Asupan kopi bisa membuat otak kita terjaga sehingga tubuh tidak cepat merasa lelah. Menurut peneliti, kafein di dalam kopi bisa “mendorong” otot untuk membakar lemak (alih-alih karbohidrat) sebagai sumber energi. Riset yang dilakukan terhadap para atlet bersepeda menunjukkan, atlet yang minum secangkir kopi sebelum latihan, ternyata mampu berlatih lebih lama dibandingkan mereka yang hanya minum air putih.”
Hasil penelitian tersebut memang ada benarnya tapi kita harus lebih kritis dalam menyikapinya. Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh penelitian ini :
1. Seberapa banyak kopi yang aman untuk kesehatan?
2. Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki pantangan terhadap kopi?
Mungkin pada tulisan ini saya mencoba memberikan beberapa hal mengenai kopi dari segi metabolisme dan dampaknya bagi kesehatan :
Kopi merupakan bahan makanan yang mengandung banyak zat aktif terutama Cafein
Kafeina mengikat reseptor adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya :
aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin terlepas.
Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan neurotransmitter dopamine di otak.
Kafein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau perangsang sistem saraf pusat yang lain sehingga tidak mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Konsumsi kafeina secara berkelanjutan akan menyebabkan tubuh menjadi toleran terhadap kehadiran kafeina. Oleh sebab itu, jika produksi internal kafeina diberhentikan (dinamakan “pelepasan ketergantungan”), tubuh menjadi terlalu sensitif terhadap adenosina dan menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan gejala-gejala lainnya. Kajian terbaru menyebutkan kafeina dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson, tetapi hal itu masih memerlukan kajian mendalam.
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan peracunan (intoksikasi) kafein (yaitu mabuk akibat kafeina). Antara gejala penyakit ini ialah keresahan, kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing (diuresis), dan masalah pencernaan. Gejala-gejala ini bisa terjadi walaupun hanya 250 mg kafein yang diambil. Jika lebih dari 1g kafeina dikonsumsi dalam satu hari, gejala seperti kejang otot (muscle twitching), kekusutan pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada denyutan jantung)m dan gejolak psikomotor (psychomotor agitation) bisa terjadi. Intoksikasi kafeina juga bisa mengakibatkan kepanikan dan penyakit kerisauan.
Manfaat kopi yang dituliskan Kris Gunnars, BSc
1. Kopi dapat meningkatkan level energi dan menjadikan cerdas : Mengandung kafein
2. Kopi dapat membakar lemak : karena meningkatkan metabolisme 3-10%
3. Kafein dapat meningkatkan performa fisik secara signifikan : Kafein dapat meningkatkan kadar adrenalin dalam darah dimana desain hormon tersebut adalah untuk membuat tubuh kita siap untuk aktivitas fisik yang intens
4. Terdapat beberapa nutrisi esensial pada kopi : Ribovlafin, Asam Pantotenat, Mangan dan Potasium, Magnesium dan Niasin
5. Kopi dapat menurunkan resiko Diabetes type II :
6. Kopi dapat memproteksi diri dari Alzheimer dan Demensia
7. Kafein dapat menurunkan resiko Parkinson
8. Kopi memiliki efek proteksi pada hati
9. Kopi dapat menurunkan depresi dan membuat perasaan senang
10. Peminum kopi memiliki resiko rendah terhadap beberapa jenis kanker
11. Kopi tidak menyebabkan penyakit jantung dan dapat menurunkan resiko terkena stroke
12. Kopi dapat membuat hidup lebih panjang
13. Kopi adalah sumber sumber anti oksidan terbesar dalam western diet