1
Parenting

Lakukan 3 Cara Ini untuk Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Anak yang keras kepala sebenarnya adalah anak yang memiliki keinginan kuat. Keinginan kuat pada anak sebenarnya menandakan kecerdasan dan kreativitas yang tinggi. Anak yang memiliki keinginan kuat biasanya cenderung banyak bertanya. Perilaku banyak bertanya inilah yang sering dianggap sebagai salah satu tanda membangkang, padahal tidak. Anak yang memiliki keinginan kuat biasanya memiliki pendapat dan pemikiran, namun juga suka melakukan banyak hal.

Anak yang keras kepala sebenarnya memiliki karakteristik tertentu. Biasanya mereka sangat ingin diakui dan didengar, sehingga sering tampak mencari perhatian. Mereka sangat mandiri, sehingga ingin melakukan segala sesuatu sendiri. Jika ingin melakukan sesuatu, ia akan gigih melakukannya. Karena kegigihannya, anak yang keras kepala juga akan lebih sering tantrum.

Anak yang keras kepala sebenarnya memiliki kemampuan kepemimpinan yang tampak sejak dini. Itulah yang membuat mereka tampak ‘bossy’, suka memerintah orang di sekelilingnya. Terkadang, anak yang keras kepala ingin agar semua hal berjalan sesuai keinginannya.

Jika anak menunjukkan sikap keras kepala, hal ini patut dilakukan orang tua.

  1. Dengarkan Mereka

Anak-anak yang keras kepala kemungkinan akan memiliki pendapat yang sangat kuat. Karena itulah mereka tampak selalu ingin memulai pertengkaran. Anak yang keras kepala cenderung akan menantang jika merasa tidak didengarkan.

Jika mereka mulai menunjukkan keinginan yang kuat, tunjukkan bahwa orang tua bersedia mendengarkan apa yang ada di pikirannya. Tanyakan apa keinginannya dan alasan di baliknya. Berusahalah untuk memahami apa yang mendorong keinginan kuatnya. Jika orang tua menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan, anak yang keras kepala juga akan bersedia mendengarkan Anda.

  1. Berusaha Menjalin Hubungan Baik

Hindari memaksa anak yang keras kepala. Ketika orang tua memaksa mereka, anak akan cenderung memberontak dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya ia lakukan. Sebenarnya sikap tersebut adalah cara mereka untuk melindungi apa yang mereka yakini.

Cobalah menjalin hubungan yang baik dengan anak, walaupun ia tampak keras kepala. Cari tahu apa yang diinginkan dari sikapnya yang keras kepala. Misalnya ketika anak sering menolak berhenti menonton TV saat waktunya tidur, cobalah untuk tidak memaksanya. Sebaliknya, cobalah duduk bersamanya dan tunjukkan ketertarikan pada apa yang ia tonton. Tindakan ini akan membentuk hubungan baik antara orang tua dan anak. Anak yang memiliki hubungan baik dengan anak akan lebih mudah mendengarkan kata-kata orang tuanya.

webinar umroh.com
  1. Berikan Pilihan

Anak yang keras kepala memiliki pemikiran dan pendapat sendiri. Biasanya, mereka tidak suka diperintah untuk melakukan sesuatu. Hal ini sering ditunjukkan dengan berkata ‘tidak’ yang sangat keras ketika orang tua menyuruhnya. Misalnya ketika ia diperintah untuk mandi dan masih asyik bermain, ia akan berteriak untuk mengatakan “Nggak Mau!”.

Hadapi anak yang keras kepala dengan memberikan pilihan kepada mereka. Biarkan mereka memilih apa yang kita ajukan. Misalnya, saat anak sulit diperintah untuk mandi, minta ia memilih, mandi sekarang atau lima menit lagi. Saat orang tua memberikan pilihan, anak akan merasa diberi kekuasaan penuh untuk melakukan apa yang ada di pikirannya. Ia tidak akan merasa diperintah, sehingga tidak harus menunjukkan penolakan yang kuat.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.