1
Kesehatan

Lesu dan Letih karena Kurang Tidur, Ini Cara yang Disarankan para Ilmuwan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Para ahli memang menyarankan agar manusia tidur selama kurang lebih 7 hingga 8 jam setiap harinya. Jumlah waktu tidur tersebut dianggap ideal agar kita bisa tetap melakukan aktivitas dengan badan yang segar.

Tidak Semua Orang Bisa Tidur dalam Waktu yang Cukup

Namun ternyata, bagi kita di usia produktif ini, waktu tidur 7 hingga 8 jam merupakan sesuatu yang ‘mewah’. Banyak dari kita tidak bisa tidur dengan jumlah waktu tidur yang ideal karena kesibukan. Mulai dari bekerja, mengurus rumah tangga, atau mengurus anak. Apakah kamu salah satunya?

Kurang Tidur Bisa Berdampak Negatif

Di samping faktor-faktor yang menyebabkan kita kurang tidur, jumlah waktu tidur yang tidak ideal memang memberikan dampak kurang baik. Kita akan merasakan dampak negatif tersebut di kehidupan kerja maupun di kehidupan sosial.

Seperti kerja yang tidak bersemangat karena badan yang lelah, hingga mudah terpancing emosi karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Tidak jarang, hubungan dengan orang-orang di sekitar memburuk karena hormon stres meningkat akibat kekurangan tidur. Penampilan tubuh juga menjadi kurang prima karena kita tampak lesu dan pucat.

Penemuan Terbaru Para Peneliti

Namun para peneliti ternyata menemukan celah untuk menyiasati permasalahan yang dihadapi banyak orang ini. Dalam pertemuan tahunan yang dilaksanakan oleh American Society for Nutrition, para ilmuwan yang hadir menemukan adanya hubungan antara nutrisi dalam tubuh dengan jumlah atau kualitas tidur seseorang.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam, rata-rata mengalami kekurangan vitamin A, D, dan B1, serta kekurangan magnesium, niacin, kalsium, zinc, dan fosfor.

Butuh Penelitian Lanjutan, Namun Nutrisi Tambahan Terbukti Mampu Menyiasati Kurang Tidur

Namun peneliti masih melihat apakah kurang tidur yang menyebabkan kekurangan nutrisi, atau kekurangan nutrisi yang menyebabkan kesulitan untuk tidur. Lebih lanjut, peneliti menggunakan data dari National Health and Nutrition Examination Survey, dan menemukan bahwa mengkonsumsi suplemen tertentu bisa membantu orang-orang yang kekurangan waktu istirahat.

Penemuan tersebut membuat para peneliti menyarankan agar orang-orang yang waktu tidurnya singkat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi tambahan. Nutrisi tambahan tersebut bisa berasal dari asupan makanan atau suplemen.

webinar umroh.com

Perhatikan Asupan Makanan yang Dipilih

Sementara itu, studi lain menunjukkan bahwa kekurangan tidur biasanya mendorong orang untuk mengkonsumsi makanan dengan lemak yang tinggi, makanan manis, serta makanan-makanan yang kurang sehat lainnya. Karena itu, kita yang kekurangan tidur harus tetap waspada dan dengan sadar memilih makanan. Pilih makanan dengan nutrisi yang baik untuk mengimbangi kekurangan nutrisi dalam tubuh kekurangan waktu istirahat.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.