Masjidil Aqsha merupakan masjid kedua yang dibangun di bumi setelah Masjidil Haram. Menurut para ulama, Masjidil Aqsha dibangun oleh Nabi Adam. Selisih pendirian Masjidil Aqsha dengan Masjidil Haram sekitar 40 tahun.
Suatu hari, seorang Sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Aku kembali bertanya, “Kemudian?” Beliau menjawab, “Masjidil Aqsha.” Kutanya lagi, “Berapa tahunkah jarak pembangunan keduanya?” Beliau kembali menjawab, “40 tahun. Di manapun engkau menjumpai waktu shalat, maka shalatlah, karena tempat (yang engkau jumpai itu) adalah masjid”.
Baca juga: Menikmati Keindahan Al-Ahsa, Oasis Terbesar di Dunia
Pusat Syiar Para Nabi
Umroh.com merangkum, sejak awal didirikan, Masjidil Aqsha telah menjadi pusat syiar nabi-nabi utusan Allah. Didirikan di Yerusalem, Masjidl Aqsha menjadi tempat bagi Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, Nabi Ya’qub, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Yunus, dan Nabi Isa.
Nabi Muhammad juga pernah menjejakkan kakinya di Masjidil Aqsha saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Banyak orang meyakini bahwa pijakan kaki Nabi Muhammad masih ada di sebuah batu yang terdapat di Dome of The Rock.
Sebuah Kompleks dengan Beberapa Bangunan di Dalamnya
Masjidil Aqsha bukanlah satu bangunan saja. Ketika orang menyebut Masjidil Aqsha, umumnya masjid dengan kubah berwarna kuning yang ditunjukkan. Padahal masjid ini merupakan Qubbatu Sakhrakh atau Dome of The Rock. Sebenarnya, Masjidil Aqsha adalah kompleks yang mencakup beberapa bangunan di dalamnya. Diantaranya Qubbatus Sakhrakh, Al-Jami’ Al-Qibli yang merupakan pusat dari Masjidil Aqsha, dan Musholla Mawarni.
Luas Masjidil Aqsha tidak bertambah dan berkurang. Berbeda dengan luas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang terus diperluas. Sejak dahulu, luas Masjidil Aqsha adalah 144 dunum, atau sekitar 14.400 meter persegi. Siapa saja yang shalat di dalam kompleks, baik di bawah pepohonan, di teras bangunan, di Qubbatus Sakhrakh atau Jami’al Qibli, maka ia akan mendapat pahala shalat yang berlipat ganda.
Rasulullah pernah bersabda, “Satu shalat di masjidku lebih utama dari empat shalat di Masjid al-Aqsha, dan Masjid al-Aqsha adalah tempat shalat yang baik. Dan hampir tiba suatu masa, dimana seseorang memiliki tanah seukuran tali kekang kudanya, dari tempat itu terlihat Baitul-Maqdis, hal itu lebih baik baginya dari dunia seluruhnya atau beliau mengatakan lebih baik dari dunia dan segala yang ada di dalamnya”.
Bangunan peninggalan bersejarah peradaban Islam
1. Al Jami’ Al Qibli
Masjid Al Qibli ini terletak di bagian selatan kompleks, dan merupakan salah satu bangunan utama. Bangunan ini memiliki kubah timah yang warnanya keabu-abuan. Masjid Al Qibli ini juga sering disangka sebagai Masjidil Aqsha.
2. Dome of The Rock
Bangunan yang memiliki delapan sisi, dan terletak di tengah kompleks Masjidil Aqsha. Merupakan salah satu bangunan Islam tertua, Dome of The Rock atau Qubbatus Sakhrakh rampung didirikan pada tahun 691 Masehi.
Masjid dengan kubah berwarna emas itu diduga menyimpan tapak batu yang dijadikan pijakan Rasulullah saat Isra’ Mi’raj. Kubahnya menjadi kubah pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Masjid tersebut kemudian dibangun kembali oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Dan kubahnya diberi tambahan lapisan emas saat Kekaisaran Ottoman berkuasa.
