1
Kuliner Travel

Mampir ke Restoran Wardah, Restoran di Pulau Jeju yang Dikelola Pengungsi Yaman

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Sebuah restoran makanan Yaman dibuka di Pulau Jeju, Korea Selatan. Restoran yang menghidangkan makanan TImur Tengah ini dikelola oleh para pencari suaka yang berasal dari Yaman. Restoran yang berlokasi di pesisir utara Pulau Jeju ini diberi nama Wardah, yang artinya bunga. Mereka berharap dengan berdirinya Restoran Wardah ini, bisa menjadi jembatan antara kebudayaan Korea Selatan dan kebudayaan Yaman.

Kedatangan Pengungsi Yaman Mulanya Mendapat Sambutan Kurang Menyenangkan

Sekitar 400 orang pengungsi dari Yaman tinggal di Pulau Jeju saat ini. Kedatangan mereka beberapa di musim semi 2018 mulanya menimbulkan sentimen negatif dari warga setempat. Warga lokal bahkan menyerukan gerakan anti-Yaman dan anti-Muslim ketika 500 orang pengungsi Yaman tiba di wilayah utara provinsi Jeju. 338 di antaranya sudah diberi ijin tinggal humanitarian selama satu tahun, bukan status pencari suaka. Itu artinya, mereka akan diberi jaminan kesehatan dan asuransi pekerja, serta beberapa keuntungan lainnya. Kini, beberapa dari pengungsi tersebut sudah banyak yang pindah ke dataran utama Korea Selatan.

Salah satu pengelola Restoran Wardah adalah Baadni yang berusia 24 tahun. Sebenarnya ia cukup resah dengan ijin tinggal yang hanya setahun. Namun di tengah kegelisahannya, ia memutuskan untuk berkarya. Mengelola Restoran Wardah mampu mengingatkannya kepada cita rasa kampung halamannya. Warga Yaman banyak yang berkunjung ke restoran ini untuk memuaskan rasa rindu terhadap masakan daerah asal mereka.

Restoran Wardah Menyajikan Hidangan Otentik Timur Tengah

Restoran Wardah cukup menampung hingga 20 orang di dalamnya. Restoran ini menghidangkan makanan khas Timur Tengah, seperti nasi kabsa dengan ayam dan domba, sup daging domba, roti, hummus, kebab, kopi, dan sebagainya. Seluruh menu yang dihidangkan di sini halal.

Dibukanya restoran ini menjadi hal positif bagi mereka, karena bisa membantu pemerintah Korea Selatan untuk menarik wisatawan dari Timur Tengah dan negara muslim lainnya.

Restoran Wardah Berdiri Tak Lepas dari Peran Ha Min Kyung

Hadirnya restoran Wardah tidak lepas dari peran seorang warga lokal Jeju. Ha Min Kyung, 39, adalah salah seorang warga yang membantu para pengungsi dari Yaman ini. Musisi wanita ini meminjamkan studio miliknya untuk menampung 100 lebih pengungsi dari Yaman. Ia juga yang mengusulkan dibukanya restoran Wardah.

Mulanya, para pengungsi menyuguhkan masakan Timur Tengah kepadanya. Cita rasa makanan Timur Tengah membuat Ha Min Kyung jatuh cinta. Ia kemudian memiliki ide untuk membuka restoran makanan Timur Tengah, karena belum ada di Jeju. Ia kemudian mengajak beberapa pengungsi Yaman untuk bekerja sama dan membangun Restoran Wardah.

Menjadi Tempat Berkumpulnya Warga Yaman dan Pertukaran Budaya

Restoran Wardah kemudian menjadi tempat bertemunya para pengungsi Yaman. Baadni bercerita bahwa orang-orang Yaman yang ingin bertemu dengan temannya, mereka akan datang ke Restoran Wardah. Saat pertama kali dibuka, restoran ini sudah dipenuhi oleh orang-orang Yaman yang rindu masakan kampung halaman.

webinar umroh.com

Makanan di Restoran Wardah tidak hanya diperuntukkan untuk warga Yaman di Jeju. Banyak juga warga lokal Pulau Jeju yang tertarik untuk datang dan mencicipi makanan khas Timur Tengah.

Salah seorang pengunjung yang juga warga lokal, Kim Dong Woo, 27, mendengar pembukaan restoran ini dari temannya. Ia kemudian mengajak teman wanitanya untuk mencicipi makanan halal untuk pertama kali. Kim Dong Woo sendiri tidak memiliki pandangan negatif terhadap pengungsi Yaman di Pulau Jeju. Sedangkan Jang Mi, rekannya berharap agar lebih banyak lagi restoran serupa yang dibuka di Jeju. “Jika lebih banyak restoran seperti ini dibuka, maka pandangan masyarakat akan berubah terhadap pengungsi Yaman, dan itu akan menjadi hal yang bagus untuk semua”, jelasnya.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.