Percaya diri adalah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan kepercayaan diri, seseorang bisa menaklukkan tantangan dan maju menjadi pribadi yang lebih baik.
Banyak orang tua yang berusaha agar anaknya memiliki percaya diri sejak dini. Namun kepercayaan diri tidak serta merta muncul tanpa bimbingan dari orang tua. Ada hal yang harus dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan karakternya agar menjadi anak yang percaya diri. Anak yang percaya diri memiliki orang tua yang selalu melakukan 5 hal ini.
- Memuji Usaha yang Dilakukan Anak
Memuji memang bisa membuat anak menjadi lebih percaya diri. Namun ada cara yang dianjurkan pada para ahli agar anak-anak memiliki karakter percaya diri. Pujilah usahanya saat melakukan sesuatu. Ketika kita memberikan pujian pada usaha yang telah dilakukannya, anak akan terdorong untuk lebih kerja keras, dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang bisa dihadapi.
- Mengusahakan Lingkungan yang Positif
Anak yang percaya diri biasanya tumbuh di lingkungan orang-orang yang positif. Orang tua selalu mengusahakan agar anak selalu berusaha di sekeliling orang-orang yang optimis. Ketika anak selalu dikelilingi oleh orang-orang pekerja keras yang selalu berusaha menaklukkan tantangan, maka anak-anak mudah mengadopsi sikap tersebut dan tumbuh menjadi anak yang percaya diri.
- Memberinya Tanggung Jawab
Orang tua dari anak yang percaya diri tahu pentingnya memberikan anak tanggung jawab. Ketika anak diberi kesempatan untuk bertanggung jawab (entah itu dipercaya membantu orang lain, atau melakukan tugas-tugas rumah tangga yang ringan), maka anak akan mendapatkan dorongan internal untuk berusaha melakukan tanggung jawab dengan baik. Dorongan ini tidak bisa diperoleh dari hal lain. Anak yang dipercaya untuk melakukan tugas nantinya akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri.
- Tolong Mereka untuk Menentukan Tujuan
Tujuan hidup bukan hanya harus dimiliki oleh orang-orang yang dewasa. Anak-anak juga sebaiknya memiliki tujuan yang ingin dicapainya sejak dini. Anak yang memiliki tujuan atau cita-cita biasanya lebih bersemangat dan antusias untuk berkembang lebih baik, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya.
Dampingi anak untuk membuat tujuan atau cita-citanya, lalu bantuan ia untuk memecah tujuan besar tersebut menjadi tujuan-tujuan kecil. Misalnya ketika anak bercita-cita menjadi pelukis, bantu mereka untuk membuat tujuan kecil, misalnya berhasil membuat lima lukisan, atau mendapat nilai baik saat mengikuti pelajaran menggambar dengan baik, dan sebagainya.
- Tunjukkan Apa yang Telah Ia Lakukan
Namanya juga anak-anak. Mereka pasti akan merasakan semangat yang menurun atau rasa putus asa karena kesulitan mencapai tujuannya. Ketika anak merasa seperti itu, tugas orang tua adalah menunjukkan apa yang telah dicapainya. Ketika anak melihat bahwa cukup banyak langkah-langkah dan pencapaian yang diraihnya. anak akan merasa percaya diri dan kembali bersemangat untuk meraih tujuannya.