(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/muhammad-al-fatih-sosok-luar-biasa-yang-seharusnya-menjadi-idola-para-remaja-part-1/)
Nggak heran kalo saat dia baru menginjak usia 23 tahun, Al-Fatih telah menguasai 7 bahasa dan juga memimpin ibukota Khilafah Islam yang berada di Adrianopel (Edirne) sejak berumur 21 tahun. Sebagian besar hidup al-Fatih berada di atas kuda, dan Beliau tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan Allah dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel.
Subhanallah, ini sebuah penegasan bahwa kemenangan nggak akan bisa dicapai dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula karena kecerdasan dan strategi perang. Muhammad al-Fatih sangat memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai dengan izin dan pertolongan Allah.
Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat pada Allah, menjauhkan diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan berpuasa pada esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir dilancarkan, dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya. Konstantinopel dibebaskan kaum muslim melalui tangan al-Fatih!
Nah, begitulah seharusnya seorang pemuda itu impiannya menaklukan adidaya demi menyambut berita gembira dari Rasulullah SAW. Kalo remaja, pikiranya cuman menaklukan hati gebetan, alaaah itu sih cemen binti dosa bangets. Kalo anak remaja hobinya tawuran, main keroyokan, hih itu mah nggak level.
Contoh dong Muhammad Al Fatih, di usianya yang masih sangat muda, melatih diri dan pasukannya menjadi pasukan pilihan terbaik, bukan buat tawuran, tapi buat perang melawan musuh Romawi saat itu.
Kalo remaja hobinya hanya melakukan banyak kegiatan yang sifatnya alay dan gak jelas, maka seharusnya malu, dan sangat nggak sebanding dengan sosok Muhammad Al Fatih yang bikin karya sebuah alat perang yang super dahsyad kala itu. Kalo remaja masih doyan maksiat, itu bukan karakter remaja penakluk, seharusnya remaja penakluk hari-harinya dipenuhi ketaatan layaknya Muhammad Al Fatih.
Gaes, Konstantinopel sudah berhasil ditaklukkan dengan semangat, kecerdasan, ketekunan, disiplin dan itu tidak akan terulang kembali karena posisi yang mulia dalam bisyarah rasulullah telah ditempati oleh Muhammad al-Fatih. Penaklukan kota Roma hanya menunggu waktu dan posisi kemuliaan itupun akan ditempati oleh satu orang. Dan posisi itu nggak mungkin ditempati oleh generasi-generasi remaja alay, melainkan posisi itu akan diambil oleh generasi selevel Muhammad Al Fatih.
Then, 1400 tahun yang lalu, Allah juga telah berfirman kepada kaum muslim, dengan suatu firman yang sangat istimewa, firman inilah yang harus menjadi sebuah alat untuk dapat membangkitkan semangat dan spirit buat kita menaklukkan kota selanjutnya, Roma. Allah SWT befirman:
“dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS al-Fath [48] : 21). Allahu Akbar !!