1
Parenting

Latih Disiplin Anak, Ajak Mereka Membuat Aturan Keluarga dengan 6 Langkah Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Disiplin adalah kunci dalam meraih kesuksesan. Sangat penting bagi orang tua untuk mendidik anak tentang disiplin sejak mereka kecil. Salah satu cara mengajarkan disiplin adalah dengan melatihnya patuh terhadap peraturan yang ada dalam keluarga.

Milikilah peraturan dalam keluarga, agar anak memahami pentingnya aturan dan belajar mematuhinya. Ketika anak terlatih menaati peraturan yang dibuat di dalam rumah, ia akan terbiasa patuh pada peraturan yang ada di luar rumah.

Aturan dalam keluarga sebaiknya dibuat bersama-sama dengan melibatkan si kecil. Di bawah ini adalah 6 cara menyusun aturan keluarga bersama si kecil.

  1. Melibatkan Semua Anggota Keluarga

Saat membuat aturan dalam keluarga, ajak seluruh anggota keluarga merumuskannya. Langkah ini jelas membutuhkan waktu khusus agar semua anggota keluarga dapat berkumpul. Carilah waktu yang tepat saat semua anggota keluarga sedang tidak dalam kondisi lelah, misalnya dilakukan di hari Minggu.

Utamakan diskusi dalam merumuskan aturan keluarga ini. Tujuannya agar setiap anggota keluarga memahami pentingnya aturan bagi kenyamanan bersama, serta memastikan bahwa semuanya sanggup menjalankan konsekuensinya.

  1. Fokuskan Aturan pada Hal yang Penting dalam Keluarga

Saat membuat aturan keluarga, pikirkan bersama apa yang penting dalam keluarga. Misalnya hal terpenting dalam keluarga adalah kasih sayang, atau ibadah kepada Allah, atau kerapian. Lalu, pecahkan hal penting tersebut dalam aturan yang bisa dipatuhi bersama.

Jelaskan juga kepada anak alasan mengapa hal tersebut penting. Misalnya, orang tua bisa menjelaskan mengapa kasih sayang sangat penting dalam keluarga, atau mengapa kita harus mengutamakan ibadah kepada Allah SWT.

  1. Tidak Terlalu Banyak

Pastikan membuat aturan dalam jumlah yang bisa diingat anak. Jumlah aturan yang terlalu banyak akan membuat anak mudah lupa. Akibatnya mereka jadi tidak bisa melaksanakannya dengan konsisten. Jika ingin menambah jumlahnya, pastikan ketika anak sudah mulai terbiasa dengan aturan yang dibuat sebelumnya.

webinar umroh.com
  1. Membuat Kalimat Aturan yang Positif

Saat merumuskan aturan, buatlah dalam kalimat yang positif. Hindari menggunakan kalimat yang negatif. Hindari kata-kata negatif, seperti “jangan”, “dilarang”, “tidak boleh”, dan sebagainya. Misalnya ketika membahas aturan tentang belajar, hindari menyusunnya dengan “Tidak boleh menunda jadwal belajar di rumah”. Susunlah dengan “Setiap malam harus belajar tepat waktu”. Kalimat yang positif akan lebih mudah dipatuhi.

  1. Membuat Konsekuensi Jika Aturan Dilanggar

Saat membuat aturan, jelaskan pentingnya aturan tersebut. Misalnya saat membuat aturan tentang waktu belajar, jelaskan pentingnya mengulang pelajaran setiap malam. Setelah anak mengetahui pentingnya aturan tersebut, susun konsekuensi yang harus ditanggung ketika mereka melanggarnya. Libatkan anak saat membuat konsekuensi. Keterlibatan anak membuatnya akan lebih sadar untuk mematuhi dan menjalankannya di kemudian hari.

  1. Tulis dan Pajang di Tempat yang Mudah Dilihat Anak

Tuliskan aturan yang telah dibuat, lalu pasang tulisan tersebut di tempat yang mudah dilihat anak. Misalnya dipasang di lemari es dapur, atau di ruang belajar anak. Sangat disarankan mengajak anak untuk membuat gambar tentang aturan yang sudah dibuat. Anak akan lebih mudah memahami peraturan tersebut.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.