Ketika sedang hamil mual, muntah, atau pusing mencium aroma tertentu adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bumil trimester pertama. Namun bagaimanakan jika kondisi ini sangat mengganggu dan terjadi terus menerus selama kehamilan? Perlu hati-hati ini dapat pula merupakan hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum merupakan mual muntah saat masa kehamilan dengan frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah dari pada mual muntah biasanya.
Dibandingkan dengan morning sickness, hiperemesis gravidarum lebih buruk dan sering kali memerlukan penanganan medis. Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, para ahli menjelaskan bahwa terdapat kaitannya dengan perubahan hormon tubuh saat hamil. Peningkatan HCG terutama saat usia kehamilan 8 minggu dapat meingkatkan risiko mual muntah saat hamil. Peningkatan estrogen dan progesteron terutama pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan penurunan kerja dari otot lambung. Otot lambung yang lemas dapat membuat gampangnya memuntahkan isi perut. Perlu diwaspadai terlebih bila hiperemesis gravidarum hingga dapat menyebabkan dehidrasi berat pada bumil.
1.Hindari makanan berlemak dan minum sebanyak mungkin agar tidak dehidrasi
Makan makanan yang berlemak dapat membuat bumil menjadi eneg dan kehilangan nafsu makan. Hal tersebut disebabkan aroma dari makanan berlemak yang khas. Makanan berlemak selain itu, karena eneg itu tadi bumil cenderung merasa sudah kenyang. Hal tersebut membuat bumil enggan untuk konsumsi makanan lain yang seharusnya nutrisinya diperlukan oleh tubuh ibu hamil. Minum air mineral sebanyak mungkin sebgai pengganti cairan tubuh yang hilang dan tubuh agar tidak kekurangan cairan. Cairan tubuh banyak manfaatnya untuk transportsai sel karena cairan merupakan komponen utama tubuh.
2.konsumsi vitamin dan bila diperlukan obat anti mual muntah sesuai resep dokter
Konsumsi vitamin B6 dan penggunaan obat anti mual dapat mengatasi hiperemesis gravidarum yang dialami. Selain itu bila diperlukan obat untuk mengatasi keparahan akibat hiperemesis gravidarum dapat diresepi oleh dokter dan penanganan medis lain yang dapat mengatasinya. Sementara pada ibu hamil yang sedang menjalani kemoterapi memerlukan obat khusus yang tidak kontra indikasi dengan hiperemesis gravidarum.
3.Istirahat sebanyak mungkin.
Tubuh ibu hamil yang lelah dapat memperparah mual dan muntah. Istirhat banyak manfaatnya bagi tubuh selain untuk mengatasi hiperemesis gravidarumjuga dapat merilekskan badan sehingga kerja otot juga tidak tegang. Istirahat juga dapat memperbaiki mood dan antisipasi terhadap mual muntah dapat dilakukan. Istirhat untuk memulihkan kondisi tubuh agar dapat lebih fit kembali.
4.Coba makan sedikit tapi sering.
Ibu hamil meskipun sedang mengalami tidak enak makan, mual, maupun muntah tetap harus memenuhi kecukupan nutrisinya. Tips yang paling ampuh untuk mengatasi kekurangan nutrisi ialah dengan konsumsi makan sedikit-sedikit tapi sering. Bumil perlu mengkonsumsi gizi lebih banyak dibanding kondisi saat tidak hamil. Perut kosong biasanya memicu terjadinya mual muntah yaitu dikarenakan asam lambung yang meningkat.
5.Konsultasikan masalah ini kepada bidan/dokter dan ceritakan betapa tidak nyamannya kondisi ini
Segera menuju ke pelayanan kesehatan bila mengalami mual muntah berlebih. Petugas kesehatan akan mengarahkan dan memberikan solusi secaa medis tentang kondisi yang bumil alami. Melalui pemeriksaan dan konseling upaya penanggulangan hiperemesis gravidarum dapat diidentifikasi.
6.Minta bantuan suami dan orang sekitar untuk dapat memaklumi kondisi ini
Kondisi hamil memerlukan kondisi khusus untuk melewati hal tertentu, terlebih bila bumil mengalami ketidaknyamanan dan hiperemesis gravidarum saat masa kehamilan. Perlu dukungan dari orang sekitar untuk membantu bumil agar dapat semnagat dan percaya diri menghadapi kondisinya. Dengan memaklumi bumil diharapkan dapat membuat mubil dapat menghindari hal yang dapat menyebabkan mual maupun muntah.
7.Ketika sedang ingin makan sesuatu (ngidam) segera makan sebelum kembali rasa eneg
Bia sedang mual muntah untuk ingin makan saja merupakan hal yang langkah. Maka dari itu bila bumil sedang semangat untuk makan sesuatu, segeralah makan sebelum rasa ingin makan itu hilang.
8.Makan apapun yang sekiranya tidak membuat mual.
Bumil yang mengalami hiperemesis gravidarum perlu untuk lebih selektif memilih makanan. Pilihan makan yang tidak beraroma menyengat dan tidak membuat mual merupakan pilihan utama saat makan. Konsumsi dari makanan akan diproses tubuh menjadi nutrisi bagi bumil dan juga bagi janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, apapun makanannya segerahlah makan asal tidak mengundang mual muntah.
9.Tanamkan dipikiran bahwa bayi dalam kandungan butuh nutrisi dari ibunya.
Pikiran positif perlu untuk ditanamkan dalam diri bumil. Janin yang dikandung bumil hanya mendapat asupan nutrisi dari buml saja. Bila bumil tidak mengkonsumsi gizi cukup yang diperlukan oleh tubuh ibu dan janin makan kekurangan nutrisi dapat terjadi. Bumil tidak ingin kan jika si dedek dalam rahim bumil kekurangan nutrisi? Maka dari itu untuk menanamkan niat agar berusaha untuk dapat mensiasati kondisi saat hiperemesis gravidarum.
10.Cobalah resep alami seperti minum air jahe.
Jahe sudah terbukti menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi mual muntah saat hamil tanpa adanya efek samping yang berbahaya. Jahe memiliki aroma terapi yang dapat meningkatkan pergerakan saluran pencernaan dan dapat memblok rasa mual. Menurut penelitian, jahe sangat menurunkan intensitas mual muntah ibu hamil. Coba masukkan jahe ke dalam menu makanan, secangkir jahe hangat, teh jahe, bahkan permen jahe dapat membantu bumil mengatasi rasa mual.