1
News

Lucunya Tama, Kucing Pertama yang Menjadi Kepala Stasiun di Jepang

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad dikisahkan sangat mencintai kucingnya, hingga sengaja menyobek jubahnya yang sedang dijadikan alas tidur oleh Mueeza, kucingnya.

Ternyata, kucing juga sangat dicintai di Jepang. Mereka sangat mencintai kucing, hingga mendapuk hewan berbulu tersebut sebagai kepala stasiun. Di stasiun Idakiso, Jepang, kepala stasiunnya merupakan seekor kucing. Kucing berwarna putih, coklat, hitam itu, sering tampak berjemur sambil menarik perhatian orang-orang untuk memotretnya. Kucing tersebut juga sering mendekati pengunjung untuk mengeong di pangkuannya.

Keberadaan kucing tersebut di stasiun memang membuat semua orang senang. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pegawai stasiun tersebut. Ia terkadang lupa bahwa kucing tersebut adalah bosnya.

Kucing bernama Yontama itu merupakan kepala stasiun di stasiun Idakisu, Jepang. Pengangkatannya disebabkan karena kucing tersebut telah berjasa membantu menyelamatkan rute kereta Kishigawa di perfektur Wakayama. Daerah tersebut merupakan wilayah terpencil yang berbukit-bukit, dan dikenal dengan kaki bukit yang dipenuhi kuil dan jalur ziarah yang sakral.

Di akhir tahun 90-an, seekor kucing calico betina muda tinggal di dekat Stasiun Kishi, yang merupakan stasiun terakhir, dari 14 pemberhentian pada jalur sepanjang 14,3 Km, yang menghubungkan desa-desa kecil di kota Wakayama. Kucing bernama Tama itu sering duduk di pinggir rel dan menarik perhatian para penumpang kereta. Tama kemudian terkenal di kalangan penumpang kereta. Mereka pun mulai menjuluki Tama sebagai ‘Kepala Stasiun’ Kishi.

Di tahun 2006, stasiun kereta tersebut akhirnya berhenti beroperasi, karena kekurangan penumpang dan masalah keuangan. Namun warga meminta kepada Presiden Kereta Listrik, Mitsunobu Kojima untuk menghidupkan kembali jalur Kishigawa.

Pemilik toko serba ada di dekat Stasiun Kishi, yang merawat Tama suatu ketika memutuskan untuk pindah. Namun ia meminta perusahaan kereta api untuk merawat kucingnya itu sebelum pergi. Presiden Perusahaan Kereta, Kojima, akhirnya terpikat oleh Tama dan mengadopsinya. Setelah mengadopsi Tama, Kojima memesan topi masinis khusus kucingnya itu. Sehingga pada bulan Januari 2017, Tama secara resmi menjadi kepala stasiun Kishi, sekaligus kucing pertama yang menjadi kepala stasiun di Jepang.

Kesuksesan Tama

Tugas Tama adalah menjadi Brand Ambassador bagi kereta api, serta muncul dalam bahan-bahan promosi serta liputan media. Tama juga memiliki tempat khusus di stasiun. Ia sering menyapa para penumpang dari atas meja di dekat loket karcis, atau dari balik jendela kaca ruang kantornya. Ruang kantor ini merupakan loket karcis yang disulap dan dilengkapi kotak kotoran dan tempat tidur untuk Tama.

webinar umroh.com

Pegawai Stasiun dan penumpang sangat menyayanginya. Di toko souvenir Stasiun Kishi, pengunjung bisa membeli segala sesuatu yang bertema Tama. Mulai dari lencana, gantungan kunci, hingga permen Tama. Tama juga memperoleh gaji sebagai kepala stasiun, lho. Ia memperoleh semua makanan kucing yang ia butuhkan.

Tama juga memperoleh jenjang karir di Stasiun. Pada tahun 2008, ia menjadi Super Manager Stasiun dan diberi gelar kebangsawanan oleh Gubernur Perfektur di sana. Sebuah penelitian tahun 2008 menunjukkan bahwa kehadiran Tama berhasil menambah jumlah penumpang kereta di jalur Kishigawa. Bahkan Tama telah memberi mengkontribusi 1,1 miliar Yen terhadap perekonomian daerah setempat. Sebagai penghormatan untuk Tama, tampilan luar 2 gerbong Tamaden kini dihiasi cap kaki kucing dan 101 gambar kartun Tama. Lucu, ya.

Kini Tama sudah tiada. Ia meninggal di usia 16 tahun karena serangan jantung. Namun bagi pengunjung Stasiun Kishi, Tama selalu di hati.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.