Surga merupakan impian semua umat baik itu agama Islam, Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha atau agama lainnya. Dalam pandangan setiap manusia sudah digambarkan dalam kitab-kitab mengenai surga, terutama dalam Al Quran. Surga sebagai tema yang sering diulang dalam Al Qur’an, karena mereka berfungsi sebagai pengingat bagi umat manusia tentang sifat sementara dunia ini. Seseorang akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka selama hidup di bumi ini dan pada akhirnya akan berakhir di Surga atau Neraka.
Baca juga: Ada 8 Pintu Surga yang Bermakna Istimewa, Apa Saja?
Al-Quran sendiri menjanjikan, Allah berfirman.
“…bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci” (QS Al Baqarah[2]:25).
Dari ayat di atas, sangat jelas Al-Quran menawarkan bahwa di surga ada kenikmatan-kenikmatan jasmani. Al-Quran menggambarkan surga begitu indah, sehingga setiap orang menginginkannya. Begitulah pandangan Al-Quran tentang surga.
Baca juga: Yuk Dekatkan Diri dengan Allah Melalui Amalan Ini!
Makna Surga dalam Hadits
Umroh.com merangkum. keistimewaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya digambarkan Allah SWT dalam hadis qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, “Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu balasan (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam hati.” (HR Bukhari).
Setelah Rasulullah SAW menggambarkan surga, Beliau SAW kemudian membaca ayat Alquran, “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS as-Sajadah [32]: 17).
Keistimewaan Surga
Kenikmatan yang diberikan Allah SWT di dalam surga bersifat kekal, tidak pernah habis, dan banyaknya tak terhitung. Dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga ialah menyaksikan Allah SWT. Seperti diterangkan dalam firman-Nya, “Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya.” (QS al-Qiyamah [75] :22-23).
Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi. Seperti diterangkan Alquran, “Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran [3]: 133). Disebutkan pula, di dalamnya mengalir sungai-sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan keadaan dan sifat airnya.
Baca juga: Ada Banyak Cara untuk Menabung Pahala, Salah Satunya dengan Hal Ini
Ada sungai air jernih, yaitu airnya selalu dalam keadaan jernih, tidak berubah rasa dan baunya. Ada pula sungai susu karena airnya terdiri atas air susu yang juga tidak berubah rasanya. Kemudian, ada juga sungai arak (khamar), yaitu airnya terdiri atas khamar yang sangat lezat rasanya, tapi tidak memabukkan. Selanjutnya, ada pula sungai madu, yang airnya terdiri atas madu yang disaring. (QS Muhammad [47]: 15).
Perhiasan yang diberikan kepada penghuni surga terdiri atas emas, mutiara, serta pakaian yang terbuat dari sutra. (QS Fathir [35]: 33), baik sutra yang halus tipis maupun tebal. (QS ad-Dukhan [44]: 53). Sedangkan, makanan dan minuman mereka terdiri atas berbagai macam jenis, terserah apa saja yang mereka inginkan, semuanya tersedia. (QS az-Zukhruf [43]: 71).
Penghuni surga benar-benar dimanjakan. Piring-piring dan gelas-gelas mereka saja semuanya terbuat dari emas. Di samping peralatan dari emas, ada pula peralatan yang terbuat dari perak dan kristal (QS al-Insan [76]: 15). Di samping itu, penghuni surga dilayani pelayan-pelayan muda bagaikan mutiara yang bertaburan dengan pakaian sutra yang sangat indah dan menyedapkan pandangan mata. Mereka tetap tinggal muda dan tidak pernah berubah menjadi tua. (QS al-Insan [76]: 19-21).
Di dalam surga juga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada perasaan dengki antarsesama penghuninya. Hidup mereka rukun dan damai bagaikan saudara-saudara kandung. Mereka tidak pernah merasa penat, lelah, atau letih. (QS al-Hijr [15] :45-48).
Sosok Penghuni Surga
Penduduk surga juga tidak pernah melakukan perkataan dusta, omong kosong, apalagi yang bersifat dosa. Seluruh yang keluar dari lisan mereka hanyalah perkataan kedamaian dan kebaikan. (QS al-Waqi’ah [56] : 25-26). Di samping itu, penduduk surga juga tidak mengenal adanya usia tua dan muda. Umur para penghuninya sebaya dan tidak pernah bertambah tua. Semua mereka dalam keadaan sehat dan tidak pernah dihinggapi penyakit.
Penduduk surga atau neraka yang akan memasukinya disebut dengan ahlul jannah atau ashabul jannah. Mereka adalah orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Tapi, bukan berarti orang mukmin yang belum mencapai derajat mutakin (takwa) tidak bisa masuk ke dalamnya. Setiap orang mukmin di akhirat kelak akan ditimbang amal baik dan buruknya. Allah SWT bersikap sangat adil dalam hal ini. Jika amal baik lebih berat dan lebih banyak dari amal yang jahat, ia akan dimasukkan ke dalam surga. Tapi, sebaliknya, jika amal yang jahat lebih banyak, ia akan dimasukkan ke dalam neraka.
Baca juga: Ini Golongan yang Mulia Menurut Rasulullah
Marilah kita segera mengamalkan amalan yang mengantarkan ke surga Allah, dengan meningkatkan tauhid, iman, dan ketakwaan kita kepada Allah serta melakukan berbagai amalan yang telah dijanjikan dengan surga-Nya.