Di Negeri Mesir, pernah hidup seorang mujahidah sejati yang bernama Zainab al-Ghazali. Kisah perjalanan hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menyadari dahsyatnya kekuatan tawakkal kepada Allah.
Ia lahir pada tahun 1917. Wanita ini merupakan seorang aktivis wanita dari Mesir. Ia juga banyak diketahui sebagai sosok pejuang untuk rakyat Mesir.
Zainab al-Ghazali juga merasakan hidup di balik terali besi atas kebenaran yang telah dia perjuangkan. Pada saat itu, Negeri Mesir memang sedang bergejolak karena menerima perlawanan dari pemimpin Mesir yang berusaha menghancurkannya. Hal itu terjadi di masa pemerintahan Jamal Abdul Naser.
Pada saat itu, Zainab al-Ghazali sering sekali berdakwah. Gerakan dakwah yang dikerjakan oleh Zainab al-Ghazali sangatlah meluas ke semua penuru Mesir. Setiap minggunya ia memberikan ceramah di Masjid Ibnu Tulun.
Selain berdakwah, Zainab Al-Ghazali juga kerap kali menulis di majalah-majalah Islam. Zainab bergerak bersama organisasi yang bernama Ikhwanul Muslimin. Mereka juga saling mendukung dengan Iman Hassan al-Banna. Pada tahun 1949, Hassan al-Banna tewas ditembak mati. Saat itulah Zainab al-Ghazali kemudian memimpin Ikhwanul Muslimin bersama denganpara pejuang lainnya.
Di suatu ketika, terdapat sebuah perintah untuk melakukan penangkapan pada Zainab al-Ghazali. Ia ditangkap di rumahnya pada tahun 1965 dengan tuduhan telah mengancam pemerintahan dan juga konstitusi negara.
Selama dalam tahanan, ia menerima siksaan yang tidak manusiawi. Selain dikurung, tubuhnya juga pernah dicambuk dengan cemeti, kaki dan tangannya juga diikat. Hal yang tak kalah biadabnya adalah ia disekap dalam penjara dengan kondisi yang begitu mengerikan, gelap dan penuh dengan tikus.
Suatu ketika, terdapat niatan jahat dari seseorang untuk memasukkan anjing ke dalam penjara. Hal itu memang dimaksudkan untuk membuat sang anjing melahap Zainab pada saat kelaparan. Tetapi sungguh luar biasa yang terjadi, pada saat dimasukkan ke penjara, anjing itu malah bermanja-manja di kaki Zainab dengan mengibas-ibaskan ekornya.
Mengapa bisa terjadi hal luar biasa seperti itu? Karena terdapat keyakinan dan tawakkal kepada Allah semata. Hal itu dapat menimbulkan energi positif yang membuat anjing-anjing itu malah bermanja-manja dan tidak membunuh Zainab. Zaenab saat itu berkata, “anda (anjing) adalah hamba Allah sementara saya adalah pejuang Allah.”
Seiring berjalannya waktu, Zainab pun akhirnya dibebaskan dari penjara setelah kurang lebih enam tahun mendekam pada saat pemerintahan Anwar Sadat. Dan setelah keluar dari penjara, ia pun kembali banyak aktif dalam melakukan kegiatan dakwah.
Atas izin Allah juga, Zainab juga dapat memiliki umur yang relatif panjang, sampai hampir 90 tahun. Meskipun pada saat di penjara ia sempat hendak ingin dibunuh dengan mengirim anjing supaya dapat melahapnya.
Ia wafat di tahun 2005 pada usia 88 tahun. Semoga Allah senantiasa meridhoi semua perjuangan dakwah yang telah ia lakukan semasa hidupnya.