Sebagai orang tua, kita tentunya ingin agar kelak anak-anak menjadi pribadi yang baik. Saat mengamati perilaku anak setiap hari, tentunya ada hal-hal yang kita rasa kurang pas. Naluri orang tua saat melihat tingkah anak adalah berusaha memperbaikinya.
Sangat bisa dimaklumi jika orang tua memberikan kritik kepada anak. Kritik tersebut diberikan agar anak-anak memperbaiki diri dan menjadi orang yang lebih baik. Memperbaiki perilaku anak sejak ia masih kecil memang relatif lebih mudah dibandingkan saat ia dewasa.
Mengkritik anak memang perilaku yang bisa dimaklumi. Namun, pernahkah Anda mengalami penolakan saat menyampaikan kritik? Anak-anak yang menjadi cemberut, atau bukannya memperbaiki diri, malah semakin menjadi. Bisa jadi, ada hal yang perlu diperbaiki dari cara Anda memberikan kritik pada anak. Sebelum melontarkan kritik kepada anak, sebaiknya orang tua memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
Jangan Memberikan Label Negatif pada Anak
Saat memberikan kritik kepada anak, sebaiknya orang tua tidak menghakimi karakter pribadi anak. Misalnya, ketika orang tua melihat anak yang malas mandi, sebaiknya katakan saja, “Badanmu bau lho, Dek”, bukan “Kamu kok males mandi, sih?”.
Menghakimi pribadi dengan memberikan label, misal : malas, bisa berakibat buruk di kemudian hari. Selain akan menyakiti hatinya, label-label negatif yang sering orang tua katakan pada anak tanpa sadar akan membentuk pribadi anak. Label tersebut akan tertanam di alam bawah sadarnya dan membentuk kepribadian anak. Tentunya setiap orang tua ingin memiliki anak dengan pribadi baik, bukan?
Jangan Mengabaikan Perasaan Anak
Apa yang dirasakan orang tua tentunya sangat berbeda dengan yang dirasakan anak. Saat orangtua memberikan kritik, sebaiknya perhatikan dulu kondisi fisik dan emosi anak. Dengan memperhatikan kondisi anak, mereka jadi lebih mudah menangkap pesan dari orang tua.
Misalnya ketika mereka belum mandi, cari tahu mengapa mereka enggan membersihkan badannya. Mungkin karena terlalu capek sepulang sekolah. Sebelum menyampaikan kritik, sampaikan pernyataan yang menunjukkan kita memperhatikan perasaannya. “Pulang sekolah capek, ya. Jadinya pengen istirahat dulu sebelum mandi. Kalau capeknya sudah hilang, segera mandi, ya”.
Jangan Memaksakan Kehendak
Orang tua tentunya memiliki penilaian terhadap hal. Hal-hal yang dianggap baik akan menjadi standar bagi orang tua untuk mendidik anak. Karena itulah orang tua menyampaikan kritik kepada mereka. Tujuannya semata-mata agar anak menjadi pribadi yang lebih baik. Akan tetapi, hindari memaksakan kehendak saat menyampaikan kritik kepada anak.
Sampaikan kritik dengan memberikan gambaran ideal. Alih-alih mengatakan “Pokoknya kamu harus sudah mandi pukul 4 sore”, orang tua bisa mengatakan, “Mama pengennya kamu mandi jam 4, Dek. Karena kalau mandinya kemalaman nanti kamu gampang sakit”.
Sampaikan Keuntungan yang Akan Diperoleh Anak
Buat anak memahami pentingnya memperbaiki diri. Sampaikan kritik dengan menjelaskan hal-hal baik yang akan ia dapatkan. Ketika anak berhasil memahami keuntungan dari memperbaiki dirinya, ia akan dengan senang hati merubah perilaku sesuai dengan kritik dari kita.
Misalnya saat meminta anak agar segera mandi sore, orang tua bisa menyampaikan, “Kalau kamu mandinya tidak kemalaman, kamu punya lebih banyak waktu untuk bermain. Istirahat dengan badan yang bersih juga lebih segar, lho”.
Anak-anak sesungguhnya sangat mudah menerima masukan. Perubahan perilakunya tergantung dari cara kita menyampaikan nasehat. Kritik yang disampaikan dengan efektif akan lebih mudah diterima oleh anak.