1
Muslim Lifestyle

Ini Langkah yang Harus Dipenuhi dalam Bertaubat

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Amalan taubat sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Manusia memang tak mungkin lepas dari dosa. Karena itu, kita sangat membutuhkan ampunan Allah. Lalu langkah apa saja yang harus dipenuhi dalam bertaubat?

Tim Umroh.com memaparkan, ampunan Allah bisa diperoleh melalui taubat. Para ulama menetapkan delapan syarat atau langkah yang harus dilakukan ketika bertaubat.

Baca juga: Benarkah Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina?

Langkah-langkah dalam Bertaubat

1. Ikhlas

Seseorang yang mengaku bertaubat harus memastikan bahwa niatnya untuk bertaubat adalah karena Allah semata. Taubat kepada Allah sebaiknya tidak diwarnai dengan niat lain, seperti meraih simpati, atau mengharapkan harta dan keuntungan dunia lainnya.

Allah yang menerima taubat, maka pastikan hanya ridha Allah yang menjadi motivasi dalam bertaubat. Bertaubat dengan motivasi duniawi hanya akan membuat kita menjadi seseorang yang menipu diri sendiri. Alih-alih surga dan ridha Allah yang diperoleh, bisa jadi kita akan memperoleh murka Allah jika tidak tulus.

2. Penyesalan

Taubat seseorang ditandai dengan adanya penyesalan di dalam hati. Ia tahu bahwa hal yang selama ini dilakukan adalah kesalahan dan dosa. Penyesalan yang belum hadir menandakan taubatnya belum benar-benar tulus.

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Orang yang menyesal akan berusaha menjaga diri agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Sebaliknya, seseorang yang mengaku taubat namun tidak menyesal bisa jadi akan mengulangi perbuatan maksiatnya di kemudian hari.

Penyesalan hanya diketahui oleh diri sendiri dan Allah. Boleh jadi kita mengaku betaubat, namun menyembunyikan fakta bahwa kita belum sepenuhnya menyesal. Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui isi hati.

webinar umroh.com

3. Tidak Mengulangi

Umroh.com merangkum, rasa sesal akan diikuti dengan usaha untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat yang sama. Ketika seseorang mengetahui dampak buruk dari maksiat yang dikerjakannya, ia akan enggan untuk kembali, dan berusaha agar perbuatan dosa itu tidak terulang. 

Tidak ada alasan bagi orang yang bertaubat untuk mengulangi perbuatannya. Walaupun banyak tantangan, godaan, atau paksaan, seseorang yang benar-benar bertaubat tidak akan mengulangi perbuatannya walaupun hanya sesekali.

Tidak mengulangi perbuatan dosa bisa jadi adalah hal yang sulit jika lingkungan masih mendukung untuk berbuat maksiat. Kuncinya adalah membentengi diri dengan ilmu dan amal sholeh, atau jika perlu memutuskan untuk pindah ke lingkungan yang lebih baik.

Tak hanya menjadi tamu Allah, umroh juga melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paketnya di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

4. Meminta Maaf

Jika dosa yang dilakukan berhubungan dengan orang lain, maka hendaknya taubat diiringi dengan permintaan maaf kepada orang yang telah kita lukai atau kita rugikan. Allah akan menerima permintaan maaf kita jika kita telah meminta maaf kepada orang lain.

Untuk meminta maaf, hal yang perlu dilakukan adalah menyingkirkan gengsi dan ego. Dua hal itu adalah hal yang biasanya menghalangi seseorang untuk mengucap ‘maaf’. Tidak perlu ragu untuk meminta maaf, karena pada dasarnya manusia pasti akan berbuat salah. Orang yang terpuji adalah yang bertaubat dan mau meminta maaf atas kesalahannya.

5. Mengganti Kerugian

Langkah bertaubat selanjutnya, bila memungkinkan, iringi taubat dengan kesediaan membayar ganti rugi atas segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Hal ini akan membantu membuat orang yang pernah kita rugikan semakin ridha untuk memaafkan kita.

6. Dilakukan Sebelum Ajal Menjemput

Sebelum ajal menjemput, sebaiknya kita segera bertaubat. Karena taubat tidak akan berlaku jika kematian telah menjemput, atau matahari telah terbenam dari barat. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba-Nya selama belum tercabut nyawanya” (HR.At Tirmidzi).

“Orang yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan memberinya taubat” (HR.Muslim).

7. Mengucapkan Istighfar

Mengucap istighfar adalah kalimat yang diajarkan Rasulullah ketika memohon ampun kepada Allah. Kalimat ini menjadi pelengkap, sekaligus sebagai dzikir kepada Allah. Di dalamnya ada permohonan ampun, sekaligus pengakuan terhadap kebesaran Allah. Karenanya mereka yang banyak mengucap istighfar akan memperoleh banyak rahmat dari Allah. Rasulullah sendiri senantiasa beristighfar minimal 70-100 kali dalam sehari.

Diriwayatkan Imam Al Bukhari, Rasulullah bersabda, “Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali” (HR.Bukhari).

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepadaNya dalam sehari sebanyak 100 kali” (HR.Muslim).

8. Sholat Taubat

Saat bertaubat, kita bisa melakukan sholat taubat sebagai ibadah sunnah. Sholat taubat dikerjakan sebanyak dua rakaat, seperti sholat sunnah lainnya. Jadikan sholat taubat sebagai sarana untuk bersujud, memohon ampun, dan bermunajat agar Allah bersedia mengampuni dan menurunkan rahmat kepada kita.

Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan sholat dua rakaat kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” 

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Kemudian Rasulullah membaca surat Ali Imran ayat 135: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah).

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.