Eurovision adalah sebuah kontes menyanyi internasional yang diadakan setiap tahun, dan pesertanya kebanyakan adalah warga dari benua Eropa. Tahun ini, kontes tersebut diselenggarakan di Israel.
Band Asal Islandia Menggunakan Kesempatan untuk Memprotes Israel
Salah satu peserta Eurovision dari Islandia menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan protes terhadap Israel. Kontestan yang merupakan band bernama Hatari ini menunjukkan bendera Palestina ketika kamera menyorot mereka saat pengumuman skor. Masing-masing anggota tampak mengacungkan bendera Palestina yang berukuran kecil dan panjang, dengan tulisan “Palestine”.
Mereka Harus Menerima Penalti dari Penyelenggara
Akibat tindakannya, Band Hatari harus menerima penalti dari penyelenggara Eurovision. Pihak penyelenggara mengatakan bahwa Eurovision sendiri sebenarnya bukan event yang memiliki tujuan politik, dan apa yang dilakukan oleh Band Hatari bertentangan dengan peraturan kontes tersebut.
Salah seorang personel Hatari sempat mengunggah video yang menunjukkan petugas keamanan di lokasi kontes mengambil bendera Palestina yang mereka bawa. Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki berpakaian hitam dan mengenakan kalung identitas meminta bendera Palestina yang ada di tangan para personel Hatari. Terdengar pula suara seorang wanita yang diduga juga merupakan salah seorang petugas, meminta seluruh bendera Palestina yang sedang dipegang oleh masing-masing personel.
Banjir Dukungan dan Kritikan
Menanggapi aksi Band Hatari, banyak pihak justru mendukung tindakan tersebut. Netizen yang menyaksikan kontes tersebut mengungkapkan dukungannya lewat cuitan di media sosial.
Walaupun banyak yang mendukung, ada juga yang mengkritisi keberanian Band Hatari tersebut. Band asal Islandia itu dianggap memanfaatkan pertikaian Israel dan Palestina untuk memperoleh popularitas.
Protes Juga Disampaikan Warga Israel di Luar Arena
Sementara itu, kontes menyanyi yang diikuti oleh 41 negara itu memang menjadi sasaran bagi demonstran yang mendukung Palestina. Di luar stadion tempat diselenggarakannya Eurovision, warga Israel tampak melakukan demonstrasi memprotes kebijakan Israel di Tepi Barat dan Gaza.
Menanggapi para demonstran, penyelenggara memperketat pengamanan di sekitar lokasi konser. Bahkan pengamanan juga dilakukan di dalam arena, untuk berjaga jika ada demonstran yang menerobos masuk dan mengambil kesempatan saat acara disiarkan secara langsung.
Beberapa orang demonstran tampak memakai kaos bertuliskan “Eurovision: I’m not your Toy” (Eurovision : Aku Bukan Mainanmu). “Toy” adalah lagu dari penyanyi Israel, Netta Barzilai yang menjadi pemenang Eurovision tahun sebelumnya. Kemenangan Barzilai inilah yang membuat Eurovision tahun ini diselenggarakan di Israel.
Demo Digagas oleh LSM Israel yang Membela Palestina
Demo tersebut digagas oleh Zochrot, sebuah LSM Israel yang mengadvokasi orang-orang Palestina agar mendapatkan kembali haknya untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Banyak pihak juga menyerukan boikot terhadap kompetisi tersebut karena diadakan di Israel. Menanggapi seruan dari warga Internasional tersebut, pihak Israel mengatakan bahwa seruan boikot tersebut sangat diskriminatif.