Banyak keluarga Indonesia yang mempercayakan kesehatannya kepada madu. Madu hampir selalu tersedia di setiap rumah. Banyak orang yang mengkonsumsi madu setiap hari, dan banyak juga yang mengandalkan madu ketika merasa tidak enak badan. Rasulullah sendiri sering mengkonsumsi madu setiap pagi.
Mengapa madu bermanfaat, dan adakah perbedaannya dengan gula? Yuk, simak 5 fakta tentang madu di bawah ini.
Produk dari Nektar yang Dicerna Lebah Madu
Madu adalah cairan yang banyak dipercaya baik untuk kesehatan. Madu sendiri merupakan cairan kental yang diproduksi oleh lebah madu. Lebah madu mengumpulkan nektar yang mengandung gula dari bunga-bunga, kemudian membawanya ke sarang lebah untuk dikonsumsi, dicerna, dan dikeluarkan kembali lewat mulut.
Produk akhir dari proses tersebut adalah madu yang disimpan di sarang sebagai persediaan makanan. Warna, aroma, dan rasa dari madu tergantung dari jenis bunga yang dikonsumsi oleh lebah.
Madu Mengandung Banyak Nutrisi
Dilansir dari Healthline, satu sendok makan madu (21 gram) mengandung 64 kalori dan 17 gram gula, yang berupa fruktosa, glukosa, maltosa, dan sukrosa. Madu juga mengandung vitamin, mineral, serta antioksidan. Madu yang warnanya lebih gelap memiliki nutrisi lebih banyak dibanding yang warnanya cerah.
Antioksidan dalam madu diperoleh dari kombinasi organic acid dan senyawa phenolic seperti flavonoid. Kandungan antioksidan dalam tubuh manusia sangat penting. Senyawa antioksidan bermanfaat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan mata. Antioksidan juga berguna untuk memerangi berbagai penyakit, seperti resiko serangan jantung, stroke, hingga beberapa penyakit kanker.
Tidak Melalui Proses yang Panjang
Berbeda dengan gula yang diproses panjang di pabrik, madu tidak melalui proses yang panjang agar bisa dinikmati. Kebanyakan madu dijual langsung setelah dipanen. Inilah yang menyebabkan madu memiliki nutrisi yang lebih banyak daripada gula. Nutrisi di dalam madu membuatnya jadi pengganti gula yang lebih sehat.
Pengolahan yang panjang pada gula menyebabkan kandungan baik di dalamnya menguap. Sementara madu mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh. Madu mengandung vitamin B6, riboflavin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, dan zinc.
Perbedaan Madu dan Gula
Walaupun sama-sama manis, madu dan gula memiliki perbedaan di dalamnya. Madu dan gula sama-sama terdiri dari glukosa dan fruktosa. Akan tetapi, fruktosa dan glukosa di dalam gula bersatu dan membentuk sukrosa. Sementara di dalam madu, kandungan fruktosa lebih banyak dibanding dengan glukosa. Inilah yang membuat fruktosa dan glukosa tidak dapat bersatu untuk membentuk sukrosa.
Fruktosa memiliki efek yang lebih sehat dibandingkan sukrosa dan glukosa. Proses metabolisme fruktosa ada di dalam hati, serta tidak ada insulin yang dilepas atau produksi leptin seperti saat memproses glukosa. Saat asupannya berlebihan di dalam tubuh, fruktosa tidak akan membuat tekanan darah jadi naik dengan signifikan, seperti gula lainnya.
Sedangkan sukrosa merupakan gula yang diperlukan sebagai sumber energi. Akan tetapi, kelebihan sukrosa bisa memberi dampak yang negatif. Kelebihan sukrosa akan membuat kadar gula darah naik secara drastis. Jika kondisi tersebut terjadi terlalu sering, maka akan mengganggu pankreas dan memicu penyakit diabetes. Sukrosa berlebih juga menimbulkan kerusakan gigi.
Harus Dikonsumsi dalam Jumlah Wajar
Walaupun madu memiliki lebih banyak manfaat dibanding gula, namun madu tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Madu juga mengandung kalori yang banyak, sehingga jika dikonsumsi berlebihan juga akan disimpan dalam bentuk lemak.