1
Kesehatan

Pahami Pengobatan Asma Pada Ibu Hamil

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Penyakit asma merupakan penyakit yang sangat mengganggu penderita dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Seseorang yang mengalami penyakit asma aktivitas yang bisa dilakukannya akan terbatas karena pada umumnya orang yang menderita penyakit asma akan mudah merasa lelah dan tidak bisa melakukan aktifitas secara berlebihan. Penyakit tersebut terjadi akibat terjadinya penyempitan saluran pernafasan yang diakibatkan karena terdapatnya peradangan atau inflamasi pada dinding rongga saluran pernafasan. Pada umumnya penderita penyakit asma akan megalami gejala seperti rasa sakit pada dada, sulit bernafas, dan batuk yang terjadi secara terus-menerus. Penyakit asma merupakan penyakit yang banyak terjadi pada negara dengan tingkat polusi udaranya yang tinggi. Di Indonesia sendiri penduduk yang banyak terkena asma yaitu penduduk perkotaan, karena di kota-kota besar seperti Jakarta memiliki tingkat polusi yang cukup parah yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit asma.

Penyakit asma biasa diderita oleh siapa saja baik orang dewasa mapun anak-anak bahkan seorang wanita yang sedang mengandung pun dapat mengalaminya. maka dari itu perlunya pencegahan dari timbulnya penyakit asma terutama kepada ibu hamil karena dikhawatirkan dapat menganggu atau mempengaruhi janin yang berada dalam kandungannya. Jika penyaki tersebut telah terlanjur diderita oleh ibu hamil maka haruslah segera melakukan pengobatan. Mengobati asma bagi wanita hamil sama halnya dengan mengobati asma pada umumnya. Layaknya para penderita asma lainnya, ibu hamil harus memiliki tindakan perencanaan asma guna mengontrol pembengkakan dan pencegahan serangan asma.

Berdasarkan data yang diambil dari meetdoctor.com, berikut terdapat beberapa tindakan pengobatan penyakit asma yang dapat dilakukan saat Anda menjalani kehamilan :

  • Jika lebih dari satu professional kesehatan yang terlibat selama masa kehamilan Anda, pastikan mereka dapat berkomunikasi satu dengan yang lain guna pengobatan terbaik. Pilihlah dokter kandungan yang pernah bergabung di yayasan asma atau sudah terbiasa mengobati wanita hamil penderita asma.
  • Cobalah untuk menghindari segala bentuk pemicu asma, seperti asap rokok, atau debu, sehingga Anda dapat mengonsumsi lebih sedikit obat. Kebanyakan wanita memiliki gejala penyumbatan pada hidung yang berhubungan dengan serangan asma. Tak hanya itu Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang sering terjadi saat kehamilan, juga dapat menyebabkan gejala asma.
  • Penting halnya untuk melindungi diri Anda dari flu. Segera berikan tubuh Anda vaksinasi flu, baik dalam trimeseter satu, dua ataupn ketiga. Vaksinasi flu efektif selama satu musim. Vaksin ini juga aman bagi kehamilan dan disarankan bagi seluruh wanita hamil.
  • Terus awasi paru-paru Anda selama masa kehamilan guna memastikan janin Anda mendapatkan oksigen yang cukup. Karena keparahan asma dapat berubah sekitar 2/3 selama masa kehamilan, Anda harus memeriksa kandungan setiap bulannya guna memantau gejala dan fungsi paru-paru. Biasanya dokter akan menggunakan Spirometri atau Peak Flow Meter untuk mengukur fungsi paru-paru Anda.
  • Lakukan pantauan terhadap pergerakan janin secara teratur setelah minggu ke-28
  • Pertimbangkan untuk melakukan USG setelah minggu ke-32 kehamilan guna memantau pertumbuhan janin jika asma Anda tidak dikontrol dengan baik. USG juga dapat membantu dokter Anda memeriksa janin setelah serangan asma.

Hal yang tekah dijelaskan haruslah diperhatikan dan dilakukan oleh ibu hamil demi kesehatan tubuhnya dan janin yang terdapat dalam kandungannya. Seorang ibu hamil yang mengalami penyakit asma sangatlah perlu mendapatakan perhatian khusus dan memerlukan perawatan atau pengobatan yang lebih dari ibu hamil normal lainnya.