1
Sejarah Islam

Makam Sunan Bonang di Tuban, Berdakwah Lewat Sastra

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Makam Sunan Bonang di Tuban menjadi makam yang banyak dikunjungi peziarah lantaran Sunan Bonang atau Maulana Makdum Ibrahim merupakan seorang penyebar agama Islam di pulau Jawa di pesisir timur. Di salah satu perbukitan di tepi laut jalan pantura Rembang-Jawa Timur pernah menjadi sejarah singgahnya seorang salah satu tokoh Walisongo atau sekarang dikenal dengan Desa Bonang Kecamatan Lasem Rembang Jawa Tengah.

Baca juga : Ini 14 Keistimewaan Surat Al Fatihah yang Jarang Diketahui

Sejarah Makam Sunan Bonang

Menurut sejarah, Sunan Bonang dianggap mempunyai beberapa pusara atau makam, yaitu di Desa Bonang Rembang, Sunan Bonang di Tuban atau Pulau Bawean. Semua tempat yang menjadi pusara dan pernah disinggahi Sunan Bonang semua membawa berkah bagi masyarakat sekitar karena sering diziarahi dan menjadi wisata religi.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Di Desa Bonang sendiri menjadi pusat ziarah dan mempunyai hari-hari tertentu yang menjadi hari besar untuk memperingati wafatnya Suanan Bonang, seperti pusara Sunan Bonang yang ada di Tuban dan Pulau Bawean. 

Berbagai macam peninggalan dan tempat petilasan Sunan pun masih dapat dilihat dan dijumpai di Desa Bonang ini, seperti Omah Gede (Rumah Besar) yang sekarang digunakan sebagai masjid karena sering digunakan untuk menjalankan sholat. Selain itu, ada bende becak atau disebut juga dengan bende Bonang yaitu sebuah gamelan milik Sunan Bonang yang digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam, karena masih dijaga kelestariaannya.

Selain itu ada juga sebuah tempat yang menjadi petilasan yang biasa masyarakat sekitar menyebutnya dengan pasujudan. Konon menurut riwayat, tempat yang terletak di atas bukit di tepi jalan pantura itu menjadi tempat Sunan Bonang dalam bermunajat kepada Allah SWT, dalam menyebarkan agama Islam.

Di pasujudan inilah banyak orang dari berbagai derah meniru jejak Sunan Bonang untuk bermunajat kepada sang pencipta agar di mudahkan dari berbagai masalah dan juga masih banyak yang lainnya. Desa Bonang sering disinggahi para peziarah yang ingin bertafakur di petilasan Sunan Bonang karena mereka yakin pusara Sunan Bonang berada di Desa Bonang Rembang.

Selain untuk tirakat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an dan sholat tahajud. Banyak diantara mereka yang ingin beraktifitas hanya sekadar membersihkan area makam Sunan Bonang  dalam beberapa hari, entah mereka ngalap berkah, atau membawa motif yang lain.

webinar umroh.com

Apalagi yang engkau cari jika hidup bukan untuk ridha Allah? Segera penuhi panggilan-nya bersama Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Ahmad Luthfi Haqim, selaku wakil juru kunci pesarean Sunan Bonang menjelaskan semua tamu yang ingin bertafakur mayoritas berasal dari luar daerah, bahkan terkadang dari luar Jawa. Ia juga menjelaskan bukan hanya masyarakat Bonang saja yang meyakini bahwa pusara makam Sunan Bonang terletak di desa Bonang, meski tidak terdapat nisan sebagai bukti sejarah. 

Di sebidang tanah rata, di atasnya banyak tanaman kembang melati ini diyakini sebagai makam Sunan Bonang. Terlepas dari tarik ulur antara makam Sunan Bonang di Tuban atau Pulau Bawean, tiap kali berada di pesarean Bonang, hatinya sangat tenang. Hawanya juga sarat dengan nuansa kedamaian.

sebidang tanah rata, di atasnya banyak tanaman kembang melati ini diyakini sebagai makam Sunan Bonang. Terlepas dari tarik ulur antara makam Sunan Bonang di Tuban atau Pulau Bawean, tiap kali berada di pesarean Bonang, hatinya sangat tenang. Hawanya juga sarat dengan nuansa kedamaian.

Kehebatan Sunan Bonang

Menjadi seorang wali yang menyebarkan agam Islam di pulau Jawa jelas harus memiliki kecerdasan dan kehebatan. Adapun kehebatan Sunan Bonang terlihat dari hal-hal berikut ini:

1.      Dalam Kesusasteraan

Di dalam dunia kesusasteraan, Sunan Bonang dikenal sebagai penyair yang profilik, sekaligus penulis risalah estetika sufi yang dikenal dengan ilmu tasawuf. Dunia musik pun tak luput dari sentuhan beliau, gamelan Jawa digubah dengan memasukkan instrumen baru seperti rebab Arab dan kempul Campa yang kemudian disebut bonang.

Bonang merupakan sejenis kuningan yang ditonjolkan bagian tengahnya. Bila benjolan dipukul dengan kayu lunak akan menimbulkan suara yang merdu di telinga pendengar bahkan dapat menggetarkan hati. Musik gamelan gubahannya menyajikan orkestra polifonik yang mediatif dan kontemplatif. Sebagai maestro pembaharu budaya, Sunan Bonang membuat beberapa kidung seperti Tombo Ati yang melegenda di telinga masyarakat Indonesia.

2.      Dunia Arsitektur

Makam Sunan Bonang di Tuban

Di dunia arsitektur, Sunan Bonang berperan dalam menyediakan satu dari empat soko guru Masjid Agung Demak pada tahun 1478 masehi. Sunan Bonang merupakan guru dari Raden Patah putra Raja Brawijaya V Majapahit, guru para wali seperti Sunan Kalijogo.

Umroh.com merangkum, sunan Bonang meninggal pada tahun 1525 Masehi. Sunan Bonang ditunjuk sebagai imam pertama Masjid Demak, dan bergelar Imam Guru Suci. Keberhasilan dakwahnya dibantu dengan Sunan Kalijaga yang memberi warna lokal pada upacara keagamaan seperti Idul Fitri, perayaan Maulid Nabi, dan peringatan Tahun Baru Islam.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Sunan Bonang berhasil menciptakan asimilasi budaya manusia yang lebih beradab dan tidak meninggalkan ciri asli budaya Jawa. Masya Allah! Hebat sekali ya wali yang kita miliki di pulau Jawa ini. Semoga kita bersama-sama bisa menjaga makam Sunan Bonang agar senantiasa terjaga untuk dijadikan pelajaran bagi anak-cucu di masa depan.