1
News

Mengenal AI, Big Data, dan IoT Dalam Industri 4.0

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah revolusi industri 4.0 beserta segala yang menyertainya, yakni “disruptif”, “ekonomi digital”, hingga “VUCA”, yakni keadaan penuh gejolak (Volatility), tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity). Namun apa itu revolusi industri 4.0 ?

Sejarah zaman industri baru sekitar 2 abad yang lalu. Namun dunia industri sudah mengalami empat kali revolusi. Revolusi pertama tahun 1784 ketika ditemukan mesin uap, yang lalu secara luas menggantikan tenaga manusia atau hewan di pabrik-pabrik, pertambangan atau alat transportasi.

Revolusi kedua terjadi pada tahun 1870, yaitu ketika tenaga listrik mulai digunakan secara massif yang bertujuan untuk membagi pekerjaan manufaktur dalam ban berjalan. Revolusi ketiga terjadi tahun 1969, setelah semi konduktor dapat membuat perlengkapan elektronik menjadi murah.

Dan kini, revolusi industri keempat sedang terjadi pada saat sekarang, yang ditandai oleh tiga teknologi kunci, yaitu: Internet of things (IoT), BigData, dan juga Kecerdaasan Buatan/Artificial Intelegence (AI).

IoT dapat menghubungkan semakin banyak elektronik di kehidupan kita. Seperti dalam GPS yang terdapat pada telepon pintar kita, yang bisa memberi tahu rumah kita ketika kita pulang, sehingga mengaktifkan pendingin ruang, menghidupkan mesin pembuat kopi hingga penanak nasi.

Pintu pagar rumah kita yang dilengkapi CCTV, jadi bisa mengenali kita secara otomatis dengan memadukan pengenal wajah dan juga informasi dari telepon pintar yang ada. Selain itu, IoT dapat juga memperoleh suatu informasi berdasarkan sesuatu yang sebelumnya sudah di-set manusia.

Misalkan saja dalam sebuah kasus ketika ada makanan di kulkas kita yang kurang, kulkas kita “menyadari” bahwa ada isinya yang kurang (misalnya susu atau daging), dia bisa memesan sendiri ke supermarket terdekat secara online.

Sementara Big Data mengumpulkan informasi dari berbagai perangkat IoT dan menggabungkannya dengan suatu informasi dari media sosial maupun internet. Komputer BigData ini bjsa tersebar di mana-mana, dan terdapat dalam suatu jaringan computer awan (Cloud).

webinar umroh.com

Lalu, tanpa kita sadari, ketika kita mengirim rute jalan yang kita lalui atau tempat yang kita kunjungi misalnya ke Google. Google sangat tahu mana jalan yang paling ramai dan juga potensial untuk berbagai bisnis. Media sosial juga akan mengumpulkan trending topic apa saja yang ada untuk kemudian dianalisis guna keperluan berbagai hal, seperti untuk memenangkan pemilu.

Ketika data sudah begitu besar, tak mungkin lagi kita dapat menganalisisnya secara manual. Maka kini makin banyak dikembangkan suatu piranti yang menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Meski mesin catur yang jenius sudah ada 30 tahun yang lalu, namun kini kecerdasan juga dapat tertanam pada mobil tanpa sopir (driverless car/self-driving car), lalu pada drone yang bisa mandiri mencari sasaran, dan robot yang sangat mirip manusia, bahkan lebih “cerdas”.