Umroh.com – Ibadah puasa dilakukan dengan menahan nafsu dan hal yang membatalkan puasa, mulai dari Subuh hingga terbenam matahari. Saat berpuasa, kita harus memperhatikan hal-hal yang membatalkan puasa. Di antaranya adalah muntah. Mengenai muntah sebagai pembatal puasa, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Muntah seperti apa yang membatalkan puasa?
Muntah yang Tidak Disengaja Tidak Membatalkan Puasa
Ada muntah yang tidak membatalkan puasa, yaitu muntah yang tidak disengaja. Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang muntah menguasainya (muntah tidak sengaja) sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qadha’ baginya. Namun apabila dia muntah (dengan sengaja), maka wajib baginya membayar qadha’.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
Baca juga: Masya Allah! Ini 10 Pahala Umroh di Bulan Ramadhan
Jadi, jika muntah yang terjadi adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan, hal itu tidak membatalkan puasa. Sebaliknya, muntah yang membatalkan puasa adalah yang disengaja.
Muntah yang tidak disengaja adalah ketika kita dipaksa oleh tubuh untuk muntah. Selama tidak ada muntahan yang kembali ke perut atas pilihan kita, maka muntah tidak membatalkan puasa.
Jika seseorang tidak sengaja menelan muntahannya kembali, hal itu juga tetap tidak membatalkan puasa. Hal itu disebabkan karena kita dalam keadaan tidak menguasai tubuh sendiri.
Muntah yang Disengaja Membatalkan Puasa
Umroh.com merangkum, muntah yang disengaja adalah ketika kita memaksa tubuh untuk mengeluarkan sesuatu dari perut. Jika ini terjadi, puasanya batal dan ia harus meng-qadha puasa.
Muntah yang dipaksa biasanya terjadi ketika seseorang merasa mual dan terasa tidak nyaman di perut. Karena itu, jika kita merasakan hal tersebut (misalnya saat mabuk perjalanan), para ulama menyarankan untuk tidak memaksa untuk mengeluarkan isi perut, atau sengaja mencegah untuk muntah jika tubuh memang membutuhkannya.
Memaksa untuk muntah berarti menyengaja, sehingga puasa menjadi batal. Karenanya, biarkan tubuh mengendalikan kebutuhannya tanpa campur tangan kita.
Menjaga Agar Tidak Mual dan Muntah Saat Puasa
1. Penyebab Mual dan Muntah Saat Puasa
Dari segi kesehatan, muntah sebenarnya ada sebabnya. Saat puasa, mual atau keinginan muntah biasanya disebabkan karena adanya masalah di pencernaan atau ada yang salah dalam makanan sahur yang dikonsumsi. Kita bisa mencegah mual dan muntah saat puasa dengan memperhatikan penyebabnya di bawah ini.
2. Tidur Setelah Makan Sahur
Kebiasaan tidur setelah sahur bisa menjadi pemicu mual saat puasa. Santap sahur hingga kenyang, yang dilanjutkan dengan tidur bisa membuat asam lambung naik. Sebab kita tidur dalam kondisi perut penuh. Jika benar-benar tidak kuat menahan kantuk akibat kurang tidur, disarankan memakai bantal yang lebih tinggi dari tubuh.
3. Makanan yang Terlalu Berminyak
Jika saat sahur kita mengkonsumsi makanan yang terlalu berminyak. Makanan berminyak yang dikonsumsi saat sahur akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memperlambat pengosongan lambung. Tujuannya agar tidak terlalu banyak lemak yang dilepaskan ke aliran darah. Perut yang terasa penuh menyebabkan perut terasa mual dan menjadi penyebab muntah.
Jadilah tamu istimewa Allah di Tanah Suci, yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Mencegah Mual dan Muntah Saat Puasa
1. Konsumsi Makanan Seimbang Saat Sahur
Saat sahur, usahakan untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat yang didampingi dengan buah dan sayur. Hindari makanan yang terlalu pedas, terlalu berminyak, atau terlalu tajam bumbunya.
2. Konsumsi Makanan yang Hambar
Makanan hambar atau ringan bisa mencegah mual dan muntah saat puasa. Contohnya: roti tawar, sayuran, atau protein dengan rasa yang ringan dan tidak terlalu tajam.
3. Mengunyah Makanan dengan Benar
Agar makanan yang masuk bisa dicerna dengan baik, sebaiknya kita mengunyah makanan dengan benar. Kunyah makanan secara perlahan, sehingga pencernaan tidak terlalu berat mencernanya.
4. Mengkonsumsi Teh Jahe
Jahe adalah salah satu bahan yang bisa mencegah dan mengurangi mual atau rasa ingin muntah. Agar tidak mudah mual dan muntah, kita bisa mengkonsumsi teh jahe setelah sahur. Selain teh jahe, kita juga bisa mengkonsumsi permen jahe atau makanan dengan rasa jahe lainnya.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Mengatasi Mual Saat Puasa
1. Buat Otot Rileks
Jika terasa mual saat puasa, atasi dengan merilekskan otot. Caranya dengan menegangkan dan mengendurkan iotot dengan urutan yang berkesinambungan. Langkah ini bertujuan agar mental dan fisik seseorang menjadi lebih tenang.
2. Menuju Tempat yang Hangat
Perasaan mual bisa dikurangi dengan menuju tempat yang hangat. Jika kita merasa mual saat berada di ruangan yang terlalu dingin, sebaiknya segera keluar untuk mencari udara yang lebih hangat.
3. Andalkan Minyak Angin atau Minyak Kayu Putih
Jika merasa mual saat berpuasa, coba gunakan minyak angin atau minyak kayu putih. Caranya dengan mengoleskannya di area perut atau leher, atau menghirup aromanya.