Kawasan Kota Tua Jakarta kembali diajukan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai warisan dunia versi UNESCO. Pengajuan ini sebenarnya telah dilakukan tahun lalu, akan tetapi Kota Tua Jakarta gagal pada proses seleksi. Tahun ini Pemprov DKI Jakarta ingin berkomitmen kuat mempersiapkan para pemangku kepentingan sebelum benar-benar diajukan.
Pernah Diajukan Sebelumnya
Pada tahun 2016, kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta pernah diajukan menjadi warisan dunia UNESCO dan kemudian menjadi daftar tentatif saat itu. kawasan Kota Tua Jakarta dinilai paling siap dari sejumlah calon lainnya asal Indonesia.
Saat itu, sejumlah revitalisasi dan pembaruan kawasan di Kota Tua Jakarta digenjot untuk menjadi calon tunggal dari Indonesia. Pihak swasta yang digandeng Pemprov DKI saat itu adalah Jakarta Old Town Revitalization Corporation.
Belum Berhasil Lolos di Tahun 2018
Sayangnya, UNESCO kemudian mengumumkan pada tahun 2018 bahwa Kota Tua Jakarta gagal masuk seleksi untuk menjadi warisan dunia. Saat itu, kawasan Kota Tua Jakarta dinilai belum layak bertanding karena berbagai alasan. Mulai dari dianggap kurang unik, hingga terancam berbagai faktor tata kota.
Alasan Tidak Lolosnya Kota Tua Jakarta dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO
ICOMOS, lembaga profesional yang ditunjuk UNESCO untuk menilai peninggalan sejarah dan budaya, saat itu menjelaskan bahwa kawasan Kota Tua Jakarta sangat berpengaruh dengan pembangunan Jakarta. Pembangunan seperti reklamasi dan tanggul raksasa, dinilai bisa mengubah nilai historis dan keaslian kawasan ini.
Oswar Muadzin Mungkasa, Plt Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata Pemprov DKI, menyebutkan bahwa evaluasi dari kegagalan tersebut adalah karena belum ada komitmen kuat dari pihak-pihak berkepentingan di kawasan Kota Tua Jakarta. Oswar menilai Kota Tua Jakarta sebenarnya memiliki potensi karena mempunyai banyak gedung kuno, museum, dan budaya. Namun perlu proses untuk menyatukan semuanya.
Merencanakan Grand Design untuk Pengajuan Kota Tua Jakarta
Upaya tersebut kini merupakan bagian dari rencana besar Kota Tua yang sedang digarap oleh Pemprov DKI. Bukan hanya Kota Tua, namun Pulau Seribu juga sedang dalam upaya yang sama. Kota Tua Jakarta dan Pulau Seribu kini masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN.
Membutuhkan Komitmen dari Semua Pihak
Rencana besar tersebut memiliki komitmen bersama dari seluruh pihak. Rancangan yang sudah ada sebelumnya juga menjadi pelengkap dalam rencana besar tersebut. Menurut Oswar, itu semua bertujuan agar prosesnya lebih efisien.
Proses tersebut diperkirakan memakan waktu dua bulan. Selanjutnya, akan ada kesepakatan pembagian tugas dan waktu serta pendanaan.