Dekat dengan Al Quran berarti selalu mengamalkannya dan merasa bahagia ketika bisa berinteraksi atau membacanya. Seorang muslim hendaknya selalu ingin untuk dekat dengan Al Quran. Al Quran adalah kitab berisi petunjuk untuk manusia yang diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad. Petunjuk-petunjuk tersebut akan membuat kita meraih hidup yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Kedekatan dengan Al Quran harus dimulai sedini mungkin, atau di usia anak-anak. Peran orang tua sangat penting agar anak kelak tumbuh mencintai Al Quran dan selalu berpedoman kepada Al Quran. Mendidik anak untuk mencintai Al Quran bisa dilakukan dengan beberapa cara. Orang tua bisa melakukan 4 langkah di bawah ini.
Memberikan Teladan yang Dekat dengan Al Quran
Salah satu cara terbaik mendidik anak agar dekat dengan Al Quran adalah dengan memberi teladan. Tunjukan kecintaan orang tua terhadap Al Quran. Biasakan untuk selalu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Al Quran di dalam rumah. Misalnya dengan mengaji bersama, atau sekedar membuka Al Quran dan membacanya.
Anak-anak, yang melihat perilaku orang tuanya yang dekat dengan Al Quran ini, akan terbiasa menyaksikan pemandangan kedekatan dengan Al Quran. Perlahan, anak akan mulai meniru orang tuanya mencintai Al Quran.
Kita bisa melihat kecintaan anak terhadap Al Quran yang mulai tumbuh, ketika ia mulai meniru orang tua dengan membawa Al Quran. Biasanya, ia akan meniru orang tua yang membaca Al Quran, walaupun ia belum lancar membacanya.
Ajarkan Al Quran dengan Cara yang Menyenangkan
Ajari anak belajar membaca Al Quran mulai dari tahap yang paling sederhana. Misalnya dengan mengajarkan Iqro’ kepada anak. Ketika mengajarkan huruf hijaiyah dan mengajarkan cara membaca Al Quran, usahakan untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Kontrol diri, jangan sampai kita emosi dan mengajari mereka dengan bahasa yang keras. Pahami bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan penerimaan yang berbeda. Ada anak yang cepat diajari Al Quran, dan ada yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
Orang tua juga bisa menumbuhkan motivasi dengan berbagai hal yang disukai anak. Misalnya dengan memberikan hadiah-hadiah sederhana ketika ia berhasil mencapai level tertentu. Jika anak bisa menikmati suasana belajar Al Quran dengan orang tua, maka ia juga akan senang ketika orangtua mengajaknya untuk memulai belajar Al Quran.
Mengajarkan Kisah-Kisah Teladan dalam Al Quran
Dalam suasana yang santai, ajarkan kepada anak tentang isi Al Quran. Orang tua bisa memulainya dengan menceritakan kisah-kisah teladan dalam Al Quran. Misalnya kisah nabi Yunus, kisah Nabi Yusuf, kisah Ashabul Kahfi, atau kisah Nabi Muhammad yang tercantum dalam Al Quran.
Anak-anak biasanya sangat menyukai dongeng atau kisah-kisah. Ia akan tertarik mendengarkan kisah yang dibacakan, apalagi jika orangtua bisa menceritakannya dengan mimik wajah yang seru dan menarik. Belajar lewat kisah adalah salah satu metode belajar yang efektif. Kisah biasanya mudah diikuti, dan akan membantu anak mengerti tentang teladan-teladan baik yang harus dilakukannya dalam kehidupan.
Sering Memperdengarkan Murottal Quran
Agar kecintaan anak terhadap Al Quran tumbuh, biasakan memperdengarkan Al Quran kepada anak. Selain lewat lantunan ayat suci yang dibacakan oleh orang tua, kita juga bisa memperbanyak memperdengarkan murottal kepada anak. Misalnya memperdengarkannya di dalam rumah, di dalam mobil, atau sebelum tidur.
Bahkan kebiasaan memperdengarkan murottal pada anak bisa dimulai ketika ia masih dalam kandungan. Ini untuk membiasakan telinganya agar nyaman mendengar lantunan ayat suci Al Quran, sehingga ia tidak merasa Al Quran adalah hal yang asing baginya.