Umroh.com – Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan ada baiknya kita membersihkan diri dengan melakukan mandi wajib. Mandi wajib adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang sedang berhadats besar. Dalam Islam, umat muslim diharuskan niat mandi wajib sebelum puasa terlebih dahulu atau bersuci mandi wajib terlebih dahulu atau bersuci setelah berhubungan suami istri maupun setelah haid bagi perempuan agar kembali suci.
Tujuannya tidak lain yakni ketika beribadah seperti melakukan sholat dan puasa, orang tersebut telah bersih dari hadats besar. Mandi wajib atau juga dikenal dengan mandi junub adalah menyiramkan air ke seluruh tubuh secara merata. Dalam mandi wajib ini, ada tata cara serta niat tertentu agar proses mandi wajib tersebut dikerjakan dengan benar. Disebut wajib karena mandi ini diwajibkan bagi kaum muslimin agar kembali suci dari hadats besar, baik setelah haid, nifas, berhubungan atau sebab lainnya.
Baca juga : Pengertian Adzan dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim
Hal yang Menyebabkan Melakukan Mandi Wajib
Berikut ini hal yang bisa membuat Anda harus melakukan mandi wajib yang akan membuat Anda suci kembali:
1. Keluarnya Mani
Ini berlaku bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Baik pada saat tidur (mimpi) maupun dalam kondisi terjaga, disertai dengan syahwat. Adapun jika ia keluar mani tapi dikarenakan sakit atau cuaca dingin, maka tidak wajib mandi. Hal ini pernah terjadi di zaman sahabat.
Seseorang bertanya kepada sejumlah sahabat, ia mengadukan bahwa dirinya kadang keluar air memancar saat buang air kecil. Thawus, Saad bin Jubair dan Ikrimah menanyakan apakah air yang memancar itu adalah air yang menjadi asal kejadian anak. Begitu dijawah iya, mereka menyuruh laki-laki itu untuk mandi wajib (mandi besar).
Namun begitu di dengan Ibnu Abbas, ia meralat fatwa mereka karena keluarnya air tersebut tidak disertai syahwat dan tidak membuat lesu. “ Itu hanya karena pengaruh cuaca dingin, anda cukup berwudhu saja,” demikian fatwa Ibnu Abbas.
2. Berhubungan
Jika suami istri berhubungan, maka keduanya wajib mandi baik “keluar” maupun tidak. Mandi wajib karena sebab pertama dan kedua ini disebut juga sebagai mandi junub, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Musthofa Al Bugho dalam Fiqih Manhaji ‘ala Mazhab Syafi’i.
3. Haid
Tentu saja ini khusus untuk perempuan. Jika haid sudah berhenti, maka wajib mandi untuk menyucikan diri dari hadats besar. Ini juga khusus untuk perempuan. Jika nifas sudah berhenti, maka wajib mandi untuk menyucikan diri dari hadats besar.
4. Mati selain mati syahid
Seorang muslim yang meninggal, ia wajib dimandikan. Namun jika meninggalnya adalah mati syahid di medan jihadfi sabilillah, maka ia tidak wajib dimandikan.
5. Masuk Islam
Umroh.com merangkum, ulama Maliki dan Hambali mewajibkan mandi kepada orang kafir yang memeluk Islam. Yakni berdasarkan hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah memerintahkan Tsumamah yang baru masuk Islam untuk mandi. Namun ulama Hanafi dan Syafi’I berpendapat hukumnya sunnah, kecuali jika mereka berjunub. Alasannya, Rasulullah tidak menyuruh semua orang yang masuk Islam untuk melakukan niat mandi wajib sebelum puasa.
Apalagi yang engkau cari jika hidup bukan untuk ridha Allah? Segera penuhi panggilan-nya bersama Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Tata cara Mandi Wajib.
Rukun mandi ada dua yakni niat dan membasuh seluruh anggota tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 6 di atas. Sehingga , orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air mandirinya sudah sah. Namun Rasulullah mencontohkan tata cara mandi wajib yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut :
- Niat, mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.
- Bersihkan telapak tangan, basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali. Cuci kemaluan, basuhdan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.
- Berwudhu, ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak sholat.
- Basuh rambut, sela pangkal kepala, masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua tangan, lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.
- Siram & bersihkan anggota tubuh, pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.
Langkah ke -3 hingga ke – 6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut :
Dari’Aisyah istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam, bahwa jika nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, lalu memasukkan jari-jarinya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepala dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak 3 kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya (HR. Al Bukhari)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki,melafalkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam. Bagi yang melafadzkan, lafadz niat mandi wajib adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya : “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadast besar, fardhu karena Allah Taala.”