Umroh.com – Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang gaya hidup, ada yang senang dengan kesederhanaan namun banyak juga yang senang dengan gaya hidup mewah. Pasal gaya hidup, dalam islam Rasulullah saw selalu mencontohkan untuk senantiasa dengan gaya hidup bersahaja. Rasulullah memilih gaya hidup sederhana dan berzuhud dengan dunia dan isinya. Bagaimana sebenarnya sosok nabi muhammad yang terkenal menjadi konglomerat ini?
Umroh.com merangkum, Rasulullah bukan lah orang yang tak bisa kaya raya. Hidup zuhud menjadi pilihan dirinya sebagai seorang Nabi dan Rasul. Seorang Rasul adalah contoh tauladan bagi ummatnya, maka apa yang dipilih oleh Rasulullah adalah suri tauladan terbaik yang akan membuat hidup lebih bahagia dan tentram.
Baca juga: Terungkap, Ternyata Ini Sosok Anak Nabi Muhammad
Mengenal Sosok Nabi Muhammad
Muhammad Bin Abdullah adalah Nabi pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan (Rasul) yang terakhir. Nabi Muhammad adalah tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Beliau adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan.
Nabi Muhammad lahir di kota Mekkah, pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M yang bertepatan dengan tahun gajah (Fill). Saat lahir Nabi Muhammad sudah dalam keadaan yatim. Hal ini di karenakan sejak dalam kandungan, ayahnya Abdullah sudah meninggal dunia. Setelah lahir Abdul Muthalib kakeknya, memberikan nama Muhammad yang memiliki arti orang yang terpuji.
Setelah usia Nabi Muhammad menginjak usia 6 tahun, Siti Aminah ibunya meninggal dunia, sehingga akhirnya beliau menjadi yatim piatu. Sunguh suatu motivasi besar bagi kita umatnya untuk senantiasa tabah dalam menghadapi cobaan-Nya. Beliau Rasulullah SAW meski merupakan hamba pilihan Allah, namun juga merasakan cobaan yang luar biasa. Bahkan tepat di usianya yang ke 8 tahun, kakeknya ikut meninggalkannya karena harus menghadap Allah.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Ketika Muhammad mencapai usia remaja dan berkembang menjadi seorang yang dewasa, ia mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk menambah keterampilannya dalam berdagang. Perdagangan menjadi hal yang umum dilakukan dan dianggap sebagai salah satu pendapatan yang stabil. Muhammad sering menemani pamannya berdagang ke arah Utara dan kabar tentang kejujuran dan sifatnya yang dapat dipercaya menyebar luas dengan cepat, membuatnya banyak dipercaya sebagai agen penjual perantara barang dagangan penduduk Mekkah.
Berkat dari relasi dalam berdagang, akhirnya Nabi Muhammad saw dipertemukan dengan Khadijah. Seiring waktu akhirnya Muhammad pun jatuh cinta kepada Khadijah, mereka menikah pada saat Muhammad berusia 25 tahun. Saat itu Khadijah telah berusia mendekati umur 40 tahun, namun ia masih memiliki kecantikan yang dapat menawan Muhammad.
Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat tamak, angkuh dan sombong yang lazim di kalangan bangsa Arab saat itu. Ia dikenal menyayangi orang-orang miskin, janda-janda tak mampu dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq yang berarti “yang benar”.
Sifat Sederhana dan Bersahaja Nabi Muhammad
Umroh.com merangkum, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam adalah seorang pemimpin umat, seorang khalifah, manusia terbaik, ash shadiqul mashduq (orang yang benar dan dibenarkan oleh Allah). Namun apakah kehidupan beliau bergelimang harta dan kemewahan? Ternyata tidak demikian. Sebaliknya kehidupan beliau sangat-sangat sederhana dan bersahaja.
Simaklah riwayat-riwayat berikut ini yang menunjukkan betapa sederhananya kehidupan beliau.
1. Pakaian sederhana
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:
“Ketika Nabi saw sedang bersama para sahabatnya, datanglah seorang lelaki Badwi lalu bertanya: ‘siapakah diantara kalian yang merupakan cucu Abdul Muthalib?’”
Jadi lelaki Badwi ini hendak mencari Nabi saw seorang Rasul, namun dia melihat tidak ada orang penampilannya mencolok atau beda sendiri. Sehingga dia perlu untuk bertanya. Ini menunjukkan bahwa Nabi saw berbusana dan berpenampilan sebagaimana para sahabat, tidak beda sendiri, tidak mencolok perhatian, walaupun beliau seorang yang paling mulia di antara mereka.
