095. Disebutkan dalam Riyadh Ash-Shalihin karya Imam Nawawi pada hadist no. 1931).
Ketika batang pohon tersebut menangis, posisi Nabi Muhammad SAW adalah ketika sedang memberikan Khutbah kepada para sahabatnya. Mendengar suara tangisan dari batang pohon kurma tersebut membuat Nabi Muhammad SAW segera turun dari mimbar nya dan menunda kegiatan khutbahnya. Yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW adalah mengelusnya dan memeluknya, sehingga batang pohon kurma pun terdiam.
Baca juga: Ajak Keluarga Anda untuk Pergi Umroh Bersama, Ini Cara Mudahnya
Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma tersebut sudah lama berada di sana. Pohon kurma di sana bukan hanyalah sebagai tonggak, tetapi selalu menjadi sandaran Nabi Muhammad SAW ketika beliau sudah selesai memberikan khutbah kepada para sahabatnya dan warga sekitar Madinah. Beberapa hari sebelum Jumat yang pilu bagi si pohon kurma, terjadi kejadian di mana terdapat seorang wanita tua Anshar yang mendatangi Nabi Muhammad, wanita tua ini memiliki seorang putra yang bekerja sebagai tukang kayu dan ia menawarkan sebuah mimbar untuk Nabi Muhammad SAW. “Wahai Rasulullah, maukah kami buatkan mimbar untuk Kamu?” ujarnya. Dan Rasulullah SAW menjawab “Silahkan saja jika kalian ingin melakukannya.” Maka pada keesokan harinya dan tepat di hari Jumat, mimbar Nabi Muhammad SAW telah siap untuk digunakan. Mimbar itu diletakkan di dalam masjid. Saat Nabi Muhammad SAW menaiki mimbar tersebut, maka menangislah si pohon kurma ini karena ia merasa bahwa tidak lagi menjadi “teman” Nabi Muhammad SAW dalam khutbah Jumat seperti biasanya. “Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat yang biasa disampaikan di sampingnya.” Ujar Nabi Muhammad SAW setelah beliau memeluk pohon kurma tersebut.
Rasulullah berkata kepada para sahabatnya “Bahwa jika saja aku tidak memeluknya, sunggu dia akan terus menangis hingga hari kiamat tiba.” Sabda Nabi Muhammad SAW. Kisah tangisan pohon kurma itu pun benar-benar kisah yang nyata dan Ibnu Hajar Al Asqalani menyatakan bahwa pohon kurma tersbeut menjadi bukti firman Allah SAW “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah, dan taka da satupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”