Membesarkan anak agar ia menjadi manusia yang bahagia adalah keinginan setiap orang tua. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak tumbuh bahagia. Mulai dari memenuhi gizi dan kebutuhannya, hingga menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung perkembangan karakter mereka. Di bawah ini adalah lima kebiasaan dari orang tua yang memiliki anak bahagia.
Hubungan Orangtua yang Baik
Hal pertama yang perlu diperhatikan untuk menjamin kebahagiaan anak adalah hubungan orang tua. Anak yang memiliki orangtua dengan hubungan dan interaksi yang baik akan tumbuh menjadi anak yang bahagia dan baik. Mereka, yang orang tuanya memiliki hubungan yang kurang baik, cenderung tumbuh menjadi anak yang memiliki kehidupan sosial yang kurang baik juga.
Tunjukkan pada anak bahwa hubungan antara ayah dan ibu dalam keadaan baik. Tentunya orang tua harus menunjukkannya dengan tulus, karena anak bisa merasakan ketulusan orang di sekelilingnya. Jalinlah komunikasi yang baik dalam hubungan suami dan istri.
Orang Tua Memiliki Hubungan yang Kuat dengan Anak
Semakin baik hubungan anak dengan orang tua, maka semakin bahagia kehidupan sang anak. Hubungan yang kuat dan baik bukan hanya bisa dilihat saat anak sudah bisa berbicara. Membangun hubungan dengan anak dimulai saat mereka masih bayi.
Sebuah studi, yang dilansir tahun 2014, menunjukkan bahwa bayi dan anak-anak di bawah tiga tahun yang menerima asuhan yang sensitif (orang tua yang sangat tanggap terhadap kebutuhan anak), memiliki karakter yang lebih baik. Mereka memiliki hubungan yang lebih sehat dengan orang tua ketika beranjak besar. Selain itu, nilai akademik mereka juga tergolong baik. Kualitas hidup yang baik ini akan bertahan sampai mereka berusia 30 tahunan.
Mereka Jarang Stres
Sebuah studi, yang dilakukan di Universitas Toronto, menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan dengan anak sebenarnya tidak memiliki banyak pengaruh bagi perkembangan anak. Waktu yang dihabiskan dengan anak justru menjadi berbahaya jika orang tua dalam kondisi stres. Anak akan menerima dampak yang kurang baik jika menghabiskan waktu dengan orang tua, terutama ibu, yang stres. Stres pada orang tua ternyata memiliki efek menular pada anak. Efek ini dinamakan ’emotional contagion’. Karena itu, jaga level stres saat menghabiskan waktu dengan anak, ya.
Mereka Memprioritaskan Kemampuan Sosial
Orang tua yang memprioritaskan kemampuan sosial pada anak memiliki anak yang lebih bahagia. Kemampuan sosial adalah salah satu kemampuan paling penting. Dengan kemampuan sosial yang baik, anak-anak bisa lebih mudah dalam menjalani aspek dalam kehidupan. Misalnya dalam pertemanan atau karir. Sebuah studi yang dilakukan di Pennsylvania State and Duke University menunjukkan bahwa kemampuan sosial yang dipelajari di usia kanak-kanak memiliki dampak yang signifikan pada kesuksesan dan kesejahteraan seseorang saat dewasa.
Mereka Mengajarkan Hikmah dari Kegagalan
Memahami kegagalan adalah hal penting diajarkan sejak kecil. Pandangan terhadap kegagalan akan berpengaruh besar terhadap seberapa sukses seseorang di bidang yang digelutinya. Ketika memahami kegagalan dengan baik, seseorang akan bereaksi lebih tenang saat mengalaminya. Mereka akan lebih mudah bangkit dan kembali berusaha mencapai apa yang diinginkan.
Ketika anak memiliki pemahaman yang baik mengenai kegagalan, mereka akan memiliki growth mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kondisi yang ada bisa dirubah dan kegagalan harus diterima sebagai pembelajaran. Mereka yang memiliki pola pikir tersebut akan lebih mudah meraih kesuksesan dalam hidup. Agar pola pikir ini tertanam dengan baik, orangtua perlu menanamkannya sejak dini. Dengan begitu, mereka tidak mudah terpuruk ketika mengalami kegagalan. Anak-anak akan lebih bahagia dalam menjalani proses hidupnya.