1
Muslim Lifestyle

Penuh Makna, Begini Perayaan Maulid Nabi di Malaysia

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Bagi seorang muslim tentunya sudah tidak asing lagi mendengar nama maulid nabi, bagi seorang muslim memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW tentu sudah dianggap sebagai semacam tradisi bagi umat muslim di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia dan Malaysia. Lalu bagaimana perayaan maulid nabi di Malaysia?

Awal mula peringatan maulid Nabi Muhammad SAW

Jika ditelusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tidak ditemukan pada masa dimana para sahabatnya melakukan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, tabiin, hingga tabiit tabiin dan empat imam mazhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad). 

Mereka semua adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang sangat mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Mereka juga termasuk kedalam kalangan yang paling bersemangat dan menghayati dalam setiap ajaran-ajaran yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk umatnya. 

Baca juga: Arti, Makna dan Hikmah Tradisi Maulid Nabi

Umroh.com merangkum, terdapat pendapat yang berasal dari beberapa kalangan yang mengatakan bahwa maulid Nabi pertama kali muncul oada zaman Shalahuddin Al-Ayyubi (1193 M).Shalahudin disebut untuk menganjurkan umatnya untuk melaksanakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW agar umatnya dapat membangkitkan semangat jihat bagi kaum muslim dalam membela agama Allah SWT. Kala itu, shalahuddin dan umat Isalm sedang berada dalam masa berperang melawan pasukan dan tentara Salib untuk memperjuangkan agama Islam, sehingga Shalahuddin berinisatif untuk memperingati perayaan maulid Nabi. 

Ada pula yang tidak setuju mengenai asal mula perayaan maulid Nabi yang diperingati oleh Shalahuddin tersebut sebagai pelopor, mereka menolak bahwa sejarah mengenai Shalahuddin sebagai pelopor tidak tercatat dalam sejarah. Menurut beberapa pakar sejarah Islam, peringatan dan perayaan maulid Nabi dipelopori oleh Dinasti Ubadiyyun atau disebut juga dengan Fatimiyah (silsilah keturunannya disandarkan pada Fatimah), bukan hanya sebagai pelopor perayaan maulid Nabi tetapi perayaan tahun baru, hari Asyura, maulid Ali bin Ali Thalib itu merupakaan perayaan yang dipelopori oleh para khalifah Fatimiyah.

Asy Syekh Bakhit Al Muti’iy, seorang muslim dari Mesir, menulis dalam kitabnya Ahsanul Kalam, menyebutkan bahwa yang pertama kali atau pelopor dalam peringatan perayaan mengenai maulid Nabi adalah Al Mui’izh Lidnillah (keturunan Ubaidillah dari Dinasti Fatimiyah) pada tahun 362 Hijriah. 

Al-Qalqashandi juga menyebutkan bahwa perayaan maulid Nabi itu dilakukan oleh Dinasti Fatimiyah. Perayaan itu dilakukan pada tanggal 12 Rabiul Awal di pimpin langsung oleh Khalifah Fatimiyah dan dihadiri oleh para pembesar kerajaan seperti Qadhi al-Qudhat, dai al-Du’at dan para pembesar kota Kairo serta Mesir. Acara tersebut dimulai dengan membaca Al-Quran dan khutbah yang di pimpin oleh tiga penceramah yang menghadiri acara tersebut, acara tersebut juga digambarkan sebagai acara yang menjadi awal mulanya tercipta sebuah perayaan maulid Nabi yang berkembang hingga saat ini. Bahkan sampai belahan dunia yang merayakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.

webinar umroh.com

Bagi setiap muslim dibelahan dunia, tentu akan terdapat pendapat yang pro dan kontra dalam menjalankan perayaan maulid Nabi, meskipun begitu kita sebagai saudara seiman, maka harus bertoleransi kepada mereka yang merayakan peringatan maulid Nabi, di sini penulis akan menjelaskan bagaimana perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di negara Malaysia yang tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Malaysia

Di negara Malaysia, yang dapat dikatakan sebagai negara yang dominan masyarakatnya memeluk islam, tentunya sudah tidak asing mendengar kalimat maulid Nabi, di sana masyarakat juga merayakan peringatan maulid Nabi dengan berbagai kemeriahan seperti arak-arakan kaum muslimin dengan berkumpul di ruangan besar kemudian digelar pengajian akbar dengan menggundang ustad dan ustadzah untuk memeriahkan acara pengajian akbar tersebut. 

Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, di Malaysia juga terdapat beberapa kalangan yang tidak sepakat atau tidak setuju mengenai perayaan maulid nabi, alasannya bahwa dengan maulid nabi tidak ada inovasi yang tidak ada dasarnya dalam agama, dan dari beberapa kalangan yang tidak setuju dengan perayaan maulid nabi juga berpendapat bahwa pada zaman dahulu para sahabat dekat Nabi Muhammad seperti Abu Bakar tidak merayakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. 

Masyarakat Malaysia juga banyak yang menganut agama lain, bukan hanya agama Islam saja. Ketika hendak merayakan perayaan maulid Nabi, maka akan terlihat jelas bahwa bukan hanya penduduk lokalnya saja yang merayakan tapi terdapat masyarakat muslim di China, seperti kaum muslimin Xinjiang maupun Uighur.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Dalam memperingati perayaan maulid Nabi, mereka kaum muslimin di Malaysia tidak hanya sekedar membaca Al-Quran, tausiyah, bershalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, tapi juga menggelar pesta dengan melakukan penyembelihan hewan-hewan ternak untuk dibagikan kepada mereka yang kurang mampu, serta tradisi memperingati perayaan maulid Nabi Muhammad SAW juga sekaligus sebagai momen untuk mendoakan arwah para leluhur mereka, dan tak lupa juga sebagai ajang silahturahmi bagi sesame umat muslim agar semakin eratnya persaudaraan yang mereka jalin.