Volubilis, Situs Warisan Dunia UNESCO, didirikan pada abad ke-3 SM. dan kemudian menjadi pos terdepan untuk Kekaisaran Romawi. Mosaik pemandian yang pudar masih bisa terlihat di samping pabrik kuno yang pernah digunakan untuk membuat minyak zaitun; bangunan hancur sekarang tanda-tanda peradaban hilang karena waktu. Dari puncak bukit tempat reruntuhan itu beristirahat, lembah-lembah dataran rendah dan aliran-aliran berliku tampaknya memanjang ke segala arah yang hanya terputus oleh siluet Pegunungan Atlas yang naik di kejauhan.
Marrakesh tampaknya mendefinisikan Maroko cara Paris memberi kesan bahwa setelah Anda melihat kota, Anda telah melihat negara itu.
Pegunungan Atlas Tinggi
Para wisatawan akan pergi ke Marrakech atau hanya tinggal di kota resor Agadir, tetapi apa yang Anda lihat sekarang adalah Maroko yang sebenarnya. Setelah berhari-hari mengemudi melalui jalan gunung yang berkelok-kelok dan melewati desa-desa kecil, pemandangan asli Maroko begitu sering diabaikan oleh pengunjung. Perjalanan melalui pegunungan Atlas Tinggi, yang membentang dari Samudra Atlantik ke perbatasan Maroko-Aljazair, menawarkan pemandangan mengesankan yang beralih dari ujung-ujung yang turun ke salju ke lembah-lembah yang subur dalam sekejap mata.
Dari Marrakech, Pegunungan High Atlas hanya berjarak dua jam berkendara, melayani sebagai tujuan bagi pelancong petualangan dengan minat pada budaya Berber asli. Meskipun perjalanan sehari ke pegunungan dimungkinkan, daerah ini menawarkan serangkaian pemandangan sehingga layak untuk menghabiskan beberapa hari menjelajah. Highlights dari Pegunungan Atlas termasuk Dades Gorge, yang seolah-olah telah dipetik dari set film (dan tidak mengejutkan telah digunakan sebagai latar belakang banyak film). Batu pasir oranye naik secara dramatis ketika aliran sungai menembus lembah-lembahnya menyebabkan vegetasi hijau cerah kontras dengan bebatuan di sekitarnya.
Hanya berjarak dua jam dari ngarai adalah Aït Benhaddou, situs warisan dunia UNESCO dan lokasi pertunjukan hit HBO, Game of Thrones. Aït Benhaddou adalah bagian dari rute karavan tua yang pernah membentang antara Sudan dan Marrakech; hari ini kota berbenteng hanyalah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.
Ifrane
Memikirkan salju di Maroko tampaknya memberi anggukan pada masalah perubahan iklim, tetapi pada kenyataannya, Ifrane adalah sebuah desa pegunungan Alpen di tengah-tengah Pegunungan Atlas tempat Anda dapat (menahan diri) bermain ski di Afrika. Dengan jalan yang luas, danau gunung, dan chalet, Ifrane tampaknya menyalurkan resor ski Eropa di mana Anda akan segera menemukan cokelat panas dan croissant untuk menghangatkan daripada teh mint dan tagine. Ifrane memiliki ketinggian 1.665 meter dan tampaknya dicabut dari Pegunungan Alpen di Swiss. Terletak hanya satu jam di luar Fez dan Meknes, cara termudah untuk mencapai Ifrane adalah dengan Grand Taxi, yang biayanya antara $ 15- $ 30 USD.
Fez
Berjalanlah menyusuri jalan berbelit-belit dari medina di Fez dan Anda akan dibawa ke penyamak kulit terkenal di mana Anda akan diberikan segenggam daun mint untuk menutupi bau urin sapi yang akan datang. Sebelum Anda mengernyitkan hidung karena berpikir untuk pergi ke suatu tempat di mana Anda perlu daun untuk mentolerir bau, penyamakan Fez sangat unik karena sistem kuno yang mereka gunakan untuk menyembuhkan dan merawat kulit.
