Umroh.com – Perayaan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tradisi dan berkembang luas dalam masyarakat dan kehidupan umat Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, jauh sesudah Rasulullah Muhammad SAW wafat. Lalu bagaimana perayaan Maulid Nabi di Pakistan?
Terlepas dari pro-kontra saudara-saudara seiman yang anti peringatan Maulid. Siapa yang tidak bergembira atas kelahiran Nabi Akhir Zaman Muhammad SAW. Umat Islam, siapapun dia, dimanapun berada, serta dari aliran madzhab apapun, pasti berbahagia atas dilahirkannya. Sehingga diakui maupun tidak, momen bersejarah ini tetap menjadi momen istimewa bagi setiap Muslim.
Bagi umat Islam yang mengekspresikan kegembiraan dan rasa syukurnya atas kelahiran Nabi Muhammad, mereka melukiskannya dalam bentuk perayaan dan acara-acara di negara dan daerah masing-masing.
Baca juga: Arti, Makna dan Hikmah Tradisi Perayaan Maulid Nabi
Tim umroh.com memaparkan, peringatan ini pertama kalinya dilakukan Raja Irbil yang saat ini berada di wilayah Irak, yakni Muzhaffaruddin al kaukabri pada sekitar abad ke-7 hijriah. Perayaan ini dilakukan pada bulan Rabi’ul Awal dan dirayakan secara besar-besaran. Tradisi ini kemudian berkembang pesat dan luas di seluruh dunia hingga Indonesia. Bisa dibayangkan, pada zaman rasul, sahabat dan sesudahnya ternyata peringatan maulid nabi tidak ada. Setelah selang waktu sekitar 600 hingga 700 tahun kemudian, tradisi itu muncul.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pakistan
Pakistan yang penduduk mayoritasnya beragama Islam dengan persentase 97% dari jumlah penduduk. Sebagian besar dari mereka beraliran Sunni sedangkan sisanya pengikut Syiah dan Ahmadiyyah. Pakistan juga merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan India. Agama lain yang ada di Pakistan adalah Kristen, Hindu, Buddha, Jainisme, Zoroastrianisme, dan Baha’i.
Negara Pakistan juga salah satu negara yang memeriahkan maulid Nabi Muhammad SAW. Iring-iringan pawai anak-anak dan dewasa memeriahkan momen ini. Pengangan khas ‘Permen Maulid’ pun dibuat khusus menyambut perayaan maulid.
Ribuan umat Islam di Pakistan memadati jalanan di Karachi dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Para peserta terlihat membawa bendera dan poster dalam perayaan peristiwa bersejarah di kehidupan kaum muslim ini.
Wanita dan anak-anak juga ikut memeriahkan acara parade. Sejumlah pemimpin umat Muslim memberikan khotbah mengenai ajaran Islam dan teladan rasul. Mereka menekankan agar umat Muslim dan warga lainnya dapat hidup rukun sekaligus menyebarkan pesan bahwa agama Islam, kita hidup dengan damai.
Salah satu yang membedakan perayaan Maulid Nabi di Lahore dengan kota-kota lain di Pakistan adalah semaraknya paharian. Paharian adalah miniatur-miniatur sebuah tempat yang terbuat dari serbuk kayu yang dicampur pewarna. Paharian (kumpulan pahari) didekor dengan lampu-lampu hias, air mancur, dan mainan-mainan atau boneka. Anak-anak muda membuatnya di siang hari pada 12 Rabiul Awal.
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Setelah maghrib, lampu-lampu hias dinyalakan dan naats (puji-pujian untuk Rasulullah) atau lagu-lagu Islam pun diputar. Salah satu lagu yang diputar adalah Tajdar-e Haram (Raja Tempat Suci) yang dibawakan oleh penyanyi populer Atif Aslam.
Umroh.com merangkum, biasanya setiap tahun ketahun perayaan ini terjadi pada masa musim dingin. Namun, itu tak menghalangi masyarakat muslim Sunni di Lahore untuk keluar rumah menonton paharian dan menikmati indahnya lampu-lampu hias, lampion, balon warna-warni yang menghias jalan-jalan dan rumah-rumah. Masjid dan makam biasanya hanya dihias lampu kelap-kelip, tulisan-tulisan Arab, dan hiasan kain dengan mayoritas warna hijau dan keemasan.
Sebagian masyarakat berbagi kehangatan dengan membagikan sup krim ayam, chai (teh susu), biryani (nasi pedas khas Pakistan), mithai (manisan), atau toffee (permen). Sebagian berjalan membagikan makanan di pinggir-pinggir jalan, sebagian membagikan dari rumah ke rumah, dan sebagian berdiri depan rumah sembari mengumandangkan syair urdu khas untuk memanggil anak-anak yang ingin mendapatkan makanan. Mayoritas masyarakat muslim berpakaian bagus saat malam Maulid Nabi. Bahkan sebagian anak-anak berkostum princess.
Selain perayaan Eid-ul Milad-ur Roosul ( Maulid Nabi), Pakistan juga merayakan Eid-ul-Fithr dan Eid-ul-Azha. Namun tidak semua muslim Pakistan merayakan Maulid Nabi. Muslim Sunni kelompok Barelvi yang semangat memeriahkan Maulid Nabi. Sedangkan kelompok Devbandi dan Ahlehadith tidak merayakan. Di masjid-masjid Barelvi pada malam Maulid Nabi diadakan puji-pujian, dzikir, dan khutbah.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Dari tahun ke tahun, tradisi membuat pahari tampak berkurang jumlahnya. Perlu diketahui bahwa pahari dibuat dari dana swadaya masyarakat. Sebagian masyarakat yang menonton pahari sukarela menaruh uang antara Rs. 10 – Rs. 100 (sekitar seribu sampai sepuluh ribu rupiah) di paharian.