Keterbatasan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk berkarya. Salah satu sosok yang berhasil menginspirasi di tengah keterbatasannya adalah Aswin Nugroho. Akhir-akhir ini, nama Aswin Nugroho banyak disebut di berbagai media.
Aswin Menyandang Down Syndrome
Dikenalnya Aswin Nugroho bukan tanpa alasan. Pria berusia 27 tahun ini merupakan penyandang down syndrome. Down syndrome adalah kondisi keterbelakangan fisik dan mental yang disebabkan karena abnormalitas perkembangan kromosom. Jika orang biasa memiliki dua kromosom ke-21, maka penyandang down syndrome memiliki tiga kromosom.
Aswin Mampu Berkarya di Tengah Keterbatasannya
Aswin berhasil membuktikan bahwa penyandang down syndrome juga bisa berkarya. Walaupun menyandang down syndrome, Aswin Nugraha tetap semangat berjualan kue.
Lima bulan terakhir ini, Aswin giat membuat kue dan menjualnya. Di tempat tinggalnya, Surabaya, Aswin menjual kue dengan harga jual Rp 20.000 untuk satu toples kue kering.
Tidak Lepas dari Dukungan Sang Ibu
Keberhasilan Aswin tidak lepas dari dukungan sang Ibu. Herawati Kartawinata, ibunda Aswin, menceritakan bahwa putranya itu memang tertarik dengan dunia memasak, terutama membuat kue. Herawati mengatakan bahwa Aswin selalu senang ketika diajak ke toko kue. Aswin juga antusias memperhatikan orang-orang yang sedang membuat kue dan menggunakan topi chef.
Sang Ibu Mengajak Aswin Belajar Membuat Kue
Orang tua Aswin sendiri telah membekali Aswin dengan pendidikan di SLB, les musik, serta olahraga. Bahkan Aswin dikenal sebagai pianis dan perenang yang handal. Namun, Sang Ibu berharap Aswin memiliki keahlian yang bisa menopang hidupnya kelak. Setelah memperhatikan antusiasme Aswin pada dunia bakery, sang ibu kemudian mengajak Aswin untuk belajar membuat kue.
Aswin Tetap Semangat di Tengah Proses Belajar yang Tidak Mulus
Belajar membuat kue juga bukan hal yang mudah bagi Aswin. Sebulan pertama belajar membuat kue kering, Aswin baru bisa membuat bulatan dengan sempurna. Butuh waktu beberapa bulan bagi Aswin untuk bisa membuat kue kering. Saat belajar, Hera bercerita bahwa Aswin tidak sabar untuk menjual kue buatannya. Bahkan guru les memasak Aswin bercerita bahwa Aswin sudah memperkenalkan diri sebagai penjual kue. Padahal ia belum mampu menyampaikan harga kuenya.
Aswin Kini Mampu Menjual Kue Buatannya
Saat membuat kue, Aswin memang harus didampingi. Akan tetapi, ia sudah lihai mencetak kue dengan baik. Menurut Herawati, membuat kue kering ini merupakan jalan bagi Aswin untuk berlatih mandiri. Walaupun hidup mandiri adalah hal yang sulit dicapai untuk anak dengan down syndrome, namun Sang Ibu tetap berharap semoga bisa mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Sebagai ibu, Herawati selalu gelisah akan nasib Aswin jika ia sudah tiada nantinya.
Selain pandai membuatnya, Aswin juga pintar memasarkannya. Aswin membuat kue dengan beragam varian bagi pelanggannya. Dengan harga Rp 20.000, kue buatan Aswin ini cukup laris. Kue yang paling banyak disukai adalah kue rasa strawberry.
Dengan keahlian Aswin ini, sang ibu berharap agar Aswin bisa semakin lihat membuat kue dan makanan lain. Kemampuan Aswin tersebut diharapkan bisa membuatnya hidup mandiri di tengah keterbatasan yang dimilikinya. Semoga Aswin semakin sukses ke depannya, ya.