Walaupun kejayaan Islam di Granada sudah berlalu lebih dari 500 tahun lalu, kita masih bisa melihat ada sisa-sisa kejayaan kerajaan Islam itu. Di Kota Granada, kita masih bisa melihat banyak bangunan berarsitektur Timur Tengah, dan jalan sempit yang membuat kita merasa sedang berada di Timur Tengah.
Selain itu, gaya hidup masyarakat Granada juga mirip dengan masyarakat di Timur Tengah. Kita bisa melihat dari cara mereka berpakaian, serta wangi frankinsence dari toko-toko dan kafe ala Arab.
Masyarakat Muslim Granada Menyambut Berdirinya Masjid
Kehidupan masyarakat muslim juga masih ada di Granada, walaupun termasuk minoritas. Terlihat dari berdirinya Mezquita Major de Granada, atau Masjid Agung Granada. Diresmikan tahun 2003, masjid ini membutuhkan waktu 30 tahun untuk membangunnya. Sejak diresmikan, orang Islam yang ada di Granada bersuka cita menyambut pembukaan masjid itu. Mezquita Major de Granada merupakan masjid agung pertama di sana setelah 500 tahun.
Pendudukan yang dilakukan oleh kerajaan Spanyol ratusan tahun sebelumnya memang sempat hampir menghapus jejak keturunan Muslim di Granada. Namun dengan berdirinya Masjid Agung Granada, warga muslim di sana sepakat untuk menghapus sejarah memilukan, dan menguburnya untuk membangun masa depan yang cerah.
Bagian dari Sejarah
Bukan hanya masyarakat Muslim di Granada yang bergembira dengan berdirinya Masjid Agung Granada itu. Saat diresmikan, kantor berita dunia juga ikut memberitakannya. Berdirinya kembali masjid di sana menjadi bagian dari sejarah panjang Granada.
Sempat menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Eropa, ratusan warga Muslim di Granada merupakan penganut Islam yang taat. Masjid Agung Granada selalu tampak ramai di hari Jumat, dan selama bulan Ramadhan. Masjid ini rutin menyelenggarakan buka puasa bersama dengan menu-menu Timur Tengah. Menjadi pusat aktivitas warga Muslim di Granada, Masjid Agung Granada memiliki tiga bagian yang bisa dikunjungi. Ada taman, ruangan shalat, serta pusat kajian Islam.
Banyak Dikunjungi Wisatawan
Masjid Agung Granada juga ramai oleh wisatawan. Banyak wisatawan muslim yang datang untuk beribadah sekaligus melihat jejak Islam di Granada. Mereka datang untuk mengenal sejarah Islam di Granada, serta mengagumi arsitektur Masjid Agung Granada.
Selain memiliki arsitektur yang menarik, Masjid Agung Granada ini juga memiliki pemandangan yang indah. Letaknya yang berhadapan langsung dengan lembah Alhambra, Sungai Darro, dan Gunung Sabika membuat kita bisa melihat pemandangan indah dari masjid ini. Pemandangan akan semakin indah di sore hari, ketika kita bisa memandang matahari terbenam dari ketinggian Masjid Agung Granada.
Perjalanan Panjang Berdirinya Masjid Agung Granada
Semangat multikultural yang semakin tumbuh di Spanyol, serta meningkatnya populasi umat muslim di Granada, membuat komunitas muslim berjuang mendirikan Masjid. Jumlah orang Islam di Granada memang mulai bertambah. Baik yang merupakan pendatang, maupun orang Spanyol yang berpindah keyakinan.
Berdirinya Masjid Agung Granada ini bukan tanpa hambatan. Waktu pembangunan yang lama disebabkan karena pengurus masjid mengalami berbagai kesulitan. Di antaranya karena masalah finansial dan politik. Raja-raja dari Sharjah, Maroko, Brunei, dan Malaysia turut memberikan donasi untuk berdirinya Mezquita Major de Granada ini. Hingga kemudian pada tahun 2003, warga Muslim di Granada bisa memiliki masjid untuk beribadah.