3. Masjid Buraq
Masjid kecil yang terletak di sudut barat daya kompleks Masjidil Aqsa. Tempat ini dipercaya sebagai lokasi Rasulullah mengikat Buraq yang dikendarainya saat Isra’ Mi’raj.
4. Musholla Marwani
Bangunan yang juga disebut Solomon’s Stables ini adalah ruang berkubah di bawah tanah yang digunakan sebagai tempat shalat. Luas sekitar 600 meter persegi.
Ruangan ini berubah nama menjadi Musholla Marwani di tahun 1996, setelah direnovasi dengan penambahan lampu dan ubin lantai. Sehingga tampak indah dengan deretan pilar dan lengkungan.
Baca juga: Mengenal Lebih dalam Masjid Al Aqsha
5. Menara Bab Al-Ashbath
Menara yang terletak di bagian utara kompleks Al Aqsha ini diapit oleh gerbang Hittah dan gerbang Al-Ashbath. Didirikan di masa Sultan Al Mulk Al Asyraf Sya’ban, bangunan menara ini memiliki delapan sudut. Di masa kekhalifahan Utsmaniyah, menara itu kemudian diperbaiki dan dibentuk seperti silinder.
6. Qubbah al-Silsilah
Terletak di sebelah timur Qubbatus Sakhrakh, Qubbah al Silsilah ini dibangun di masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umayyah. Kubah ini memiliki enam sudut dan ditolang dengan enam tiang. Di sekelilingnya, terdapat serambi yang memiliki 11 sisi dan ditopang 11 tiang.
Bangunan ini disebut Qubbah Al Silsilah yang berarti Kubah Rangkaian, karena kita bisa melihat rangkaian cahaya yang tergantung di dalamnya. Rangkaian cahaya itu bisa dilihat dari luar bangunan.
7. Menara Gerbang Silsilah
Bangunan ini terletak di antara gerbang Silsilah, dan madrasah Al Asyrafiyah, di bagian barat kompleks Masjidil Aqsha. Gerbang Menara Silsilah ini didirikan di masa Sultan Al Nashir Muhamamd bin Qalawan atas perintah dari Sultan Al Malik, pemimpin sebelumnya.
8. Menara Al Maghoribah
Di bagian barat daya, ada bangunan menara Al Maghoribah. Menara yang megah ini dibangun oleh Hakim Syarifuddin Abdurrahman bin Al Shahib.
9. Qubbah Mi’raj
Di sebelah barat Qubbatus Sakhrah, tepatnya sedikit miring ke utara, ada Qubbah Mi’raj yang dibangun pada masa kesultanan Al Ayubiyah. Di pintu masuk utama, terdapat prasasti yang menerangkan pembangunan bangunan ini.
10. Qubbah Nahwiyah
Di sudut barat daya Qubbatus Sakhrakh, terdapat Qubbah Nahwiyah yang juga dibangun di masa Al Ayubiyah. Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai tempat mempelajari bahasa Arab, sebagai wujud kecintaan pendirinya, Sultan Malik Isa, terhadap bahasa Arab.
Terdiri dari dua ruangan dan satu aula yang memanjang, ruangan di dalam Qubbah Nahwiyah dihiasi dengan ukiran-ukiran pepohonan. Tiangnya juga kokoh dan dihiasi dengan ukiran.
11. Mimbar Masjid
Bangunan Mimbar Masjid ini dibangun atas perintah Syekh Nuruddin Zanki, sebagai hadiah untuk Salahuddin Al Ayyubi. Hadiah ini dipersembahkan karena Shalahuddin berhasil membebaskan Palestina dari Israel.
12. Tembok Ratapan
Dinding ini merupakan bangunan suci bagi umat Yahudi hingga sekarang. Tembok Ratapan merupakan sisa dinding Bait Suci yang dibangun Raja Herodes. Bait Suci hancur ketika terjadi pemberontakan umat Yahudi kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 masehi.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Sejarah Masjidil Haram
Kini, tembok ini hanya memiliki panjang 60 meter, yang tadinya sepanjang 485 meter. Utuhnya tembok ini dipercaya karena kehadiran Shekhinah (ilahi) di dalamnya. Karena itulah orang Yahudi percaya bahwa berdoa di tembok itu sama dengan berdoa kepada Tuhan.