Jutaan umat muslim mengunjungi Ka’bah setiap tahunnya. Bangunan yang dijuluki rumah Allah (Baitullah) ini memang menjadi magnet bagi setiap umat muslim di dunia. Bukan hanya kiasan, fakta bahwa Ka’bah memang menjadi magnet memang benar adanya. Berikut adalah fakta ilmiah tentang Ka’bah yang perlu kita tahu.
Pusat dari Bumi
Ka’bah merupakan pusat dari bumi, dan terletak persis di bagian tengah bumi, dan tidak pernah bergeser. Terletak di tengah bumi, menjadikan Ka’bah juga merupakan pusat gravitasi. Dengan demikian, Ka’bah menjadi medan magnet alami.
Letaknya yang merupakan pusat gravitasi bumi, membuat Ka’bah menjadi pusat masuknya gravitasi semesta di permukaan bumi, sehingga tercipta zona vakum (vacuum zone) di permukaan udaranya.
Tidak Ada Objek yang Bisa Terbang di Atas Ka’bah
Vacuum zone ini bisa menarik benda-benda yang ada di atasnya. Inilah sebabnya tidak ada objek yang bisa terbang di atas Ka’bah. Baik itu pesawat maupun burung.
Fakta bahwa Ka’bah merupakan pusat dari medan magnet, sehingga pesawat dan burung tidak bisa terbang di atasnya, telah dikonfirmasi secara ilmiah. Inilah sebabnya tidak ada bandar udara di sekitar Mekah. Selain itu, walaupun ada banyak burung di Mekah atau Ka’bah, burung-burung itu hanya terbang di sekitarnya, bukan di atasnya.
Kompas Tidak Bisa Berfungsi di Ka’bah
Letak Ka’bah yang berada di tengah kutub selatan dan kutub utara membuatnya disebut sebagai ‘Zero Magnetism Area’. Jadi, jika kita membuka kompas di area Ka’bah, jarum kompas tidak akan bergerak karena terjadi gaya tarik menarik yang sama besar di antara dua kutub.
Ada ‘Tali’ yang Menggantung Bumi
Ketika Neil Armstrong pertama kali melakukan perjalanan ruang angkasa, ia mengambil gambar bumi dan kemudian mendapati bahwa bumi tampak seperti ‘tergantung di area yang gelap’. Timbul pertanyaan, siapa yang menggantungnya?
Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa bumi memang memancarkan radiasi, dan gelombang radiasi itu berasal dari Mekah, tepatnya di Ka’bah. Radiasi yang dipancarkan dari Ka’bah diketahui tidak terbatas (infinite). Bahkan ketika NASA berhasil mencapai planet Mars, mereka mengambil gambar bumi dan mengetahui bahwa gelombang radiasi itu memancar melampaui planet Mars.
Teori ilmiah ini juga yang menguatkan bahwa Ka’bah merupakan cahaya dari bumi. Cahaya itu memancar dari Ka’bah, yang merupakan rumah Allah di bumi, melintasi langit dan ruang angkasa, menuju rumah Allah di Baitul Makmur.
Pusat Energi
Energi yang terpusat di Ka’bah ini membuat banyak orang meyakini bahwa hidup di sekitar Mekah bisa membuat seseorang hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak terpengaruh oleh gaya gravitasi. Ini yang membuat banyak orang merasa di-charge oleh energi misterius ketika berada di Mekah.
Fakta Hajar Aswad
Hajar Aswad merupakan batuan basalt yang tertua di bumi. Di museum negara di Inggris, diketahui ada tiga pecahan Hajar Aswad yang kemudian diteliti oleh para ilmuwan. Batuan itu diketahui bisa mengambang di air, dan bukan berasal dari bumi. Bahkan para ilmuwan menyebutkan bahwa batuan itu tidak berasal dari galaksi tempat bumi berada.
Fakta tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah, “Hajar Aswad turun dari surga, padahal batu tersebut begitu putih, lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu itu menjadi hitam”.