2. Nabi meminta rezeki sekedar yang memenuhi kebutuhan pokok
Nabi saw meminta rezeki kepada Allah bagi keluarganya sekedar makanan yang pas memenuhi kebutuhan pokok, bukan harta yang berlimpah ruah.
3. Terkadang keluarga Nabi tidak mendapati makanan di suatu hari
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Aku menjawab: ‘wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatupun (untuk dimakan)’. Beliau lalu bersabda: ‘kalau begitu aku akan puasa’” (HR. Muslim no. 1154).
Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya di umroh.com sekarang juga!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
4. Sederhananya sandal Nabi
Sandal Nabi saw bukanlah sandal para raja dan kaisar. Namun sekedar sandal jepit biasa yang terbuat dari kulit.
“Suatu hari Anas bin Malik keluar rumah menemui kami, ia memakai sandal kulit yang tidak berbulu dan terdapat dua tali ikatan. Tsabit Al Bunani menuturkan kepadaku, dari Anas bin Malik, beliau berkata: dua sandal tersebut adalah milik Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam” (HR. Bukhari no. 3170).
5. Sederhananya tempat tidur Nabi
Tempat tidur yang digunakan Nabi saw sangat sederhana, terbuat dari kulit yang diisi oleh sabut atau dedaunan. Dari Aisyah radhiallahu’anha:
“Tempat tidur Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dari kulit yang diisi dengan sabut” (HR. Bukhari no. 6456, Muslim no. 2082).
Dan terkadang beliau juga tidur di atas tikar yang terbuat dari dedaunan, sehingga berbekas di kulit beliau jika tidur di atasnya.
6. Sederhananya rumah Nabi
Rumah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sangat sederhana. Sehingga jika istri beliau, Aisyah radhiallahu ta’ala an’ha, tidur di sana maka sebagian tubuhnya menghalangi Nabi yang sedang shalat.
7. Nabi tidak meninggalkan warisan berupa harta
Nabi saw tidak meninggalkan warisan harta bagi keluarganya. Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia mengatakan:
“Rasulullah saw tidak meninggalkan dinar, dirham, kambing atau unta. Dan tidak memberikan wasiat harta kepada siapapun” (HR. Muslim no. 1256).
Kisah Sukses Nabi Muhammad Dalam Berdagang
Nabi SAW sejak usia belia telah merasakan pahit-manisnya dunia perdagangan. Bersama dengan sang paman, Abu Thalib, beliau memahami bagaimana “seni” berdagang, sehingga meraup profit sekaligus reputasi orang berbudi pekerti luhur. Kunci sukses Nabi SAW sebagai pedagang. Hal yang terutama adalah sikap jujur dan adil dalam mengadakan hubungan bisnis dengan para pelanggan.
Dengan kejujuran pula, beliau menjadi agen saudagar kaya Siti Khadijah, yang akhirnya menjadi istri pertamanya. Saat melakukan perjalanan dagang ke Suriah, Yerussalem, Yaman, dan lain-lain tempat.
Prinsip Nabi SAW, ialah bahwa pedagang yang tak jujur akan gagal menekuni profesinya. Mungkin saja kebohongan akan membuatnya meraup banyak untung. Namun, hal itu sifatnya amat sementara, karena ketika kebenaran terbongkar, maka kepercayaan yang sudah dibina hilang seketika.
Rasulullah sekaligus mengajarkan dan membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk bekerja dan bisa menghidupi diri sendiri. Semua pencapaian yang diraih Nabi Muhammad SAW bukan tanpa strategi bisnis. Selain bekerja keras, Rasulullah juga bekerja cerdas. Yang terpenting, tak pernah sekalipun Rasulullah tidak melibatkan Allah SWT dalam setiap hal yang dilakukan saat bekerja.
Muhammad saw banyak menggunakan harta kekayaannya di jalan Allah, seperti untuk menyantuni fakir miskin, anak yatim, dan proyek sosial lain. Akibatnya, harta kekayaannya pun sedikit demi sedikit berkurang.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Dari sejarah beliau setidaknya kita dapat menyimpulkan bahwa modal utama untuk menjadi entrepreneurship bukan uang banyak, namun yang paling penting justru do’a, kejujuran, dan keahlian. Jika ketiga modal tersebut dimiliki, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak pemodal yang ingin menanamkan modalnya untuk kita kelola.
Unuk memulai sikap hidup sederhana dapat kita mulai dengan membiasakan diri untuk hemat, tidak menampilkan dan bersikap sombong serta hidup dalam kemewahan.. Sikap hidup sederhana yang lain dapat ditunjukkan dengan sikap ikut merasakan dan mencintai mereka yang miskin dan lemah dengan bersedekah, berinfak, berderma bagi mereka yang dalam kesusahan dan kekurangan. Berbagi itu indah dan tidak akan kekurangan.