1
Motivasi

Lakukan 6 Hal Ini untuk Mengurangi Overthinking

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Apakah kamu suka overthinking? Mereka yang gemar overthinking cenderung memiliki kebiasaan memikirkan dengan kadar yang lebih. Selalu saja terasa ada yang kurang sehingga pikiran tidak henti berpikir, menganalisa, dan mencari. Sayangnya, kebiasaan overthinking yang tidak terkendali bisa membawa dampak yang kurang baik. Akibat paling sederhana adalah suasana hati yang tidak baik.

Kebiasaan overthinking tidak sama dengan proses berpikir untuk mencari solusi. Mereka yang overthinking tidak hanya mencari jalan keluar, namun memikirkan segala aspek yang dirasa mengganggu. Kebiasaan ini tentu akan mengganggu produktivitas dan mengurangi fokus. Untuk mengurangi kebiasaan overthinking, lakukan 6 hal di bawah ini.

Tuliskan Apa yang Ada di Pikiranmu

Menuliskan isi pikiran bisa membantu mengurai pikiran-pikiran yang berkecamuk. Ketika mulai merasa melakukan overthinking, segera ambil selembar kertas dan tuangkan pikiran-pikiran yang ada dalam benakmu. Melihat dengan jelas gambaran isi pikiranmu bisa membuatmu lebih lega. Setelah itu kamu akan merasa lebih tenang.

Hindari Mencari Kesempurnaan

Disadari atau tidak, salah satu penyebab overthinking adalah keinginan untuk mendapatkan kesempurnaan. Segala sesuatu yang dirasa kurang terus dipikirkan hingga kita merasa menemukan jawaban untuk menyempurnakannya.

Untuk menghentikan kebiasaan overthinking, belajarlah untuk menerima kekurangan. Ikhlaskan kekurangan atau kesalahan yang diperbuat diri sendiri atau orang lain. Kesalahan dan kekurangan merupakan salah satu cara untuk berkembang. Tugas kita adalah menerima proses tersebut dan menjalaninya, bukan memikirkannya.

Buatlah Waktu Khusus untuk Berpikir

webinar umroh.com

Kebiasaan overthinking bisa muncul kapan saja. Pikiran-pikiran tersebut seakan datang tidak tentu. Hal yang membuat tidak nyaman adalah ketika kita overthinking ketika sedang melakukan aktivitas. Akibatnya kita jadi tidak fokus dan tidak bersemangat menjalaninya.

Salah satu cara agar kebiasaan overthinking tidak mengganggu adalah menentukan waktu tertentu untuk berpikir. Misalnya tetapkan waktu berpikir di malam hari, setelah shalat Isya’ selama 30 menit. Ketika mulai merasa pikiran-pikiran muncul dalam benakmu, bersikaplah tegas dan simpan pikiran tersebut untuk dipikirkan pada waktu yang telah ditentukan.

Beralih dari Pikiranmu

Pikiran-pikiran yang sambung menyambung akan membuat kita larut dan akhirnya tenggelam. Sebelum kita tenggelam dalam pikiran yang mengganggu, alihkan fokus dari pikiranmu. Carilah kegiatan lain yang bisa mendistraksi pikiran-pikiran yang sedang berkecamuk. Misalnya menonton tayangan hiburan, berbicara dengan teman, berjalan-jalan dan memperhatikan obyek di sekeliling, dan sebagainya.

Fokus pada Kondisi Saat Ini

Overthinking juga sering disebabkan oleh pemikiran yang terpaku pada masa lalu atau kecemasan akan masa depan. Semuanya kita pikirkan hingga kita tidak bisa menikmati momen yang ada.

Hindari terlalu banyak berandai-andai. Berandai-andai tentang hal yang seharusnya dilakukan, atau berandai-andai tentang hal yang seharusnya ada. Hindari juga keinginan untuk mengontrol hasil yang akan dilihat di masa depan.

Fokuslah pada kejadian yang terjadi saat ini. Misalnya memperhatikan detak jantung, merasakan aliran udara yang masuk lewat nafas, senyum orang-orang di sekitar, dan sebagainya. Selain membantu mengalihkan pikiran, fokus pada saat ini akan membuatmu lebih bersyukur dan tidak berandai-andai.

Menyerahkan Segala Hal kepada Allah

Untuk menghentikan overthinking, belajarlah untuk lebih percaya kepada Allah. Yakinkan diri bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa. Sekuat apapun kita memikirkan solusi atau berandai-andai, tetap saja ketentuan ada di tangan Allah. Mintalah solusi dengan berdoa, lalu percayalah pada proses pengabulan doa. Insya Allah pikiranmu menjadi lebih tenang.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.