1
Motivasi News

Marah Tidak Selamanya Negatif Lho, Begini Penjelasannya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Marah adalah salah satu sifat yang manusiawi terjadi pada diri manusia. Setiap orang pasti memiliki sikap tersebut di dalam dirinya. Sekilas, sikap ini memang mengandung kesan negatif sehingga sebisa mungkin dijauhi.

Tapi tidak selamanya juga marah itu negatif. Di beberapa kondisi, justru malah ada marah yang sifatnya positif. Intinya yang terpenting memang dapat menempatkan sikap marah ini secara proporsional, alias tahu kapan saat yang tepat untuk boleh marah, dan kapan saat yang justru kita tidak boleh marah dan sekali pun terpancing rasa amarah tetapi harus ditahan.

Statment larangan marah bagi seorang beriman ialah statment yang salah besar! Karena itu tadi, marah merupakan sikap yang manusiawi pada diri manusia. Allah pun sudah menciptakan potensi rasa marah di dalam diri manusia. Sehingga jelas saja mustahil untuk melarang orang marah.

Demikian juga dengan sikap yang mudah marah, dimana sikap tersebut ialah merupakan sikap yang juga salah besar. Karena memang kita juga dilatih dan diperintahkan untuk sebisa mungkin bersabar, sehingga jangan sampai membuat amarah kita gampang tumpah.

Muslim sejati ialah, pribadi yang mampu menempatkan marah pada secara tepat baik itu porsi, tempat, momentum, dan kondisinya

Bayangkan bila seorang orang tua tak pernah memarahi anaknya bila berlaku tercela. Maka jangan salahkan anak bila ia akan kurang ajar & melawan bila ditegor orang tua

Toleransi juga bukan merupakan dalih untuk melarang seseorang marah. Karena toleransi ada batsannya juga. Jika seseorang tidak pernah mau marah hanya karena alasan toleransi, justru akan menimbulkan dampak buruk. Seperti yang terjadi pada toleransi dalam beragama. Sikap terlalu toleransi terkadang justru membuat Islam tampak hina, hilang marwah dan kehormatannya.

Sebaliknya juga, mudah marah juga merupakan sikap yang kurang baik bahkan tidak baik. Orang yang mudah marah bisa kita bilang memiliki sikap tempramen. Jadi bila ingin membayangkan dampak buruk yang terjadi apabila punya sikap yang mudah, cukup bayangkan saja sisi-sisi negatif yang dapat timbul dari orang yang memiliki sikap tempramen. Pasti kebayang bukan.

webinar umroh.com

Islam membagi 2 kriteria bersikap dengan rasa marah:
.
– Marah yang terpuji
Ialah marah yang diarahkan tatkala membela Agama, Allah, nyawa, keluarga, harta, kehormatan, hak-hak umum, & orang yang didzolimi
.
“Barangsiapa yang dibuat marah namun ia tidak marah, maka ia adalah keledai.” Imam As Syafii

– Marah yang tercela
Ialah marah yang diluapkan dalam rangka balas dendam, membela hawa nafsunya sendiri
.
“Orang yang beruntung di antara kalian adalah orang yang terjaga dari ketamakan, hawa nafsu dan amarah.” Umar bin Khattab

Islam adalah dien yang sempurna. Oleh karena itu Islam tau betul sikap lemah-lembut maupun keras-tegas-amarah terlalu naif untuk dipisahkan dari kehidupan manusia, mustahil

Maka Islam tidak menghapus keduanya atau salah satunya. Melainkan Islam mengaturnya dengan porsi selaras & sikap yang tepat. Disitulah letak kesempurnaan Islam

Muhammad itu adalah utusan Allâh dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka (Qs.48:29)