(untuk cerita sebelumnya, dapat dilihat di part 1 dengan link berikut: https://www.umroh.com/blog/kisah-santri-yang-selalu-gagal-part-1/)
Pak kyai pun melanjutkan…
“Saya menulis tanggal pertama untuk tanggal tepat saat berbunga, dan saya memperkirakan 120 hari kemudian, buah ini saya panen”
Santri : “oooh begitu, jadi, mangga yang disebelah njenengan akan dipetik 3 hari lagi ya pak kyai???”
Tanya santri dengan penasarannya…
Lalu Pak Kyai pun melihat mangga tersebut, dan menciumnya…
kemudian Pak kyai pun berkata : “hm… kayaknya sekarang waktu yang pas buat dipetik. ”
Santri : “Loh, kan harusnya 3 hari lagi pak Kyai? Jadi nggak sesuai dengan tulisan itu dong?”
Pak Kyai menjawab : “Nggak apa-apa, toh setelah saya cium baunya, sudah matang kok, jadi ya saya petik sekarang aja, sekalian kita makan bareng abis ini di ruang tamu.
Nah, sekarang tolong ambilkan pisau di dapur ya, saya tunggu di ruang tamu”
Sesampainya di ruang tamu, sambil menikmati buah mangga yang manis, pak Kyai pun melanjutkan nasehatnya ke muridnya.
“Jadi, takdir itu seperti dua tanggal yang kamu lihat tadi,
Allah sudah menetapkan kapan kamu ketemu jodoh, berapa rezekimu, dan kapan ajal menjemputmu”
“Semua sudah Allah tetapkan di awal, jauh sebelum kamu diciptakan”
“Tapi, ketika kamu hidup, kamu diberikan hak untuk memilih, mau bermalas-malasan atau rajin.
Mau berdoa atau tidak, mau menyantuni fakir miskin atau mengabaikannya
Sehingga, dari pilihan yang kamu pilih, Allah Maha Melihat, Mana hambaNya yang terbaik”
Pak Kyai berhenti sejenak karena dia tidak makan sambil berbicara.
Lalu setelah habis dia melanjutkan…
“Terus, kalau Allah melihat ada kepantasan dari Hamba Nya, dia berhak untuk mengubah takdir”
Santri pun langsung bertanya : “Jadi, takdir bisa diubah ya Pak Kyai?”
“Bisa, bukan kita yang mengubah, tapi Allah lah yang mengubah takdirmu.
Allah itu, Mukholafatuhu Lilhawaditsi, atau tidak bisa diumpamakan dengan segala sesuatu,
Tapi biar kamu paham, kamu saya ajak tadi ke kebun mangga saya.
Bukan berarti saya dimiripkan dengan Allah, tapi seperti yang saya lakukan tadi,
Kalau saya melihat mangga sudah masak, walaupun belum waktunya, ya saya petik.
Jadi, saya petik mangga di kebun, kalau sudah waktunya. bukan menurut tanggal yang tertulis.
Kadang sudah waktunya dipetik, nggak saya petik karena belum matang
Kadang saya petik jauh sebelum waktunya.”
Santri pun mengangguk, tanda paham…
Pak Kyai pun melanjutkan…
“Jadi, bisa jadi, Allah melihat kamu belum pantas untuk kuliah tahun ini, siapa tau kalau kamu kuliah sekarang malah ketemu pacar dan malah berujung zina.
mungkin juga Allah melihat kamu nggak cocok kerja di perusahaan yang kamu lamar soalnya Allah siapin perusahaan yang lebih baik buat kamu.
Gitu juga kenapa kamu nggak jadi nikah sama itu, mungkin Allah siapkan jodoh yang lebih baik.
Dan kenapa kamu pernah buka usaha dan bangkrut, ditipu, Itu mungkin kode dari Allah untuk bisnis lain yang lebih baik.
Jadi, Allah itu ngasih ke kamu sampai kamu PANTAS menerimanya.
Bisa jadi kamu pengen sesuatu karena menurutmu itu baik, Padahal Allah Yang Maha Tahu kalau yang terbaik bukan itu.
Teruslah berusaha sampai kamu merasa PANTAS menerima yang kamu inginkan, dan terus berdoa, jangan sampai nyerah.
Kamu ingat kan, hadist yang dulu pernah saya sampaikan saat ceramah?”
Santri pun menjawab: “Hehehe.. maaf pak Kyai, udah lupa”
Lalu Pak kyai pun menyampaikan satu hadist :
Rasulullah SAW Bersabda : “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan)Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065).