Sistem yang digunakan adalah sistem yang sama yang telah digunakan selama berabad-abad di Maroko: kulitnya direndam dalam wadah urin sapi dan air sebelum diambil dan ditata hingga kering. Kulitnya kemudian ditempatkan di tong-tong merpati yang sudah diencerkan (bagaimana saya harus meletakkan ini dengan baik?) Omong kosong untuk dilunakkan sebelum dicelup. Para penyamak Fez adalah anggukan pada tradisi dan cara lama dalam melakukan sesuatu; itu adalah sentimen yang tampaknya bergema di sekitar kota Fez di mana semua kerajinan dibuat dengan tangan. Fez dianggap sebagai ibukota abad pertengahan Maroko dan dianggap di dunia Arab sebagai kota tua yang paling terpelihara.
Casablanca
Casablanca adalah kota terbesar di Maroko dan merupakan rumah bagi masjid terbesar ke-7 di dunia, Raja Hassan II. Masjid ini secara positif anggun karena duduk di atas tebing yang diposisikan tepat di atas ombak biru keabu-abuan Samudra Atlantik. Desain yang rumit dan mosaik berwarna-warni menghiasi bagian luar masjid sementara kolom marmer dan lampu gantung mewah menjadi interiornya. Panggilan yang sangat indah untuk sholat terdengar di Casablanca beberapa kali sehari ketika penduduk setempat berkumpul dengan ratusan orang untuk berlutut dalam doa dan rasa terima kasih. Sebagian besar wisatawan Eropa dan A.S. akan menemukan bahwa Casablanca sudah dibangun ke dalam rencana perjalanan mereka karena sebagian besar penerbangan menuju Maroko terhubung melalui kota pelabuhan.
Merzouga & Gurun Sahara
Melihat Gurun Sahara seperti melangkah ke screensaver desktop, sekaligus akrab tetapi surealis, hampir terlalu murni dan terlalu sempurna untuk ada. Saat Anda menginjakkan kaki di pasir, padang pasir tampaknya menelan Anda dengan bukit pasir oranye-merahnya. Pemandangannya tidak monoton seperti yang dipikirkan orang, melainkan menakjubkan – memanjang sejauh mata memandang seperti menatap ke cakrawala.
Merzouga adalah perbatasan terakhir peradaban sebelum Gurun Sahara. Bangunan-bangunannya terbuat dari tanah liat dan jerami untuk menyerap panas yang menindas dan kota itu terasa sepi dan monokrom, seperti pemandangan dari film Barat kuno. Para pelancong yang tiba di Merzouga biasanya datang karena satu alasan: mengendarai unta ke padang pasir dan melewatkan malam di kamp gurun Berber. The Berber adalah kelompok asli dari Afrika Utara dan merupakan budaya pra-Arab Maroko yang telah memerintah tanpa gangguan dan tidak ditaklukkan selama ratusan tahun di wilayah ini.
Untuk mencapai Merzouga, sebagian besar pengunjung akan datang melalui Rissani dengan bus semalam dari Fez ($ 11 USD) atau terbang langsung ke Errachidia, hanya dua jam perjalanan jauhnya. Disarankan untuk memesan tamasya kelompok ke Sahara karena seniman scam di Merzouga dapat menawarkan perjalanan ke hotel atau keluar dari tempat, menagih penumpang mereka tiga kali lipat dari harga.
Rabat
Kasbah les Oudaias di Rabat mengenang dinding bercat putih dan warna-warna biru cerah yang mengingatkan pada Santorini. Berdiri tegak, itu adalah bekas benteng militer yang dulunya adalah rumah bagi tentara yang bertugas melindungi Rabat (yang secara harfiah diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi “tempat yang dibentengi”). Kasbah adalah salah satu atraksi utama di Rabat dan memiliki taman botani yang indah dengan bunga-bunga eksotis dan tanaman yang tumbuh subur di antara mosaik ubin. Di dalam Kasbah les Oudaias terdapat sebuah kafe yang luar biasa – satu-satunya di dalam tembok yang tidak dapat dilewatkan – yang menghadap ke laut dan menyajikan teh dan kue-kue mint Maroko tradisional.
