1
Travel

6 Alasan Masjid Agung Sheikh Zayed Jadi Primadona di UEA

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan ingin menyampaikan pesan kedamaian Islam melalui sebuah masjid yang bernama Masjid Agung Sheikh Zayed. Beliau berharap masjid ini menjadi referensi bagi arsitektur modern Islam yang menghubungkan sejarah masa lalu dengan kehidupan modern. Selain menjadi tempat untuk mempelajari nilai-nilai keislaman.

Masjid Agung yang Megah 

Dengan totalitas beliau, Masjid Agung Sheikh Zayed dinobatkan sebagai masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid ini dibangun di area seluas 12 hektar, dan bisa menampung 41.000 jamaah di waktu yang sama. Demi mengumpulkan bahan bangunan terbaik, perancang masjid pun mengambil material dari berbagai negara. Ada Selandia Baru, Maroko, Mesir, Turki, Yunani, Pakistan, Italia, Jerman, Austria, China, dan India. 

Baca juga: Ini Kisah Mengejutkan di Balik Masjid Tertua di India

Destinasi Wisata Favorit 

Umroh.com merangkum, masjid Agung Sheikh Zayed merupakan bagian dari wisata Abu Dhabi. Banyak wisatawan datang ke masjid ini untuk beribadah dan mengagumi keindahan bangunannya. Bukan hanya wisatawan muslim, masjid ini juga terbuka bagi wisatawan kafir. Pengelola masjid pun menyediakan pakaian bagi wisatawan agar mereka memasuki masjid dengan menutup aurat.

Masjid Agung Sheikh Zayed

Keindahan Masjid Agung Sheikh Zayed tentu tidak lepas dari desain bangunannya yang cantik. Kombinasi dari tiga kerajaan, yaitu Mamluk, Ottoman, dan Fatimid. Menjadi destinasi wisata favorit yang Instagram-able, inilah alasan mengapa Masjid Agung Sheikh Zayed menjadi masjid terindah di Uni Emirat Arab.

Keindahan Masjid Agung Sheikh Zayed

1. Kubah Megah 

Bukan hanya didirikan di lahan yang luas dengan bangunan megah, masjid Agung Sheikh Zayed merupakan sebuah karya seni arsitektur Islam. Masjid yang terletak di Abu Dhabi ini memiliki 82 kubah, dengan lebih dari 1.000 pilar. 

Kubah terbesar terletak di tengah ruangan atau ruang shalat utama. Terbuat dari marmer putih dengan hiasan bulan sabit yang diberi mosaik emas dan kaca.  

2. Minaret yang Terinspirasi dari Tiga Kekhalifahan 

Selain puluhan kubah, kemegahan Masjid ini juga berasal dari minaret-minaret yang ada di sekeliling masjid. Minaret dari kombinasi desain kesultanan Mamluk, Utsmani, dan Fatimid. Dengan indah, minaret menjadi sebuah karya seni yang megah dan menakjubkan. 

webinar umroh.com

Mau dapat tabungan umroh? Cukup dengan download aplikasinya di sini dan dapatkan tabungan hingga jutaan rupiah!

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki empat buah minaret. Masing-masing tingginya mencapai 106 meter. Setiap bangunan minaret dirancang dengan kombinasi dari tiga bentuk geometri. Bentuk pertama adalah persegi yang membentuk dasar minaret. Cerminan desain khas dari Maroko, Andalusia, dan Mamluk. Bagian kedua minaret memiliki bentuk segi delapan. Cerminan kesultanan Mamluk di abad 13-16. Bagian ketiga adalah bentuk silinder, yang terinspirasi dari kesultanan Utsmani. Sementara mahkota lentera dengan mosaik emas dan kaca di puncak minaret terinspirasi era kesultanan Fatimid.  

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda sekarang juga!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

3. Marmer Warna-Warni yang Mempercantik Masjid 

Salah satu kesan inovatif dan modern yang tercermin dari Masjid Agung Sheikh Zayed adalah penggunaan marmer beraneka warna. Marmer beraneka warna itu menciptakan kesan modern. Selain itu, kesan inovatif juga tampak dari peletakan mahkota pilar di bagian bawah. Inovasi dalam arsitektur Islam ini memberikan kesan yang segar namun tetap megah dan indah. 

Pemilihan warna dinding, pilar, dan karpet dilakukan secara cermat. Sehingga menciptakan harmoni yang indah. Masjid ini pun menjadi sebuah mahakarya yang artistik.  

Selain dominasi warna putih dan penggunaan aneka marmer, elemen yang semakin mempercantik masjid ini adalah mosaik kaca. Di bagian dalam masjid, kita bisa melihat mosaik kaca yang mencerminkan desain tradisional Islam yang khas dengan bentuk simetris dan repetisinya.

4. Lampu Kristal Raksasa di Penjuru Masjid 

Keindahan Masjid Agung Sheikh Zayed semakin terasa dengan keberadaan lampu gantung yang terbuat dari emas 24 karat. Lampu gantung ini didatangkan langsung dari Jerman. Ada tujuh buah lampu gantung yang terbuat dari kristal, dan yang terbesar memiliki lebar 10 meter, tinggi 15 meter, dan berat mencapai 12 ton. Dua buah lampu gantung yang lebih kecil memiliki desain sama, yang juga diletakkan di ruang shalat utama dan memiliki berat masing-masing 8 ton. Empat lampu gantung lainnya berwarna biru dan memiliki desain serupa. Lampu gantung itu diletakkan di foyer (ruang penghubung) untuk memasuki masjid yang ada di sekeliling masjid. 

Masjid Agung Sheikh Zayed

5. Dihiasi Karpet Sulaman Tangan Terbesar di Dunia 

Karpet indah dibuat oleh generasi ketiga dari pembuat karpet sekaligus seniman, Dr. Ali Khaliqi. Untuk ruangan shalat utama yang megah, karpet dibuat satu lembar, bukan dipotong-potong agar bisa memenuhi ruangan masjid. Selembar karpet sulaman tangan ini memiliki luas 5.700 meter persegi, dan dibuat oleh 1.200 pekerja. Waktu yang diperlukan untuk membuat karpet sulaman tangan ini adalah dua tahun. Proses perancangan memakan waktu 8 bulan, sementara proses menyulamnya butuh waktu 12 bulan.  

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com sekarang juga!

6. Tata Cahaya Mempesona 

Jika berkunjung ke Masjid Agung Sheikh Zayed di malam hari, kita akan menyaksikan pemandangan masjid yang megah dengan nuansa ‘dreamy’ mengagumkan. Keindahan itu tidak lepas dari peran sistem pencahayaan yang unik. Tata cahaya masjid di malam hari sengaja dibuat menyerupai cahaya bulan. Ada sekitar 22 menara lampu yang memancarkan cahaya biru keabu-abuan ke bagian luar masjid. Setiap malam, cahaya lampu akan berubah mengikuti gerakan bulan.